5. Sweet, I Like It.

Start from the beginning
                                    

Seakan mendapat pencerahan Keano menatap mata Aleta dalam.

"Kalo jantung gue berdetak cepat ketika gue deket orang itu menurut lo itu apa?" tanya Keano masih menatap mata Aleta penuh makna.

'Keknya kebegoan Revan gak sepenuhnya nurun ke anak nya deh, mungkin ini bibit dari bini nya" batin Aleta

"Itu artinya lo jatuh cinta," jawab Aleta

"Itu artinya yang gue rasain itu cinta?" tanyanya lagi

'Ralat gue tarik omongan gue, dia ini polos mendekati bego. bukan mirip Revan tapi lebih mirip sama Nisa.' batin Aleta

'Mungkin kebengisannya mirip sama Revan, tapi cara kerja otaknya jiplakan Nisa.' lanjutnya membatin

Tapi ia tetap menjawab pertanyaan Keano.

"Iya"

"Saat didekat orang yang lo cintai jantung lo akan berdetak lebih cepat dari biasanya." jelas Aleta

'Fix gue jadi guru dadakan!'

'E..eh tunggu-tunggu dia polosnya ga kayak Nisa kan? Kalo iya sumpah gue mau jedotin pala gue kedinding aja tapi ga boleh suudzon dulu mari kita tes.' batin Aleta

Aleta mendekatkan dirinya kearah Keano

Dan

Cup

Keano membelalakan matanya sementara Aleta mencoba lebih memperdalam ciumannya, saat ini otak Keano tidak dapat memproses apa yang sedang terjadi.

Saat Aleta menyudahi ciumannya yang lumayan lama, dia melihat kearah wajah Keano seolah menunggu sesuatu.

Dan

Ternyata dugaan Aleta terbukti, yang membuat Aleta merasa depresi.

"L..lo ngapain ha? Gimana kalo lo hamil? ntar gue dimarahin mommy!" pekik keano kalang kabut, sementara Aleta langsung kena mental.

'Tuh kan, firasat gue tepat sasaran' batin Aleta miris menatap Keano yang saat ini mengoceh kalang kabut seperti ia memiliki kepribadian ganda.

Aleta yang jengah pun langsung menarik tangan Keano untuk duduk disampingnya dan mencengkram erat tangan Keano.

"Dengerin.gue.keano.Leonard.King. Wijaya.gue.gak.bakalan.bunting.kalo. cuma.lo.cium.gue!" ucap Aleta penuh penekanan

"Ja..di"

"Ya gue gak bakal hamil kalo cuman ciuman, kecuali lo masukin punya lo ke gue." ucap Aleta ambigu, tapi Keano sama sekali tak paham maksud Aleta.

'Apanya yang dimasukkan?' batin Keano bertanya-tanya.

Aleta langsung mendesah frustasi saat mendengar batin Keano yang kelewat polos.

Ya, memang Aleta bisa membaca batin seseorang tapi hanya dalam waktu yang singkat, tak seperti Alice yang bisa menggunakannya kapan saja karena kemampuan Aleta saat menjadi Licia yang terbatas apa lagi ini bukan tubuhnya.

"Kalo gak paham ya udah lo bisa nanya ke bokap lo, sekalian nanti gue kasih filmnya biar lo belajar!" ucap Aleta

"Jadi kalo gue cium lo, lo ga bakal hamil?" tanyanya lagi, Aleta hanya mengangguk malas dan menyandarkan tubuhnya di sofa, dengan tangan yang menyangga kepalanya dengan mata tertutup.

Tiba-Tiba

Cup

Aleta langsung membuka matanya lebar ketika merasakan benda kenyal dan basah di mulutnya, ia melihat Keano lah pelakunya.

Ketika ia memberontak Keano langsung menekan pergerakannya hingga Aleta tak bisa bergerak, Keano mulai memperdalam ciumannya dan sesekali melumatnya, sementara Aleta hanya bisa pasrah dan diam tapi dalam hati ia sudah menyumpah serapahi Keano.

'KEANO BANGSAT LO!' teriak Aleta dalam hati.

Keano pun melepaskan pagutannya dan menatap mata Aleta dalam, sementara Aleta dengan rakusnya meraup oksigen karena Keano yang lama melepas pautan mereka.

"L..lo ngapain asal nyosor ha?" tanya Aleta emosi.

"Bibir lo manis, gue suka!" ucap Keano dengan watados nya.

Sungguh saat ini Aleta ingin sekali membogem wajah Keano yang sayangnya tampan itu.

_______________________________

don't forget to vote and comment:)

Di publis pada tanggal:
24-04-2021

Oleh: caca720

I'm the queen of bullying (Segera Terbit)Where stories live. Discover now