Chap 1. [The first meeting]

4 4 8
                                    

Ini adalah harinya, cewek itu sudah bersiap-siap dengan seragam sekolahnya yang baru. Sekarang ia sedang menyisir rambutnya. "LANII SARAPAN!!!"

Terdengar suara teriakan dari bawah, itu pasti ibunya yang memanggil. "Iya maa, Lani bentar lagi turun!!" sahut cewek itu.

Setelah selesai dengan urusannya dia turun ke bawah dengan membawa tasnya "Pagi ma!"

"Pagi sayang, buruan makan udah mama masakin kamu sop kentang." ucap Ibunya.

Cewek itu segera mengambil kursi dan memakan makanannya, sambil memainkan ponselnya. "Makan dulu jangan sambil main hape!" ujar Ibunya.

Lani langsung meletakkan ponselnya di meja "Iya maa."

Ibunya tersenyum kecil melihat putrinya yang sedang makan dengan lahap itu. "Maafin mama ya karna pekerjaan mama kita harus pindah jadinya ke tempat lain."

Lani melihat ke arah ibunya "Ngapain mama minta maaf? gak papa kali ma."

"Toh bagus juga kita pindah, siapa tau ketemu jodoh Lani disini." ujar cewek itu membuat ibunya tertawa.

"Jodoh apaan kamu masih kecil jangan pacaran." sambil menahan tawa mendengar perkataan putrinya barusan.

Lani langsung cemberut "Ih mama kok gituu kan Lani udah lama jomblo! masa kawan-kawan Lani udah pada pacaran semua Lani belum."

"Yaudah biarin aja mereka yang penting kamu jangan pacaran dulu!"

Lani mengeluh "Tapi kalo Lani pacaran kan gaada salahnya, emang rugi buat mama? kan ngak. Bukannya mama selalu bilang pengen cepat punya cucu, sekarang Lani bantu cari calon mantu mama."

Ibunya menghela nafas "Lani dengar mama ya, cari pasangan itu bukan hal yang mudah. Lihat mama sekarang, cerai gara-gara papamu ketahuan selingkuh. Jadi kamu jangan mau kayak mama, kamu jangan mau di tipu."

"Mending kamu belajar yang serius biar bisa lulus dan kuliah terus cari kerja. Mama udah capek kerja terus ngurusin kamu."

Lani memonyongkan bibirnya "Tapi ma Lani kan gak bodoh, Lani gak bakal ketipu kok maa."

"Kamu memang gak bodoh tapi mereka yang lebih pintar, liat aja papamu yang pas nikah sama mama katanya bakal jagain dan mencintai mama sampai akhir hayat. Sekarang mana buktinya? All men are bullshit." lanjut dengan meneguk habis air putih di gelas.

Lani hanya bisa memandang makanannya yang hampir habis, ia tahu mamanya benar karena tidak semua lelaki dapat di percaya dengan omongan mereka. Tapi ia ingin sekali merasakan punya pacar.

"Habisin makanan kamu biar mama antar kamu ke sekolah." ucap ibunya.

"Bukannya Lani naik bis ya ma?"

"Gak usah mending hemat aja uangnya, ngapain naik bis kalau ada mama yang bisa nyetirin kamu ke sekolah."

Ibunya berdiri "Yaudah kamu makan selesai piringnya taruh di wastafel aja rendem air terus biarin, biar mama pas pulang yang nyuci. Mama sekarang tunggu kamu di mobil ya."

"Oke maa."

***

Cewek itu baru saja turun dari mobilnya "Pas pulang nanti telfon mama biar mama jemput ya!"

Lani mengiyakan "Oke bye-bye sayang, muahh. Dah semangat sekolahnya yaa!"

"Dah maa!" ujar cewek itu sambil melambaikan tangannya.

Hari ini adalah hari pertama kali ia menginjakkan kakinya di sekolah barunya. "Oke gua pastikan semua orang bakal merhatiin gua pas gua masuk kedalam gedung itu."

SOMNIUMWhere stories live. Discover now