(Bagian Dua)

1.2K 121 17
                                    

Usai matahari, bulan pun menggantikan.

Jaehyun membawa motor mewahnya dan keluar dari area mansionnya menuju ke tempat biasa dia menghabiskan malamnya.

Seminggu lebih, ia tidak merasakan lagi permainan pada penisnya, sangat ingin pelampiasan, sebabnya ia membuat janji dengan kekasihnya di bar yang selalu dikunjunginya.

Diperjalanan ia melihat seorang lelaki yang tak asing bagiku sedang mengangkat karung pasir di bahunya, itu Lee Taeyong.

Sesekali dia tersandung dan jatuh, wajahnya seperti dia akan menangis namun dia menahannya? Lihatlah tubuh kurusnya itu, bagaimana bisa tidak patah ya.

Sekarang sudah jam 8 malam dan dia masih sibuk bekerja, sebenarnya Jaehyun sedikit kasihan padanya, dari pulang sekolah sampai malam ini dia tetap bekerja dan baju olahraganya yang kotor, raut wajah Jaehyun terlihat seperti jijik.

Jaehyun mengagumi lelaki ini karena parasnya yang manis dan menawan, selebihnya tidak. Ia mempercepat laju motornya karena kekasihnya sudah menunggu.

Sesampainya di bar, Jaehyun menemui kekasih cantiknya— Doyoung, lelaki manis yang sudah menjalin hubungan selama 3 tahun bersamanya.

"Hai sayang, maaf aku lama." Raut maaf dari wajah Jaehyun sambil mengecup bibir kekasihnya dengan lembut.

"Kau terlambat 15 menit Jaehyun! aku tidak mau mau harus membelikan diriku parfum keluaran baru!"Ujar Doyoung sambil mempoutkan bibirnya.

"Haha iya iya, kenapa sangat menggemaskan hm?" Dengan posesif Jaehyun memeluk pinggangnya dan melumat bibirnya sedikit kasar, menutup matanya,  mengabaikan suara dentuman DJ yang sangat keras.

"Mhh Jaehh.."

Srekkk....Bugh

Sebuah bogeman hebat diterima Jaehyun pada wajah tampannya, membuat gerakan itu melepaskan ciuman panasnya dengan Doyoung.

"BERANINYA KAU MENYENTUH KEKASIHKU!"Seorang pria dengan suara kerasnya meninggikan suaranya pada Jaehyun.

"SIAPA YANG KAU SEBUT KEKASIHMU HUH?!" Jaehyun menarik kerahnya dan menatap matanya tajam, Jaehyun ingin membunuhnya sekarang juga.

"KIM DOYOUNG DASAR JALANG MURAHAN!"

BUGH..

Jaehyun langsung melayangkan tinjunya kearah mulut pria itu sehingga noda merah pekat dari mulut pria itu ikut menempel ditangannya.

"Jaga perkataanmu bajingan, dia kekasihku."

Pria itu segera bangkit dan mengelap kasar darah dimulutnya, dia menatap menantang tajam netra Jaehyun, cukup mengintimidasi tapi tidak berlaku untuk Jaehyun.

"Cih, ternyata setelah diriku jalang ini menanam penismu dilubangnya huh? Alur yang bagus Kim Doyoung, setelah menghancurkan perusahaan ayahku, kau mencari mangsa lain."

"Maksudmu?"Jaehyun menoleh ke arah kekasihnya yang sedikit bergetar dan menunduk.

"Yaa lelaki ini, Kim Doyoung, seorang jalang paling terkenal di bar *****, bukankah begitu Kim Doyoung-ssi?.."

"T,tidak!Jaehyun dia berbohong kumohon jangan percaya padanya."

"Haha, awalnya begitu, tapi melihat raut menjijikanmu itu aku jadi mempercayainya."Jaehyun menghempaskan tangan Doyoung dari lengannya dan keluar meninggalkan bar itu, pikirannya sangat kacau, apa karna ini Doyoung sangat boros dan selalu berfoya-foya?

Jaehyun kembali mengendarai motornya, segera melajukannya, tidak memperdulikan pelindung kepala yang sudah terhempas ketanah.

Jaehyun melajukan motornya dan bertemu si lelaki manis yang sedang berjalan dipinggir jalanan besar itu, Ia menepikan motornya dan menyapa ramah Taeyong yang sedang memijat lengannya.

"Hai Taeyong." Taeyong mendongakkan kepalanya dan menatap Jaehyun, tatapannya terlihat lelah, pakaiannya yang kotor dan pipinya sedikit tergores.

"Halo Jaehyun ssi" Lirih namun sangat jelas nada suara Taeyong bergetar, mungkin karena angin malam.

"Baru selesai bekerja?" Basa-basi yang cukup klasik, namun jika pada cerita ini mungkin sedikit menarik.

"Ingin pulang bersama?"Sebenarnya Jaehyun sedikit jijik, karena dia adalah orang yang benar benar gila kebersihan.

"Tidak, tidak Jaehyun-ssi aku bisa pulang berjalan kaki, sudah terbiasa seperti ini, kau pulanglah duluan, angin semakin kencang." Kalimat panjang pertama yang didengar Jaehyun dari Taeyong.

"Karena udara semakin dingin, aku berinisiatif untuk membantumu pulang, tempat tinggal mu, jaraknya berapa jauh lagi? "

"6? Eh mungkin sekitar 5 Kilometer lagi."

"Pulang bersamaku." Jaehyun mengangkat tubuh Taeyong yang sangat ringan itu dengan satu tangannya—mendudukkannya dikursi belakang.

"Tidak perlu repot repot, nanti kau kotor.."

"Jangan menolak lagi, peluk aku.."

"Heum?" Jaehyun dapat melihat mata bulatnya  menatap bingung dirinya dari belakang melalui kaca spion, sangat lucu, Jaehyun meraih kedua lengan Taeyong dan melingkarkan tangannya pada pinggangnya."Peluk yang erat, aku tidak biasa berkendara lambat."

"Ah terimakasih."

"Untuk apa?" Tanya Jaehyun bingung.

"Terimakasih sudah mengajakku berbicara."

"Sama sama." Itu aneh,aku bukan orang pertama yang mengajaknya berbicara bukan?

15 Menit Kemudian...


Jaehyun tidak tau alamat Taeyong dimana, lelaki manis itu juga sudah tertidur pulas bersandar di punggungnya,  dengan tangannya yang melingkar erat pada pinggangnya, Jaehyun tidak tega membangunkannya, dan pelukannya membuat dirinya nyaman.

Ah, akankah Jaehyun harus membawanya ke mansion? Mansion pribadinya mungkin.

Sampai di mansion, Taeyong belum juga bangun, dia ini sangat kebo ternyata. Jaehyun turun perlahan dari motornya, perlahan menggendong bridal tubuh ringan Taeyong dan membawanya masuk kedalam mansion, ah tubuhnya sangat ringan, apa dia tidak makan?

Dengan penasaran Jaehyun menepuk dan mencubit pipinya yang yang kurus tapi dia sama sekali tidak bangun, iblis mengambil ahli entah mengapa tangan Jaehyun  meremas pantat Taeyong sedikit yang kenyal itu dan dia sama sekali tidak meresponnya, Shit Apakah dia pingsan? Tidak apa jika Jaehyun memakainya bukan? Penisnya sudah berhari-hari menggangur.




Fin.

Support me!>-<
Vomment and Follow my Account
Thankiess ^Θ^
Maaf kalau ada Typo atau kata yang salah:)
Scroll for the next chapter!










Dear Lee Taeyong - JHTY (Dalam Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang