Bab : 5 SONYA

2.4K 167 13
                                    

      WARNING!!

BIASAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA MAKASIH:)

READY!

*

Hari ini aku bangun pagi, namun saat aku bangun aku tidak mendapati Jackson di sampingku.
Aku bersyukur karna dia tidak tidur bersama ku lagi, aku bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan badanku yang lengket.

5 menit kemudian aku selesai dengan ritual mandiku, namun aku teringat saat ini aku tidak mempunyai pakaian.

" Sial... Sekarang aku pakai baju apa?" Gumamku.

Ceklek.

"Ahhkkkk."

Seseorang masuk tanpa permisi membuatku terkejut hingga aku berlari terberit-berit ke arah jendela dan kututupi badanku dengan tirai jendela.

Orang itu jackson, Jackson masuk ke dalam kamarku.. Ehk bukan kamarku tapi kamarnya tanpa mengetok pintu terlebih dahulu.
Jackson sekilas melihat badanku yang setengah badan atasku yang tertutup.

Jackson menelan ludah susah payah saat melihat wanita yang setengah telanj*ang di hadapannya.
Kulitnya yang putih mulus membuat jackson ingin sekali menerkamnya.

" K_kamu kenapa kamu masuk tidak mengetuk pintu dulu." Ucapku

Namun bukannya malu jackson malah memandang Ara yang bersembunyi di balik tirai dengan kedua tanganya yang ia silangkan di depan dada bidangnya itu.

" Kenapa? Ini rumah saya apa saya harus mengetuk dan meminta izin terlebih dahulu sama kamu, sedangkan ini rumah saya hm?" Timpalnya

" B_bukannya gitu aku..."

" Sudahlah."

Bukkkk

Jackson melempar sebuah pakaian ke ranjang.

" Cepatlah bersiap setelah itu ke bawah," ujarnya

" I_Iya,"

Setelah mendengar jawabanku Jackson pergi meninggalkanku yang masih bersembunyi di balik tirai.
Aku melingak-linguk memastikan apa dia sudah keluar atau belum, setelah semuanya aman aku keluar dari balik tirai dan cepat-cepat mengambil pakaian itu dan berlari ke kamar mandi.

Tidak butuh lama ara sudah rapih dengan pakaiannya.
Aku bergegas ke bawah sesuai dengan perintahnya.

Aku melihat jackson sudah duduk di meja makan, ku memberanikan diri mendekatinya.

" Pak say..."

" Jangan memanggilku dengan sebutan itu apa wajah saya terlihat tua di matamu,"

Seloroh Jackson memotong ucapan ku dab mendapatkan tatapan tajam dari mata elang itu.

" Ngak tua sih tapi menyeramkan," balas batinku.

" Jackson... Panggil saja jackson." sambungnya.

"B_baik."

" Buatkan saya sarapan." suruhnya

Mendengar perintahnya dengan cepat aku bergegas ke dapur dan memulai memasak.
Namun saat ingin memasak aku tidak menemukan bahan-bahan yang bisa aku masak.

"Pak... ehk maksudnya J_jackson disini tidak ada bahan yang bisa aku masak." tuturku

" Ada mie instan di laci pasak aja itu." ucapnya

Mendengar ucapannya aku beralih membuka Laci. Namun, saat aku buka tidak ada mie instan di laci.

"Ck apa-apaan ini rumah sebesar ini, tapi tidak ada stok makanan sama sekali." Dumelku dalam hati

Takdirku Di Tangan Seorang King Psychopat (END) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang