chapter 35

60 23 1
                                    

Jangan lupa vomments!♡

Authors pov

“apa yang harus kita lakukan kali ini, uncle?” tanya louis, “tampaknya, illyan sangat mengerti dan dengan mudahnya mengetahui si pengantar surat.. yang kita harus lakukan kali ini menunggu, kita tak bisa langsung meringkus pelaku” balas andrew sembari menatap louis dan harry bergantian.

Sudah hampir sebulan lebih sejak perjodohan antara harry dan illyan berlangsung, karena mereka memang sepasang kekasih orang tua mereka tidak akan menikahkan mereka dalam waktu dekat. Selama sebulan ini mereka fokus pada kasus tak berujung ini.

“bagaimana kabar keluarga william austin?” tanya harry, andrew tampak menghela nafas. “masalah itu, sepertinya mereka sekeluarga memang bekerja sama dalam ini, dalam percakapan telpon pun mereka tetap membahas ini, seperti ‘lambat laun mereka akan tau’ ‘apa yang harus kami lakukan sekarang’ ‘illyan dan keluarganya masih tetap hidup dan bahagia’ tapi tenang, sedapatnya alamat rumah mereka, aku dan team kepolisian akan mengusut ini dengan jarak yang lebih dekat” jelas andrew, mereka semua hanya mengangguk.

“ngomong ngomong, kalian tidak bekerja?” tanya andrew pada louis dan harry yang tengah berada dikediamannya, “aku hanya ada rapat nanti siang” jawab louis, “aku sedang tak ada pekerjaan penting” sambung harry,andrew hanya mengangguk akan jawaban mereka.

Disisi lain illyan sedang memasak untuk makan siang, ia sangat merindukan ibunya walaupun mereka hanya memasak ataupun bercanda. Keadaan mereka tampak lebih baik akhir akhir ini, illyan mulai tidur normal; tidak lagi terjaga dengan menggenggam tongkat baseball.

“kau panggilkan louis dan harry sedang dirumah luke bersama pamanmu, panggilkan mereka sekalian ya” illyan hanya mengangguk sembari melangkah pergi, “kau ingin kemana?” tanya louis yang berada tepat didepan pintu, “aku ingin memanggil kalian tadinya..” jawab illyan.

Mereka semua ternyata sudah berkumpul didepan pintu, tanpa terkecuali harry dan andrew. “sudah ayo masuk” ujar louis sembari merangkul bahu adiknya, harry tampak akrab dengan johannah ia membantunya untuk menyiapkan makanan dimeja makan.

“wow, calon menantu idaman..” ujar mike sembari bertumpu dimeja makan dengan kedua tangannya, “makanya, kau cepat mencari kekasih atau ingin kujodohkan juga?” tanya andrew sembari duduk disamping mike, “mau, aku mau dijodohkan” ujar mike senang.

“kau dijodohkan dengan petunia!” ujar luke, tawa mereka menggema sedangkan mike hanya mendengus kesal karena dijodohkan dengan anjing betina milik luke. “sialan kau”.
“sudah, ayo makan kalian ini!” ujar johannah melerai, mereka mulai makan dengan tenang.

Tiba tiba sebuah ponsel berdering, dengan mereka mengarahkan pandangan pada andrew yang tengah mengangkat panggilan telponnya.

Wajahnya tampak kaget, ia berusaha tenang dengan meminum air yang disediakan dihadapannya. “ada apa andy?” tanya sang adik, johannah. “kalian dengarkan aku baik baik ya..”

“teamku mendapat alamat rumah william austin dan rumah seorang wanita yang kami curagai sebagai anak dari mark, sebagian dari kalian ikut denganku dan sebagian lagi menjaga rumah beserta isinya..”

“zayn, ashton, mike dan calum tetap dilondon, bahkan usahakan untuk tidak meninggalkan rumah” lanjut andrew menatap mereka bergantian, “illyan, louis dan harry ikut aku.. harry banyak koneksi dimiami itu akan membantu banyak. Jangan khawatir, aku juga akan menyuruh beberapa teamku untuk ikut berjaga disini” jelas andrew.

“aku tak menyangka masalahnya akan sejauh ini..”lirih jo dipundak louis, “mom, kau baik baik a dirumah..” ujar illyan sembari menggenggam tangan ibunya, “kalian juga hati hai ya disana..” lirihnya sembari menyeka air mata dipipinya.

“kapan kalian akan berangkat dad?” tanya luke pada sang ayah, “kupikir besok siang, kau dan mike urus perusahaanku ya, ashton dan calum urus toko ya. Aku percaya pada kalian” ujar andrew sembari meremas pundak luke yang berada disampingnya. Mereka hanya mengangguk setuju.

“zayn, titip zouis records, mom, dan saudara saudaraku ya” ujar louis, “sialan kau, tenang saja kau ini saudaraku, mom jo momku juga. Yakan?” ujar zayn sembari mengedipkan sebelah matanya kepada jo, ia hanya terkekeh.

“bagaimana dengan perusahaanmu harry?” tanya illyan, harry menyambutnya dengan senyuman. “tenang saja, mum sedang berada dilondon ia akan menghandlenya selama aku pergi untuk masalah persetujuan dan tanda tangan, sekertarisku jordan juga sangat dapat diandalkan” balasnya, senyumannya belum luntur.

“terima kasih ya, kau selalu membantu kami..” lirih illyan sembari menunduk, dengan sigap harry mengusap punggung illyan yang duduk disampingnya, “sudah kuberitahu, kau tak usah berterima kasih. Urusanmu adalah urusanku juga, calon istri” jawab harry sembari mengedipkan sebelah matanya.

“sialan kau harry! aku tersedak” ujar luke yang tengah batuk, andrew memberinya segelas air sembari menepuk punggung anaknya. Tawa mereka menggema, terlebih mike.

Keep vomments please, that mean alot for me😉

The Good And The Broken [HARBARA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang