8. Because I Love Him

2.2K 236 27
                                    

Thanks buat yang udah baca
Semoga suka:)
















Jeno berjalan santai di lantai satu mansion keluarganya, sepasang mata elangnya menatap sekitar yang cukup ramai oleh para maid yang tengah sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing.

Mengidikkan bahunya tidak peduli, Alpha ini melangkahkan kakinya memasuki taman belakang mansion. Mengabaikan beberapa maid yang membungkuk hormat padanya.

Ia menatap lurus kedepan dengan tatapan datar, berjalan santai dengan kedua tangannya yang berada di dalam saku celana.

Jeno memasuki area taman belakang mansion yang terlihat asri dengan hamparan rerumputan hijau yang dihiasi beberapa jenis taman hias, pepohonan dan bunga-bunga cantik, mendudukkan dirinya di salah satu kursi yang tersedia disana dengan secangkir teh hangat yang masih mengepul dan beberapa piring cemilan yang tersaji didepannya.

Mengambil sebuah cookies dan memakannya sembari menatap hamparan rerumputan hijau didepannya, Alpha ini menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi, merasa nyaman dengan keadaannya yang ada di sekitarnya.

Jeno menghembuskan nafas panjang, mengeryitkan dahinya saat mendapati seseorang yang membuatnya emosi beberapa waktu yang lalu duduk tepat didepannya, sepasang mata setajam elangnya menatap datar sosok itu yang tersenyum tipis padanya.

"Apa maumu?" Tanya Jeno to the point, dirinya tidak suka berbasa-basi dengan seseorang didepannya ini.

Seseorang itu tartawa kecil, tangannya terulur mengambil sebuah cookies di atas meja, memakannya dengan santai tanpa peduli dengan tatapan datar Jeno.

Dirinya sudah terlalu terbiasa dengan tatapan semacam itu, akan lebih baik jika dirinya menikmati cookies yang tersaji di atas meja dari pada mengubris Jeno yang hanya akan memancing emosinya.

"Jangan menguji kesabaranku Jung Jaehyun" Jeno menggeram, merasa tidak suka dengan Jaehyun yang tidak mengubris ucapannya dan malah memilih menikmati cookiesnya.

Sedang Jaehyun hanya acuh tak acuh, tidak merasa terusik dengan perkataan Jeno, dirinya sedang sibuk menikmati cookiesnya.

Ia tersenyum kecil, sudah cukup dirinya memancing kemarahan Jeno. Dirinya kemari karna ada yang ingin ia sampaikan kepada Jeno, bukannya memancing emosi Alpha itu hingga membuat mereka berkelahi.

Menyandarkan punggungnya di sandaran kursi dengan tangan yang mengambil secangkir teh hangat yang ada di didepannya, Jaehyun menyeruput tehnya dengan nikmat, mendesah nikmat saat lidahnya merasakan rasa yang sesuai dengan keinginannya.

Ia menunduk, menatap teh yang ada di dalam cangkirnya yang terlihat begitu tenang.

"Aku yakin tanpa aku mengatakan ini, kamu sendiri pasti akan melakukannya Jeno"

Jeno menaikkan sebelah alisnya, tidak mengerti dengan apa yang dikatan oleh Jaehyun.

"Hanya saja aku tetap ingin mengatakan hal ini" Jaehyun mendongak, menatap tepat pada sepasang mata elang Jeno yang menatap dirinya.

"Tolong jaga dia, sayangi dia seperti kamu menyayangi dirimu sendiri, cintai dia seperti kamu mencintai ibumu sendiri Jeno" Jaehyun mengalihkan tatapannya, menatap taman seraya tersenyum lembut hingga menampilkan dimple di kedua pipinya.

"Aku tau jika aku bukanlah matenya, tapi aku ingin melihatnya bahagia, melihat senyum indahnya dan tawa lepasnya. Tidak masalah jika aku bukan matenya, setidaknya aku tau jika matenya akan membahagiakannya meskipun dia pernah melakukan kesalahan" ia menaruh cangkir tehnya di atas meja, menyandarkan punggungnya kembali di sandaran kursi.

My Everything - NominTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon