Kesempatan

3K 473 84
                                    

Note yg kutulisin dibagian bawah mohon dibaca baik baik ya~

Scroll-nya pelan-pelan, supaya meresapi 😄


Let's get it!

JaemRen in your areah~

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>


Saat pintu berdecit. Jaemin secepat kilat menghampiri. Hatinya sedari tadi gundah memikirkan perkataan Lucas juga perihal Renjun yang terus-terusan memuntahkan cairan bening.


"Jaemin bantu ya ba." Mengambil alih Renjun dari Tuan Lee.


"Ya."


Langkah Renjun selalu Jaemin perhatikan sampai di kamar.


"Aku ambilkan minum—eh?" Lengan Jaemin ditahan. Menuruti isyarat Renjun untuk duduk ditepi ranjang.


Memperhatikan apa yang kesayangannya lakukan. Meraih tangan Jaemin untuk dibawa keperut datarnya. Membuat Jaemin mengelusnya.


"Dokter bilang apa?" Jaemin merasa detak jantungnya tidak normal. Semakin menjadi saat Renjun menghentikan titahan pada tangan Jaemin.


"Jika ada sebuah keajaiban, kau mau menerimanya tidak?"


Apa benar yang dikatakan Lucas ada hubungannya dengan Renjun.


"Semua yang menyangkut dirimu, aku akan terima."


Sudut bibir Renjun terangkat. "Di sini." Atensi keduanya mengarah ke perut si mungil.


Jaemin percaya jantungnya akan pindah ke perut. Tingkah Renjun semakin menguatkan tebakannya.


"Ada aegi."


Deg.


"B—benarkah?" Nafas Jaemin terasa berhenti seketika.


Renjun mengangguk. "Mama bilang aku laki-laki istimewa, awalnya ragu, tapi ucapan dokter menguatkan segalanya."


Melihat air mata membasahi pipi Jaemin membuat Renjun melakukan hal sama.


"Little Na." Tangan Jaemin bergetar saat menyentuh perut Renjun yang terbalut kain. "Di sini, ada darah dagingku."


Sekali lagi Renjun mengangguk. "Kita masih punya kesempatan untuk meyakinkan eomma-mu."


"Ya, eomma harus merestui hubungan kita." Jaemin memeluk tubuh Renjun dengan perasaan senang luar biasa.


Apa sekarang takdir telah menerima keduanya untuk bersama?


Karena Jaemin pernah bermimpi, dan semakin yakin jika mimpinya akan menjadi kenyataan dengan kedatangan Saeya yang dijodohkan dengannya.


Tapi ternyata itu hanya mimpi.


"Aku akan jadi aku papa." Punggung keduanya bergetar. Suara berat Jaemin mengalun pelan.


Renjun memangut dipelukan. "I—iya, kita akan jadi orangtua."


Waktu terus berputar, tapi tidak ada yang ingin melepaskan pelukan. Masih nyaman dengan kehangatan yang akan menjadi sempurna dengan kedatangan Baby Na.


Tbc

A/n Mimpi yang dimaksud Jaemin itu beda lagi, tapi memang engga kumasukin ke dalam cerita. Kalian ambil kesimpulan aja dari apa yg dilakuin Nyonya Na. Mimpinya sebelas duabelas lah.

Sedangkan Renjun juga pernah mimpi, mimpi yang membuat dia semakin pesimis sama hubungannya sama Jaemin. Nah itu kumasukin ke chapter "Kata Jaemin...." 🙂

Menurut kalian bau baunya happy ending ya?

Tapi entahlah kalau hatiku tiba-tiba mau ngebanting setir. 😮

Satu lagi,

Perbuatan siapa itu heh? Lihat vote nya, gitu amat, masa habis 80 malah 72. Banyak yg turun gitu votenya :(

Kukasih tahu, aku suka diboom vote 😃 apalagi komen hehe

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kukasih tahu, aku suka diboom vote 😃 apalagi komen hehe.

Jumpa dichapter depan~

Fluffy • JaemRen✔Where stories live. Discover now