Kebahagiaan

271 12 0
                                    

Pov Rega

Pagi itu aku terbangun dengan Reta yang masih di pelukanku. Terlelapnya tidur dengan berbantal lenganku dengan tangan melingkar di perutku.
Kujauhkan sedikit wajahku untuk melihat wajahnya. Cantik. Kukecup keningnya dan kueratkan pelukanku. Dia hanya mengeluh sedikit dan kembali terlelap.

Aku kembali berfikir semalam sungguh gila. Aku tak tau bagaimana bisa terjadi tapi semua mengalir begitu saja. Aku juga melihat Reta juga menikmati. Bahkan kita melakukan bukan hanya sekali, tapi berkali kali sampai berhenti saat hari hampir pagi.

Aku tak habis pikir aku kembali merasakan puncak nikmat bersama seorang wanita. Ya aku akui Reta buka yang pertama, dulu aku sudah pernah melakukan dengan Rebecca mantan kekasihku dulu. Dulu juga Rebecca sudah tak perawan saat melakukan bersamaku aku sudah menikmatinya karena menurutku itu pengalaman yang sangat indah untukku mungkin karena yang pertama kali.

Tapi malam tadi aku melakukan dengan Reta. Aku merasakan sangat berbeda. Masih begitu sempit,bahkan membayangkan lagi saja sudah membuat juniorku tegang kembali. Bukankah Reta janda?, bagaimana dia bisa senikmat itu?

Aaaargh. Aku tak tahan lagi aku menarik wajah Reta dan melumat bibirnya. Dia tersentak kaget dan terbangun.

Dia membalas lumatan bibirku. Kami mengulangi aktifitas itu kembali. Aku semakin gila saat Reta memegang kendali. Seperti bukan Reta yang ku kenal. Reta begitu lihai melakukannya. Ya dia begitu pandai membuat aku takluk dan mendesah nikmat di bawah kendalinya.
Reta menjatuhkan dirinya saat kita sama sama mencapai puncak nikmat.

"Ga.. Aku lapar.. " cicitnya sambil terengah di dadaku.

"hehe.. Ya udah ayo bangun..kamu mandi aku siapin makan."

Dia menganguk dan beranjak ke kamar mandi.
Aku bergegas memakai celana dan menuju dapur. Ku ambil telur di kulkas dan sedikit sayuran,aku mau buat omelet dan teh manis aja.
Tak lama yang ku buat selesai dan aku menyajikan dipiring dan kubawa ke meja makan. Aku bergegas ke kamar untuk mandi. Begitu masuk aku lihat Reta sudah memakai gaun yang semalam dipakai.

"kok gak pake bajuku aja."

"enggak ah.. Pake ini aja.."

"emang nyaman? "

"ya nyaman nggak nyaman.. Udah ah sana mandi.. Aku udah laper. Lagian kalo pake baju mu yang ada aku nggak cepet balik ke kosan."

Aku terkekeh. Kemudian bergegas mandi dan menyusul reta untuk makan.

***

Pov Author 

Setelah mengantarkan Reta,Rega mampir ke kafe. Dia tak pernah menyangka kebahagiaan selama ini datang kembali setelah suram bertahun tahun. Sampai kafe dia mendapati Adnan di sana berbincang dengan Deni.

"ngapain lo di sini? penganten baru itu cuti. Lembur sana! " ucap Rega dan mendudukan diri di sebelah Adnan.

"paan si.. Ini lagi ambil ramun buat lembur" balas Adnan sambil menunjukkan botol pada Rega.

"apaan itu? " tanya Rega

"minuman joss mas.. Buat yang mau lembur di ranjang. " jelas Deni ke Rega dan diangguki oleh Adnan.

"coba sini liat" ucap Rega sambil meraih botol.

"sebenernya tadi malem udah aku siapin tapi pas mau tak kasih ke mas Adnan lha kok ilang minumannya. Ya udah ini tak buatin lagi. Mas aku ke belakang ya mau bantu di belakang.. " Deni menjelaskan dan langsung undur diri.

