Yoongi mencebik kesal. "YAK!! Noona pikir aku punya waktu untuk pergi ke dukun?!"

"Heol, kau bahkan memiliki banyak waktu! Buktinya kau berhasil menanamkan benihmu dalam rahim Sooyoung."

Ibu Yoongi tertawa mendengar ucapan putri sulungnya yang blak-blakan itu.

Kedua mata sipit Yoongi membesar, menatap tajam ke wajah sang kakak. "YAAAKK!!Mulutmu masih sama saja, dasar mulut sampah!"

"Eomma, adik Yoongi mengatai noonanya yang cantik ini mulut sampah," adu Chaerin dengan nada manjanya sambil menggoyang-goyangkan tangan sang ibu.

Yoongi menatap kakaknya itu sambil memeletkan lidahnya, mengejek sang kakak yang masih bertingkah kekanakan. "Noona, tolong ingat usiamu yang sudah berkepala tiga! Kau sudah tidak pantas mengadu pada eomma seperti itu."

Sang ibu hanya bisa menghela napas sambil menggelengkan kepala, kedua anaknya itu sudah memasuki usia dewasa, namun tingkah keduanya masih sama seperti bocah berusia belasan tahun. Sedang Sooyoung hanya tersenyum kecil menyaksikan pertengkaran Yoongi dengan Chaerin. Ia pikir Chaerin akan menolaknya, karena kebanyakan kakak perempuan itu cukup pemilih untuk pasangan adik mereka.

"Sooyoung-ie, lebih baik kau tinggalkan saja kulkas hidup ini. Kau akan sangat menderita menghabiskan hidupmu bersamanya!" ucap Chaerin sambil menatap Sooyoung dengan serius.

Seandainya Chaerin bisa me-restore Yoongi pada Tuhan, ia ingin adik yang manis seperti Park Jimin.

"Eomma bisakah kau menyuruh noona diam? Atau usir saja noona dari rumah ini!!" kini giliran Yoongi yang mengadu pada ibunya.

"Sudah-sudah, lebih baik sekarang kita makan malam dan tolong kalian berdua sadar bahwa kalian sudah dewasa!" ucap ibu sambil menatap Yoongi dan Chaerin secara bergantian dengan wajah serius. Jika tidak segera dipisahkan, pertengkaran keduanya tidak akan ada habisnya hingga tujuh hari tujuh malam nanti.

"Sooyoung-ie, Jiyoung-ie, ayo kita makan malam. Biarkan saja Yoongi dan Chaerin bertengkar hingga mereka kehabisan energi dan mati kelaparan." Ibu Yoongi menarik tangan Sooyoung dan Jiyong, mengabaikan tatapan protes dari kedua anaknya.

"EOMMA!!" rengek Yoongi dan Chaerin bersamaan, membuat Sooyoung dan Jiyong tertawa. Astaga, jadi seperti ini sosok Min Yoongi dirumah? Sooyoung baru mengetahuinya sekarang.

Selesai menikmati makan malam bersama keluarga, Yoongi dan Sooyoung kini sudah berada dalam kamar milik Yoongi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selesai menikmati makan malam bersama keluarga, Yoongi dan Sooyoung kini sudah berada dalam kamar milik Yoongi.

Sooyoung sibuk meneliti seisi kamar Yoongi, pandangannya tertuju pada deretan pigura yang berisi foto masa kecil lelaki itu.

Sooyoung sibuk meneliti seisi kamar Yoongi, pandangannya tertuju pada deretan pigura yang berisi foto masa kecil lelaki itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Oppa terlihat sangat menggemaskan." Sooyoung mengusap sebuah pigura kecil yang menampilkan anak kecil laki-laki yang sedang tersenyum kaku pada kamera.

" Sooyoung mengusap sebuah pigura kecil yang menampilkan anak kecil laki-laki yang sedang tersenyum kaku pada kamera

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Mata oppa sangat kecil, hampir tidak terlihat di kamera hahah ..."

Sooyoung tertawa kecil sambil menatap foto lainnya, anak laki-laki yang mengenakan pakaian seragam sekolahnya.

Sooyoung tertawa kecil sambil menatap foto lainnya, anak laki-laki yang mengenakan pakaian seragam sekolahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kau menertawakanku, huh?" tanya Yoongi yang kini berdiri di balik punggung Sooyoung.

"Omo, lihat ini. Pipi oppa benar-benar seperti pangsit, pantas saja eomma suka menggodamu hahaha ..."

Sooyoung tertawa dengan lepas, kedua mata bulatnya terpejam hingga mengeluarkan air mata. Yoongi mendengus kesal, lalu mengambil pigura yang sedang dipegang Sooyoung dan menaruhnya kembali ke meja.

"Laki-laki yang kau tertawakan itu adalah laki-laki yang sangat kau cintai saat ini," ucap Yoongi sambil melingkarkan tangannya di perut Sooyoung, memeluk kekasihnya itu dari belakang dan mengusap perut Sooyoung dengan pelan.

"Sepertinya Chaerin eonnie benar, kalau oppa ini memakai guna-guna untuk mendapatkanku."

"YAK!! Untuk apa aku melakukannya? Kau mencintaiku karena tongue technology-ku tau!" protes Yoongi.

"Hm, sepertinya benar." Sooyoung membalikkan tubuhnya menjadi berhadapan dengan Yoongi. "Tapi aku mencintaimu karena itu adalah kau, Min Yoongiku," ucapnya lalu memeluk tubuh Yoongi.

Yoongi tidak bisa menyembunyikan wajah bahagianya, ia langsung tersenyum dengan lebar. Yoongi mengeratkan pelukannya, menaruh dagunya di atas kepala Sooyoung sambil mengusap pelan punggung wanita itu.

"Oppa langsung kembali ke Seoul malam ini?" tanya Sooyoung yang masih bertahan dengan posisi mereka.

"Hm, aku janji dengan Namjoon akan langsung kembali setelah mengantarmu ke Daegu."

"Tidak bisa besok pagi saja?" pinta Sooyoung dengan nada manjanya.

"Maaf sayang, tapi besok pagi kami harus melakukan rehearsal di panggung."

Sooyoung merengut, lalu melepas pelukanya. "Baiklah, hati-hati di jalan. Jika oppa mengantuk saat menyupir nanti, tolong putar lagu Red Velvet."

Yoongi terkekeh kecil, tangan kanannya terangkat lalu mengusap pipi bulat Sooyoung. "Aku akan mendengarkannya," jawab Yoongi dengan nada imutnya, membuat Sooyoung memekik gemas dan langsung kembali memeluk tubuh kekasihnya.

 "Aku akan mendengarkannya," jawab Yoongi dengan nada imutnya, membuat Sooyoung memekik gemas dan langsung kembali memeluk tubuh kekasihnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

07/07/2021

✔️Make it Right [JOYGA]Where stories live. Discover now