Kenapa bisa aku lupa membawa kartu debit ku
Kenapa harga eskrim tersebut sangat mahal...
"Kakak cerewet ya, tapi gapapa soalnya kakak cantik. Udah tunggu aja ntar kakak ku dateng kok," ujarnya yang membuatku makin merasa tidak enak, akhirnya sembari menunggu dia menarikku untuk duduk di salah satu kursi disana.
Sembari menunggu pesanan kami datang
"HEI YUNJAE! AKU MENCARIMU KE SELURUH LAPANGAN!" Kami berdua langsung menoleh ke arah seorang laki-laki yang baru saja berteriak.
Dia berlari ke arah kami berdua dan berhenti di samping adik laki-lakinya "kakak bilang jangan kemana-mana," keluhnya seraya duduk di samping anak kecil itu
"Aku gak kemana-mana, orang beli eskrim," ujarnya
Laki-laki itu berusaha menetralkan nafasnya yang terengah-engah akibat berlari tadi, aku yang melihat botol minumku langsung mengambilnya dan membuka tutupnya.
"Minum dulu," aku menyodorkan botol minum tersebut ke arahnya dan dia langsung meminumnya tanpa menoleh sedikitpun ke arahku.
"Terima kasih" ujarnya seraya mengembalikan botol minumku kepadaku.
"Kak aku gak sengaja nendang bola ke sepeda kakak ini, untung gak jatoh," jelas Yunjae yang membuat sang kakak menoleh ke arahku.
"Aaahhh maaf ya, lo gak jatuh kan?" Tanyanya
Aku langsung menggeleng kecil "ngak kok,"
"Yunjae, nomor pesanan 298," anak kecil tersebut langsung turun dari kursi dan berlari kecil ke arah kedai itu untuk mengambil pesanan kami.
Lalu berjalan dengan hati-hati kembali ke kursinya, dia memberikanku es krim pesananku dan menyerahkan nampan kosong ke arah sang kakak.
"Kok kakak gak di beliin? Kamu udah bayar? Atau kamu malak kakak ini?" Mendengar tuduhan tersebut dengan cepat kamu menggeleng.
"Ahh gak kok dia gak malak, dia yang ajakin makan eskrim bareng aja kok," jelasmu yang membuat laki-laki di hadapanmu ini mengangguk mengerti.
"Emang kamu punya uang dek?" Bisik laki-laki itu
"Ngak lah, kakak yang bayarin," jawab anak kecil tersebut santai yang membuat sang kakak terdiam, lalu menoleh ke arahku sembari tersenyum tidak enak.
"Awas ya" akhirnya dia pergi ke kedai eskrim itu dan membayarnya untuk kami berdua.
"Lain kali izin dulu ya," ujarku memperingati dia agar tidak asal memesan, dia langsung mengacungkan jempolnya ke arahku yang membuatku tersenyum kecil.
"Oh kita belum kenalan," aku langsung meletakan es krimku di meja saat laki-laki itu kembali duduk di kursinya.
" ah iya gue Osh-Oshiana (y/n) Lakeisha," aku menjabat tangannya yang dia julurkan ke arahku, entah kenapa aku menjadi gugup seperti ini.
YOU ARE READING
ᴄᴀᴍᴀʀᴀᴅᴇʀɪᴇ [ᵂⁱⁿʷⁱⁿ ˣ ʸᵒᵘ]
ספרות נוער[END] "Aku tidak pernah menyesal mempercayaimu karena itu adalah salah satu pilihanku." -(y/n) "Kepercayaanmu adalah tanggung jawabku dan mempercayaiku adalah pilihanmu." -Winwin Pernikahan bagi kamu bukanlah suatu hal sepele. Lantas bagaimana deng...
💮열여덟💮
Start from the beginning