𝕎𝕠𝕝𝔽 - 7

Bắt đầu từ đầu
                                    

Mereka memberikan selamat tapi, ekspresi mereka tidak. Ucapan mereka pun sama, maksud ku ucapan mereka seakan terpaksa? tapi itulah yang kurasakan.

"Semua! selamat menikmati makan malam nya." ucap Al kemudian sambil mengangkat segelas Vodka ke atas. Mereka semua menyambut dengan sorak-sorai dan ikut mengangkat gelas minuman mereka masing-masing. Dan mulailah makan malam dengan menyenangkan.

***

Tiga puluh menit kemudian suara ribut-ribut terdengar dari luar ruang makan. Pintu berdaun dua itu terbuka secara paksa. Mengejutkan semua yang berada di ruang makan ini. Lebih terkejutnya lagi saat aku melihat siapa yang membuat keributan itu. Dia Hanz! mata Hazel mengkilap menatap ku geram. Itu sudah pasti Reyven serigala Hanz.

Hanz berjalan mengarah padaku, menarik paksa tangan ku. Aku meringis saat Hanz menarik tangan ku, bagaimana tidak? Hanz menggenggam tangan ku sangat erat, kurasakan kuku-kuku nya menancap di pergelangan tangan ku, membuat darah keluar dari sana.

Aku mendengar geraman Al sebelum aku di tarik keluar. Al mencekal tangan ku, membuat Hanz menghentikan langkahnya. Hanz menatap netra merah menyala Al. Menatap nya tak kalah garang.

"Lepaskan Mate ku!" teriak Al dengan Alpha tones nya.

"Sudah ku bilang, lewati mayat ku jika kau ingin membawa Anna." tantang Hanz.

"Dia Mate ku! aku berhak membawa nya kemanapun aku mau!" sergah Al, dia menarik tanganku kuat dan membuat cengkraman Hanz terlepas. Al menyembunyikan ku di balik punggung nya. Dia terus menatap Hanz dengan mata merah menyalanya. Hanz sama sekali tidak merasa takut, dia malah balik menatap Al sama sengitnya.

"Tidak, jika dia adalah adik ku! Tidak dengan masa lalu itu! Leluhur mu adalah pembunuh! Aku tidak akan pernah membiarkan mu menjadikan Anna sebagai Luna dari Pack yang telah membunuh leluhurnya sendiri!" murka Hanz tepat di depan wajah Al dan tentunya itu sudah menjadi tontonan banyak orang di ruang makan ini.

Mata ku memanas mendengar ucapan Hanz. Aku sudah muak dengan semuanya, dengan semua masa lalu sialan itu! Ini adalah hidupku, aku ingin hidup tanpa adanya campur tangan dari masa lalu.

"Anna, ikut aku cepat! kita kembali ke Blood Rose..." ucapan Hanz langsung ku potong.

"Tidak! aku tidak ingin kembali pulang! Aku ingin bersama mate ku Kak!" tak terasa buliran-buliran air mata jatuh dari mata ku. "Masa bodo dengan masa lalu sialan itu! ini adalah hidupku, aku yang menjalani nya. Masa lalu adalah masa lalu, kita tidak harus terus terikat dengan masa lalu itu. Hadapi masa depan, bukan terus meratapi masa lalu kelam itu!" kata ku, tanpa sadar aku mengeluarkan segala unek-unek yang bersarang di hati.

"aku tidak akan kembali ke Blood Rose Pack! bahkan jika Dad dan Mom tidak menerima Mate ku, maka aku juga tidak akan menganggap mereka sebagai keluarga ku!" aku langsung berlari menuju kamar Al dengan tangis ku yang sudah pecah. Tidak peduli dengan mereka yang menatap ku kasihan.

Aku menutup pintu kamar dengan kasar. Ku rebahkan badan ku di kasur. Aku meringkuk memeluk kaki ku, aku terus menangis. Mengulang semua perkataan ku tadi, aku tidak menyangka akan berkata seperti itu. Ini seperti sebuah reflek dari diri ku yang memberontak, mungkin karena sebuah ikatan mate yang membuat ku menjadi seperti ini.

***

Alarick POV.

Dia menyakiti Mate ku! tidak bisa ku biarkan. Siapapun dia dan walaupun dia adalah Kakak nya, tidak akan ku beri ampun!

Aku mencekram rahang Hanz dengan kuat, ku tatap mata Hazel nya dengan amarah yang sudah meluap. Dia balik mencekram tangan ku yang bertengger di rahangnya. "Pergi! atau kita selesaikan ini dengan pertarungan antar Alpha?!" tantang ku pada Hanz.

The Dark WoodNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