Bab : 10 Inces!

1.6K 111 3
                                    

  WARNING!!

BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA:)

READY!

*

" Engghhh," Lengkuhan seorang gadis cantik yang baru bangun tidur siapa lagi kalau bukan Ara.

" Ara! Ayok bangun kita ke kekantor gue sekarang." Ucap kiran menguncang-guncangkan tubuh ara pelan.

Aku bangkit dari tidurku dan bergegas bersiap-siap. Tak butuh lama aku sudah rapih dengan pakaianku dan bergegas keluar rumah.

Skip Kantor Kiran.

Sesampainya di area parkiran aku melihat halaman dan area depan yang tidak terlalu asing lagi di mataku.

" Kantor ini sepertinya aku pernah lihat tapi kapan?" gumamku.

" Apa ra gue ngak denger?" Tanya kiran

" Ehk ngak, gue cuman kaya pernah liat aja kantor ini," tuturku

" Ouh mungkin lo liat di TV kali, soalnya jangan heran perusahan ini sudah terkenal dimana-mana." Ucapnya

" Iya kali yah." Gumam

" Yaudah ayok masuk, nanti gue antar lo ke ruang HRD." Ucap kiran

Aku menganguki ucapannya dan mengikuti kiran dari belakang, Kiran membantuku berbicara dengan HRD di perusahaan ini, sangat sulit untuk aku masuk karna tentu saja berkas-berkas aku semuanya ada di dalam koper, sedangkan koperku masih ada di dalam rumah neraka itu.

Namun, dengan kecerdikan dan rayuan Kiran, HRD itu luluh dan mau memperkerjakan aku disini walau hanya sebagai Office Girl tapi saat ini aku tidak mempersalahkannya.
Sebelum pergi dari ruangan HRD itu memberkanku sebuah kertas dan menyuruhku mendatanganinya, aku yang saat ini merasa senang langsung mendatangani  surat itu di atas materai, tanpa membacanya.

*

" Kiran Makasih banget yah berkat lo gue bisa kerja di kantor ini." Ucapku sambil memegang tangan kiran erat.

" Yaelah sans aja kali kaya sama siapa aja, lo dulu suka bàntu gue nah sekarang biar gue yang bantuin elo," sarkas kiran

" Yaudah gih semangat kerjanya." Suruhnya

Aku dan kiran saling mensupporti satu sama lain aku beranjak pergi begitu juga dengan Kiran, kami bekerja sesuai dengan pekerjaan kami.

*

" Elo anak baru yah?" Tanya salah-satu wanita yang memakai pakaian sepertiku mungkin dia senior dari pekerjaan yang aku kerjakan saat ini.

" Iyah mbak,"

" Ehk apa lo bilang mbak?" Sewotnya mengalahi ibu-ibu rempong.

" Ya emang mbak kan bukan mas,"

" Elo itu yah baru pertama kali kerja udah bikin gue  darah tinggi," Teriaknya sambil menahan kemarahannya.

Rekan kerja yang sama denganku yang melihat itu, mendekati wanita bertubuh sedang dengan badan yang agak gemuk di depanku dengan mengelus dada wanita itu dan berkata sabar.

Orang-orang itu membawa wanita itu menjauh dariku. Namun, tak lama ada 3 cewe yang sepertinya akan menjadi rekan kerjaku mendekatiku.

" Hay! nama lo siapa?" Tanya salah-satu  berambut lurus itu

" Ara!"

" Tadi ada apa ribut-ribut?" Tanyanya

" Ouh itu tadi aku panggil dia dengan sebutan mbak, tapi dia malah marah-marah." Jawabku

Takdirku Di Tangan Seorang King Psychopat (END) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang