021.A4.09

5 3 4
                                    

Hari ini aku memutuskan mandi lebih lama daripada biasanya. Hanya dengan berteduh dikamar mandi membuat moodku kembali naik dan meninggalkan segala pikiran negatif disaat menggunakan shampo pada kepala. 

Tapi, tidak senyaman yang aku pikirkan. Karena kamar mandi dirumah hanya satu, jadi mau tidak mau kami harus bergantian. Padahal aku sudah bilang untuk tidak menggangguku kala masih membasuh tubuh. Tapi diganggu. Dan kau tahu? Yang membuat muak adalah karena mereka tidak pernah mengerti apa yang kulakukan saat sedang mandi. Tidak ada yang mengerti satu pun.

Jika ada hantu atau teman imajinasi dalamku, pasti mereka akan mengerti. Lalu aku akan dimasukkan kedalam RSJ. Boom! Harapanku untuk berpisah dengan kedua orang itu terkabul. Tapi mentalku tidak separah itu. Satu sisi aku bersyukur, tapi satu sisi juga aku bermimpi agar bisa seperti itu. Such a freak boy, right?

Hanya kamar mandi satu-satunya harapan yang bisa membuatku tenang. But, there is no people wanna understand me. Aku juga ragu jika ingin bercerita pada sahabatku. Pasti mereka menganggapku aneh dan tidak waras. Memang kenyataan aku tidak waras. Orang waras mana yang ingin mati tanpa merasakan sakit yang langsung sakit?

Payah, bukan? Ya, itulah aku. Entah kapan aku akan mati. Aku masih menunggu kesempatan itu. Apa haruskah aku bunuh diri? Didalam rumah ada banyak benang dan kabel. Mungkin mengikat leher dengan kabel listrik yang masih tercolok dapat menimbulkan mati lampu didalam rumah. Begitu nyala, mayatku tergeletak.

Sungguh lucu. Ya, sangat lucu. 

Bukan tentang orang lain. Aku menertawakan diriku sendiri. Karena aku hanya berani berimajinasi tanpa melakukan satu usaha besar untuk mati. Cepatlah mati, diriku.

my note.Where stories live. Discover now