Malu

2.6K 399 23
                                    

WaW, chapter debat ternyata beneran jadi tempat buat debat ya? 😂

Tahan tahan, jangan pada mengumpat, sabar. Tarik nafas buang nafas. Nah, sekarang mulai scroll.


Let's get it!

JaemRen in your areah~

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>


"Jangan seperti ini Na, lebih baik dengan Saeya."


Jaemin menatap si mungil tak suka. Padahal niatnya mengajak Renjun supaya ia bisa untuk tidak terlalu dekat dengan Saeya. Tapi apa yang didapatkan?


"Jadi kau setuju jika suatu saat aku dengannya menikah?"


Renjun gelagapan, segera menggeleng pelan.


"Bagus, jadi abaikan saja dia. Anggap hanya kita berdua saja, oke?"


Dibalas anggukan pelan. Renjun juga tidak lagi protes saat pinggang rampingnya dipeluk posesif dari samping sambil melihat beberapa wahana.


"Kau ingin naik apa? Kuda-kudaan mau?"


Renjun merasa kalau kedua pipinya memerah, merambat sampai telinganya.


Jaemin yang sadar malah menaik turunkan alis bermaksud menggoda Renjun, sepertinya pikirannya sudah kemana-mana.


"Apa?" Renjun membuang muka, ekspresi Jaemin seperti pria perut buncit. Menakutkan.


"Hahaha." Memegangi perutnya, akhirnya tawanya bisa lepas. Menggoda si mungil memang menyenangkan.


"Jaemin." Renjun menekankan nada bicaranya.


"Habisnya kau lucu jika malu." Jaemin menangkup pipi Renjun yang masih saja memerah. Raut kesal belum juga pudar. Memilih abai, Jaemin malah mendaratkan kecupan singkat dibibir Renjun yang sedikit monyong.


"Selalu manis."


"Jaemin!" Renjun mendorong bahu Jaemin sebal.


Segera berjalan menjauh daripada terus-terusan digoda.


"Sayang, jangan jauh-jauh, nanti aku rindu."


"Tidak dengar!"


"Kalau bohong tidak pro."


Hap!


Jaemin memeluk Renjun dari belakang. Kepalanya kedepan lalu menoleh. "Jangan marah, anggap saja kita sedang honeymoon."


Renjun benar-benar ingin menenggelamkan diri. Pipinya benar-benar panas sekarang.


Ada yang mau menggantikan posisi Renjun?


Tbc

A/n Update lagi mau ngga? 🙄

Fluffy • JaemRen✔Where stories live. Discover now