1.) Fgrav = (Gm1m2)/d2 ( NGAMBIS DARING )

4.3K 417 61
                                    

"Hidup bukan hanya mengeluh tetapi cobalah perbesar usahamu. Jangan cuman iri dengan orang lain dan mengutuk diri sendiri hanya karena usaha pertama gagal. Terus, coba lagi ... lagi dan lagi."

~Filea Melodyna~

*
*
*

Seorang gadis berambut panjang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Seorang gadis berambut panjang. Bentuknya sedikit bergelombang serta, berwarna hitam sedikit kecokelatan terlihat sedang fokus menatap buku latihan soal. Kedua netranya tidak henti membaca setiap soal, tangan kiri sudah siap membalik beberapa halaman untuk menemukan jawaban yang dia cari.

Tring!

Sebuah suara dari benda pipih berwarna hitam berhasil membuat gadis itu terkejud, sebut saja dia Melody. Semenjak ada virus corona, entah itu siang dan malam dia harus siap siaga mengecek ponsel. Bahkan, karena terlalu takut ketinggalan pelajaran dia tidak akan pernah lupa membawa benda itu ke mana-mana. Saat belajar, benda itu selalu berada di sampingnya dengan jarak tiga puluh centi.

Saat berpergian atau membantu Melani---ibu Melody--- di tokoh, ponsel pasti selalu dia masukkan di dalam saku. Bahkan sampai saat makan ponsel dia bawa ke meja makan. Dion yang melihat perilaku Melody sampai tergeleng kepala, dia yang seorang mahasiswa saja santai. Tetapi, adiknya malah jadi jelmaan siluman ambis.

Melody mulai membuka salah satu grup kelas, senyum manis terbit di wajah saat melihat namanya berada di peringkat dua untuk UTS kali ini. Maklum saja, ulangan nilai bagus, mengumpulkan tugas selalu tepat waktu, absensi tidak pernah telat malah kedua teman lucknut-Nya---Tiyas dan Zahra--- terkadang memanfaatkan dia untuk minta diabsenkan, atau minta tolong membantu mengerjakan tugas. Ralat nyontek setengah maksudnya.

"Bunda! Ayah!! Kak set. Eh, salah bisa gagal dapat traktir seblak gue." Melody memelankan suara saat menyadari hampir saja memanggil Dion dengan sebutan setan, dia kembali berteriak, "Kak Dion ... aku berhasil masuk tiga besar nih ...."

Mendengar seruan Melody, Melani, Vero, dan Dion langsung melesat cepat menghampiri gadis itu. Maklum saja, dari masuk kelas sepuluh sampai UAS semester ganjil kemarin, peringkat gadis satu ini sangatlah monoton. Tidak perlu tanya mbah dukun, mereka juga hapal. Kalau tidak dibantai Melani dan tidak mendengar siraman kolbu dari Vero pasti peringkatnya akan turun. Kalau sudah diruqyah barulah dia naik ke peringkat lebih tinggi.

Saat Melani, Vero, dan Dion tiba di kamar Melody. Terlihat gadis manja itu sedang berjoget riah, tidak sia-sia dia selalu membawa ponsel ke mana-mana bahkan sampai ke hajatan tetangga saja dia mengecek benda itu setiap jam. Jika kalian berpikir dia lebay, maka kalian satu aliran dengan para tamu undangan yang bergidik heran saat melihat perilaku Melody. Dion saja sampai ikut malu melihat aksi adik super ambisnya itu.

Plus For MinusWhere stories live. Discover now