chapter 27

75 22 3
                                    

Jangan lupa vomments!♡

Illyans pov

"hey, sudah siap?" tanya harry sembari menepuk bahuku dari belakang, aku hanya menggeleng. hari ini kami akan makan siang dikantor zayn dan louis. Aku libur kuliah hari ini.

Aku sedang memasak steak dan mashed potato, louis yang memintanya. Aku kembali tinggal bersama kakak kakakku lagi, seusai acara peresmian zouis records orang tua kami kembali pada kesibukkannya masing masing.

Seluruh keluargaku dan keluarganya menyetujui hubungan kami, ya walaupun harry dan mom belum pernah bertemu begitupun aku.

"kita satu bulan ya sekarang? Tak terasa ya kukira baru kemarin" ujarnya sembari tertawa, aku hanya mengangguk sembari tersenyum. Kadang, aku masih tak percaya lelaki baik sepertinya sudi menjalin hubungan dengan gadis sepertiku.

"kau tak ada jadwal penting hari ini?", "tidak, bahkan hingga seminggu kedepan" ucapnya sembari mengemudi, "kau tampak cantik dengan dress itu, feminim but still illyan" ujarnya sembari mengedipkan sebelah matanya.

Ya, hari ini aku mengenakan dress hitam selutut ditambah jaket denim juga sepatu converse andalanku. Aku tidak disuruh siapapun untuk melakukan ini, aku hanya ingin terlihat sedikit fenimin mungkin ya walaupun tetap warna hitam yang dipakai.

Kadang kakak kakakku menertawakan dan mengejek perubahanku yang tak seberapa ini, hanya gigi yang membantuku. Mereka semua memang menyebalkan.

"hey, ayo turun" ajak harry yang sedari tadi sudah membukakan pintu mobil untukku, "sini biar aku saja yang bawa" lanjutnya mengambil sebuah kantong berisi makanan tadi. Sepanjang jalan ia menggandeng tanganku, dilihat lihat outfit kami terlihat se-

"aku baru sadar, outfit yang kita kenakan serasi. Kau dress hitam dengan jaket denim, sedangkan aku kemeja hitam dengan celana jeans dengan warna senada. Memang ya jodoh" ujarnya sembari tertawa, aku hanya mengangguk dan memukul bahunya pelan.

"hai love birds" sapa zayn dari belakang kami, "hey, dari mana kau?" tanyaku, "mengantar gigi, tadi kami makan siang diluar" ujar zayn sembari merangkulku, "sekarang giliranku bersama illyan, kau sendiri sana" anak itu memang gila.

"ya pergilah, aku hanya cadangan.." lirih harry mendramatisir keadaan, kami hanya tertawa melihatnya. Melihat mereka sangat akrab, membuatku sangat amat beruntung.
Kami semua masuk keruangan louis, zayn memutuskan untuk kembali keruangannya. Louis tampak lapar, raut wajahnya berbeda ketika ia lapar.

"ayo makan, kalian lama" tukasnya dingin sembari membuka kantong makanan, "bagaimana pekerjaan kalian?" tanyaku pada kedua lelakiku, "pekerjaanku akhir akhir sedikit" ujar harry, "pekerjaanku lumayan banyak, cukup melelahkan" susul louis, aku hanya mengusap punggungnya sembari terkekeh.

Setelah selesai makan aku dan harry bersiap untuk pergi, "lou, aku membawa illyan kerumahku boleh ya?" tanya harry, "ya pergilah, tapi ingat lecet sedikit kujual mobil mahalmu" ancam louis, kami hanya tertawa mendengarnya.

"kau ingin membeli makanan dulu tidak, dirumahku tidak ada apa apa" tanya harry, "ayo, sekalian berbelanja bulanan untuk dirumahmu juga tak apa", ia hanya mengangguk, "tapi kau harus mengurangi mengkonsumsi bir dan coke berlebihan ya? Es krim saja yang banyak. Nanti aku sering sering kerumahmu" lanjutku sembari terkekeh.

"alright, babe anything for ya" ujarnya sembari menggapai tangaku, ia mencium punggung tanganku lembut.

Tidakkah ia mengerti jika ini terlalu berlebihan? "wajahmu memerah, illyan.." godanya, sembari mencubit pipi kananku ia sama menyebalkannya dengan kakak kakakku. Kuatkan aku menghadapi mereka Tuhan..

Ia juga mulai sering memanggilku dengan 'babe, bae, luv dan darl' tapi tetap saja kupu kupu diperutku berterbangan ketika mendengarkan kata kata itu keluar dari mulutnya.

I hope this happiness would never coming to an end, this is the best place. Right time, right moment with the right one.

The Good And The Broken [HARBARA]Where stories live. Discover now