Julia juga melihat darimana sumber dana Hiddenview dan memang seperti dugaannya, sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Sumber dana investasi Hiddenview ini memang sebagian besar berasal dari bisnis resmi HD Corp, namun ada kejanggalan. Jumlahnya tidak sesuai. Jika diilustrasikan dari satu miliar dollar dana untuk mendirikan Hiddenview, dana dari bisnis resmi HD Corp hanya sekitar tiga puluh persen. Lantas, tujuh puluh persennya berasal dari sesuatu yang lain.

Sesuatu inilah yang dapat digunakan Julia serta Barbara untuk dapat menumbangkan korporasi besar seperti HD Corp. Julia yang tidak sabaran langsung memasukkan flashdisk untuk mengambil data tersebut. Apa pun 70% sumber dana Hiddenview ini, terlalu berbahaya kalau ia membukanya di kantor dan terlebih sekarang waktu terus berjalan.

"Julia?"

"I- Iya pak!?" Julia langsung kaget begitu tiba-tiba ada yang memanggilnya. Suara berat itu datang dari belakang, dari Sang Atasan di bagian keuangan. Sial ... Gumam Julia yang sekarang berwajah pucat dan berkeringat panik. Sejak kapan atasannya itu ada di belakang sana!? Apa jangan-jangan daritadi dia melihat tindak-tanduk Julia yang membongkar laporan keuangan!?

"Lagi melakukan apa kau?"

"Ah! I- ini ..." Julia tercekat. Benar-benar sial. Pertanyaan itu seakan menjebak. Kalau misalkan atasannya itu tahu apa yang dilakukan Julia daritadi, maka berbohong adalah sebuah hal bodoh yang hanya akan mengkonfirmasi rencana dan niat Julia. "S- saya ..." Julia mengintip ke layar komputer yang sekarang memang ia pasang badan untuk menghalangi pandangan atasannya ke sana. Di layar, ia melihat kalau laporan keuangan yang disalinnta masih butuh beberapa menit lagi untuk selesai. "Saya sedang memeriksa keuangan terkait gaji Pak." Jawab Julia dengan mata yang tak sanggup menatap balik pandangan Sang Atasan.

"Oh begitu? Akhir-akhir ini kau sering sekali datang pagi ya."

"Ahaha, iya pak. Datang pagi biar pulangnya juga cepat Pak, hehe..." Sang Atasanpun berjalan ke dalam ruangannya. Julia langsung cepat-cepat mengamankan data yang disalin dan menyimpan flashdisknya itu ke dalam tas.

"Aku menemukannya!" Ketik Julia dengan begitu bersemangat. Ia langsung melapor, memberi pesan kepada Sang Kakak. "Aku menemukannya! Aliran dana tidak wajar yang dipakai HD Corp untuk membangun Hiddenview Kak! Semua aliran dana ilegal mereka terdata di sini!"

Barbara yang menerimanya pun juga sangat antusias. Perempuan itu sampai hampir terjatuh dari kursi kerjanya begitu menerima kabar itu dari Julia. "Bagus! Sepulang kantor nanti ayo bertemu di cafe yang kemarin!" Setelah pesan itu dikirim, masing-masing dari Julia dan Barbara menghapusnya untuk menghilangkan jejak.

Julia pun berencana menunggu hingga jam kantor selesai. Sekitar jam 5 sore. Sekarang masih siang, baru saja lewat jam makan siang. Masih ada beberapa jam lagi sebelum ia dapat berlari pulang dan menuju cafe di kota. Tapi ... sesuatu di dada Julia bergetar. Perasaannya tidak nyaman. Terutama setelah mendapati atasannya tadi pagi ada di belakangnya. Ia menela ludah dan sungguh, batinnya tidak tenang.

Ia menatap flashdisk berisi laporan keuangan busuk milih HD Corp itu. Jika seandainya ... mereka menemukan benda itu di tasnya, maka Julia pasti akan habis. Mungkin ini intuisi wanita, yang mengatakan ada angin jahat yang segera tiba. Julia lantas pergi ke toilet, kemudian menyembunyikan flashdisknya itu di belakang toilet duduk. Ada sebuah celah di sana, dikapit di antara selang pengantar air. Flashdisk itu dimasukkannya ke sana.

"Julia," benar saja, setelah Julia kembali dari toilet, Sang Atasan ada di meja kerjanya. "Bisa ikut saya sebentar?"

Tangan dan kaki Julia gemetaran. Melangkah mengikuti atasannya saja hampir tidak bisa. Tapi, jika ia terlihat gugup, ia tahu itu justru akan membawa masalah. Akhirnya, Julia menelan ludah dan menarik nafas dalam-dalam, sepanjang jalan ia mengikuti atasannya untuk tetap tenang.

HIDDENVIEWWhere stories live. Discover now