"Nan.. "

"hmm.. Apa.. Itu komposisinya dari bahan alami jadi aman pak dokter. Kuatir banget dah" ucap Adnan sembari tersenyum.

"ini kayak yang semalem gue minum sama Reta deh. "

"maksudnya apaan? " Adnan masih tidak mengerti.

"iya ini yang semalem gue minum sama Reta. Semalem Deni sama Mela duduk sama gue. Katanya Reta suruh endors jadi dibawa sama Reta dan kita berdua minum. " jelas Rega.

"serius??  Terus beneran manjur bro? Eh jangan-jangan.." ucapan Adnan menggantung.

Deg

Mereka saling tatap. Ada keterkejutan diantara keduanya.

"jangan bilang semalem kalian yang malam pertama.." Ucap Adnan berbisik ke Rega. Wajah Rega pias. Tapi memang semua itu benar. Rega hanya mengangguk kecil.

"anjrot lo.. Gue yang nikah napa lo yang malam pertama. " seru Adnan sambil menepuk bahu Rega.

"aww.. Pelan goblok.. Tu bibir gue tampol baru tau rasa lo. "

Adnan reflek membekap mulutnya dan melihat sekeliling untung gak ada karyawan.Rega hanya melotot marah pada sang sahabat.

"ooh.. Itu alesannya Reta di suruh ijin sama elo.. Soalnya kalian abis lembur.. Iya???? " ucap Adnan menebak langsung rega,dan pria itu hanya mengangguk.

"wah beneran jos berarti minumannya. Aku pulang dulu deh mau praktek. "
Adnan beranjak dari kursi hendak pulang belum sempat melangkah di kembali mendudukan diri.

"elo beneran udah ML sama Reta? " bisik Adnan di dekat telinga Rega.
Rega hanya menggangguk. Senyum Adnan muncul dan menepuk bahu Rega.

"gue bener bener ikut seneng bro. Beneran. Akhirnya elo bisa lupain Rebecca dan menjalin dengan Reta. Jangan sia in Reta bro.. Dia anak baik. "

"enggak lah.. Gila apa.. " serkah Rega.

***

Pov Reta

Setelah Rega pergi aku bergegas masuk dan berganti pakaian. Kurebahkan tubuhku di kasur.
Aku mengingat kembali aktifitas panasku dengan Rega semalam. Bagimana mungkin aku bisa melakukan itu. Apa mungkin karena sudah lama aku tak menerima sentuhan seperti itu. Hingga saat Rega melakukannya aku berbuai. Ah.. Bodoh sekali aku. Bagaimana kalau sampai aku dicap wanita gampangan oleh Rega. Aku menenggelamkan wajahku di bantal.
Tapi tadi Rega sangat menikmati dan tak mempermasalahkan. Semoga saja tidak ada apa apa kedepannya.
Aku mengingat kita melakukan berkali-kali dan Rega buang semua dalam. Tapi jika di lihat dulu lamanya aku menikah dengan mantanku dan belum dikaruniai anak bukankah tak apa ya.
Aaaaaah.. Kenapa aku jadi seperti ini... Kuambil ponsel di tas dan langsung mencari nama Rega.

"Ga.. Kamu dimana? "

"aku udah dijalan menuju rumah sakit. Ada pasien disana yang harus aku kunjungi. Kenapa sayang? "
Mendengar kata sayang sepertinya rega nggak punya pikiran jelek terhadapku.

"oh.. Gakpapa nanya aja.. Sekalian mau bilang aku ntar sore ke kafe ya.. Aku suntuk kalo di kosan terus. "

"enggak usah.. Ntar sore aku jemput.. Kita jalan yok.. Aku mau ngajak kamu se suatu tempat. "

"eemm.. Ya udah. Ga... Aku sayang sama kamu.."

"aku juga sayaaaaang banget sama kamu"

"Sampai ketemu ntar sore ya. "
Aku tutup telponnya.Aku senang. Mungkin ini saatnya aku menjemput kebahagiaanku. Kebahagiaan aku bersama Rega. Aku sudah memantapkan hati aku akan menerima tawaran menikah dengannya. Aku tersenyum aku benar benar bahagia.

Reta_Rega  || End ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang