50 - Pada Akhirnya

Start from the beginning
                                    

"Aaaa baju kamu gede-gede semua..." keluh Rose.

Jeff menarik senyum, "Just choose a hoodie."

"All your hoodies are bigger than your t-shirts, anyway."

"Gapapa, biar kamu nggak kedinginan nanti malem."

"I'm not easily getting co—"

"It's okay if you don't want to, as long as you don't refuse if I hug you all night to keep you warm."

Jantung Rose rasanya langsung tercelos ke perut mendengarnya. "Huh...?"

"You choose, babe."

Akhirnya, Rose pun memilih untuk mengenakan salah satu hoodie abu-abu milik Jeff. Hoodie itu terlihat sangat besar dan membalut tubuh ramping Rose yang nyaris kelelap karenanya. Seusai gosok gigi, mencuci muka dan skincare-an pakai skincare punya Jeff, Rose melangkah canggung kala ia kembali ke kamar. Jeff sedang asal mengganti-ganti channel televisi tak lamanya dia menoleh sembari mengangkat sebelah alis.

"Kenapa diem di situ?"

"Aku... tidur di mana?"

"Of course here." Jeff menepuk-nepuk sebelah tempat kosong di kasur king size-nya. "I will share the bed with you."

Rose menggigit jari, keceplosan. "Aaaa mamaaa takuuutt...."

Tertawaan Jeff pecah memenuhi ruangan. Setengah tahun hubungan mereka kurang lebih berjalan, reaksi setiap Rose ketakutan akan diajak melakukan hal-hal yang mengarah ke nina bobo berdosa bakal jadi sesuatu paling lucu yang teringat di kepala Jeff. Padahal seringnya Jeff pun tak terpikir ke arah sana maupun hanya sedikit bercanda, tapi cara Rose membentengi diri yang seperti itu pula yang membedakan Rose dari perempuan-perempuan yang pernah mendekatinya di luar sana.

"What do you think I will do to you?" Jeff sengaja memberi sorot nakal yang bikin Rose mundur satu langkah.

"I don't know, anything can happen. Apalagi di luar lagi hujan, kalo kata Lisa sih cakung—"

"Apaan tuh?"

"Cuaca mendukung."

"Astaga hahaha..."

"Kamu jangan ngetawain aku, aku lagi ketakutan nih!"

"Kamu nggak perlu takut. I don't even have much energy to do what's on your mind."

"What's on my mind??? You mean???"

"Ya itu. Melakukan sesuatu di cuaca mendukung."

"....takut...."

"Don't be afraid, babe." Jeff meyakinkan. "Come here. I won't do anything."

Rose mulai berani melangkah tapi langkahnya terhenti setelah Jeff menambahkan sebuah kalimat.

"But I can't promise not to kiss your lips."

"BABE!"

Rose jarang memanggilnya begitu kecuali kalau dia sedang mengambek kepada Jeff. Wajah perempuan itu memerah dan Jeff semakin tidak tahan menunggu Rose berada tepat di sampingnya. Ingin rasanya segera mencubit pipi menggembung gemas tersebut.

"Just kidding, sweety. Come here."

Rose baru benar-benar percaya seperkian sekon kemudian. Dia terbaring dengan kaku, pura-pura bermain ponselnya sebagai pengalihan rasa gugup.

"Maaf ya kalo aku nyusahin kamu." mendadak Jeff berkata, Rose mau tidak mau memandang menyamping ke arahnya. "Kamu jadi harus cancel MUA yang udah kamu booking, kamu jadi batal ke salon sore ini, cuma gara-gara aku. I'm being too childish to ask you to stay here."

KKN [ bp × boys ] ✓Where stories live. Discover now