31. Marah

193 40 25
                                    

"Semarah apapun aku padamu aku tidak pernah membencimu"
-Alia-

🍯Happy Reading🍯

"Al, lo udah bangun?"

"Siapa yang lakuin ini ke lo, Al? Siapa yang buat lo jadi terluka kayak gini?"

Alia hanya diam dan memalingkan pandangannya.

"Heyy.." Daffa memegang tangan Alia.

"Aww, arghh.." Alia meringis ketika tangannya di genggam.

"Ehh soryy-soryy, sakit yaa?"

Alia kembali memutar bola matanya dan tidak mau menatap wajah Daffa.

"Kenapa gak jawab Al?"

"Gue mau sendiri!" jawab Alia dengan posisi yang sama.

"Lo kenapa sih? Kok kayak-"

Tiba-tiba, Alia bangkit dari tidurnya. Alia duduk dan berniat untuk keluar dari ruangan itu.

"Al, lo mau kemana?" Daffa memegangi tangan Alia.

"Al.."

"Lepasin gue!" Alia menepis walaupun tangannya masih sakit.

Tubuh Alia benar-benar lemah, sebenarnya ia tak mampu berjalan tetapi ia ingin menjauh dari Daffa.

Daffa menghampiri Alia. Alia masih berjalan dengan sangat perlahan.

"Nanti jatuh loh!" Daffa memegang tangan kanan Alia.

"Gue bilang, lepasin! Gak usah pegang-pegang!" lagi-lagi Alia menepis.

Dengan wajah tak tega, Daffa melepaskan Alia dan ia hanya terdiam.

"Arghh.." Alia hampir terjatuh.

Untung saja Daffa langsung menolongnya.

"Kan di bilangin nanti jatuh!"

"Ck, gue mau sendiri Daff!"

"Jangan ngeyel!" Daffa merangkul Alia dan menopangnya.

"Gue memang marah sama lo! Tapi gue gak bisa jauh-jauh dari lo! Entah mengapa rasa ini muncul secara tiba-tiba!" batin Alia.

***

Alia dan Daffa sampai di depan pintu kelas. Semua mata tertuju pada mereka berdua.

"Daffa, Alia kenapa?" tanya guru laki-laki yang sedang mengajar.

"Saya gak tau pak, tiba-tiba udah masuk UKS."

"Ohh yasudah, lebih baik Alia pulang saja. Tidak usah mengikuti pelajaran jika masih sakit, saya izinkan," ujar guru itu menghampiri Daffa dan Alia di depan pintu.

"Gak kok pak, saya bisa mengikuti pelajaran."

"Lo pulang aja Al!"

Alia menatap Daffa begitupun dengan sebaliknya.

"Pak, saya antarkan Alia pulang yaa," pinta Daffa.

"Yasudah silahkan, jangan lupa balik lagi!"

Daffa mengangguk.

"Van!" panggil Daffa mengisyaratkan sesuatu.

Vano berdiri dan mengambil tas Alia. Ia menghampiri Daffa, Alia, dan guru yang sedang mengajar itu.

My Name Is Alya (Alia?)Where stories live. Discover now