Warning 17+
Dalam cerita ini banyak mengandung bahasa kasar dan memuat adegan pelecehan. Dimohon untuk bijak dalam membaca serta mengambil pesan dari cerita ini.
🌻🌻
"Elana sudah mati." Perempuan itu menatap ke arah Junna secara intens. "Gadis lema...
Sebelumnya, Flow turut berduka cita mengenai tenggelamnya Kapal Nanggala 402, semoga ada keajaiban Tuhan yang tidak pernah sangka oleh siapapun, dan keluarga yang kehilangan diberikan kekuatan serta ketabahan.
Berdoa sejenak yuk✨
🌻🌻
"You're strong. You survived living through the main pain of it all. You will survive the healing time. Things will get better. Even better than better" - Karen Salmansohn
🌻🌻
Pria itu menatap lurus seorang perempuan di hadapannya, dia bingung akan tindakan yang dilakukan oleh perempuan itu sejak dua tahun lalu. Sudah jelas-jelas dirinya selalu memberikan apa yang dibutuhkan oleh perempuan itu, tetapi masih saja bersikeras bergabung dalam bisnis gelap.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Elana, you kill someone again?" Pria itu menekan kembali pertanyaannya setelah beberapa kali bertanya namun tidak ada jawaban.
Perempuan itu dengan santainya meminum sampanye dan menikmati alunan musik klasik yang tersedia dalam sebuah resto ala kelas atas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Om bilang aku bebas melakukan apapun." Akhirnya dia membuka suara.
"Yeah, silakan lakukan apapun yang kamu inginkan, kamu mau jadi model? Silakan Om nggak ngelarang kamu tapi... untuk urusan satu ini, Om turun tangan langsung. Ini berbahaya, Elana, dunia yang sedang kamu jalani sekarang bukan game, it's real, bahkan ketika kamu terluka rasa sakitnya terasa nyata. Om tidak ingin kamu terluka." Pria itu bernama Lee Donghyun. Asal Korea Selatan yang kebetulan sudah lama diangkat menjadi asisten pribadi almarhum Papanya.
Cerita singkat mengenai Lee Donghyun beberapa tahun silam. Dahulu usianya masih remaja, malang sekali nasibnya lantaran dijual dan dipaksa untuk ikut andil dalam menjadi uji coba penelitian salah satu obat di China, obat itu memiliki efek samping dan pengaruh cukup kuat hingga mengakibatkan kematian.
Kala itu, Papanya Elana yang bernama Erland Regrantama merupakan salah satu peneliti junior yang magang di laboraturium tersebut, awalnya Erland mengikutinya dengan semangat dan saat itu objeknya masih pada hewan, tetapi mereka mengganti objeknya menjadi manusia. Satu manusia tumbang, diganti dengan manusia lainnya hingga tidak terasa sudah mencapai 79 manusia yang meninggal sangat tragis akibat percobaan bodoh itu.
