First day in Amerika

350 36 0
                                    

Pertama kali aku menginjakan kaki di Amerika hanya rasa syukur kepada tuhan karena telah mengirimkan aku kesini. Sebingkai senyuman terus memenuhi wajah bahagiaku hari ini.

Jalanan disini sangat amat ramai namun cukup rapi. Aku pun sangat menikmati setiap detik waktu yang berjalan sambil melihat lihat bagaimana suasana disini

Secarik kertas ku pegang untuk menunjukkan asrama yang akan aku tinggali nantinya. Karena aku kuliah dengan beasiswa full dari pemerintah jadi semuanya serba difasilitasi aku pun mendapatkan uang tunjangan untuk keperluan sehari-hari.

Sebenarnya tidak apa jika ingin mencari tempat tinggal sendiri. Namun aku menyadari berapa uang yang kumiliki saat ini, tentu saja tidak cukup.

Aku sudah tiba di sebuah apartement yang katanya itu adalah asrama. Sekilas terlihat dari luar tempatnya bagus. Aku segera pergi ke meja resepsionist untuk mengambil kunci asramaku.

Terlihat 2 wanita muda yang kuprediksi umurnya sekitar 27/28 tahunan. Cantik dan tampak rapi dengan seragamnya.

"Ini kuncinya, anda akan satu kamar dengan Amber" ucapnya kemudian

"A, apakah dia sudah datang?"

"Tentu, 2 hari yang lalu ia sudah disini"

"Baiklah terimakasih"

"Ya, sama-sama"

Aku segera menaiki menarik koperku menuju lift. Kamarku ada di lantai 3. Di dalam lift aku sempat memikirkan bagaimana aku mulai berkenalan dengan teman sekamarku nanti, aku hanya berharap semoga ia orang yang baik dan bisa klik denganku.

Hari ini aku benar-benar bersemangat. Dari awal mula aku menginjakkan kaki di bandara aku sudah merasakan suasana yang sangat amat asing. Semoga hariku selalu baik.

Ting*

Pintu lift terbuka. Kamar 52 aku mulai mencarinya. Terdapat nomor di setiap pintunya.

Wah ternyata kamarku tepat disamping tangga darurat. Akupun menghampirinya.

Kulihat disamping pintu terdapat bell. Aku memutuskan untuk menekan bellnya. Siapa tau teman sekamarku sudah didalam.

Tinggg nong*

Tidak ada balasan

Ku tekan lagi satukali, sebenarnya aku takut mengganggunya. Bagaimanapun aku belum tau adab disini bagaimana

Baiklah. 1 kali lagi

Ting nonggg*

Ceklek. Pintu itupun akhirnya terbuka. Terpampanglah seorang wanita dengan rambut blonde bergelombang. Ia memakai kaos biru muda dengan hotpans abu-abu.

Wajahnya datar, sangat datar. Hingga akupun memberanikan diri.

"Oh, hi. Im Alicia venosa."

"Hi" katanya dengan wajah yang bingung

"Oh, Im your roomate by the way"

"Ok, come in"

Dia menyuruhku masuk. Aku pun membawa serta 1 koperku dan 1 backpack besarku.

1kata untuk kamarku, yah lumayan untuk 2 orang. Tidak terlalu sempit. tai cukup lah.

Kira-kira seperti ini dalamnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kira-kira seperti ini dalamnya.

"Well, ini ranjangku, dan itu ranjangmu." ia menunjukkan ke sebelah kanan itu ranjangnya.

"Thanks, aku akan segera merapikan barang-barangku"

"Ok"

Akupun segera merapikan semua barang-barangku, merapikan meja yang akan menjadi meja belajarku.

Kulihat teman sekamarku sangat sibuk dengan laptopnya.

"Siapa ya namanya, sepertinya ia belum menyebutkan nama. Wanita di meja resepsionis itu bilang namanya A...ar...ab... Ah aku lupa."

"Oh, maaf. Aku belum tau namamu."

"Amber"

"Oh baiklah" kataku.

"Kamu amerika asli atau dari luar amerika?" akupun bertanya lagi, mulai mencairkan suasana.

"Amerika asli"

"Mmm, ingin mencoba hidup mandiri ya. Kau hebat juga"

"Ya, begitulah" jawabnya datar.

Aku sampai bingung mau bertanya apalagi.

"Kamu sudah punya teman disini? maksudku selain aku?" tanyaku lagi

"Ada"

"Oh ya, wahh boleh aku berkenalan dengan mereka?"

"Tentu saja" aku senang mendengarnya, akupun hanya tersenyum kearahnya.

"Kalau mereka mau" lanjutnya sambil menatapku datar.

Deg.

Aku benar-benar tidak paham. Apa yang salah dari ucapanku. Kenapa sepertinya dia kesal sekali.

Baiklah mungkin saja dia merasa terganggu oleh obrolanku barusan

Setelahnya, malam pun tiba. Setelah percakapan terakhir kami, benar-benar tidak ada percakapan lainnya. Ia pun tidak menyapa atau berbicara yg lain padaku.

Perutku mulai keroncongan. Aku benar-benar tidak tahu harus membeli makan dimana.

Karena sudah sangat lapar sekali akhirnya aku memberanikan diri untuk bertanya pada Amber.

"Amber apa kau tau tempat makan yang enak disini?"

Dia sedang duduk di kursi belajarnya. Menoleh malas kearahku.

"Cari saja di google maps."

"ah, tapi kau kan sudah disini agak lama. Mungkin saja kau bisa memberikan rekomendasi atau..."

Dia menoleh lagi, kali ini tatapannya sulit diartikan.

"Aku, tidak tahu."

"Baiklah, aku akan mencarinya. Apa kau mau menitip sesuatu?"

"Tidak perlu"

Aku pun pergi keluar kamarku. Sungguh canggung sekali antara aku dengan Amber. Apa itu tadi kenapa tatapannya seperti itu. Aku tidak paham. Apa dia kesal padaku?

Ahh aku tidak mengerti....

________________

#Cultureshock

The Day When I Met YouWhere stories live. Discover now