Bab 6

10 4 1
                                    


"Abangg, jangan jauh-jauh ya mainnya. Sama mbak terus ya okay?" Pesan gue sama abang, panggilan gue untuk ponakan gue yang paling besar. Yap, hari ini weekend dan gue lagi sama ponakan gue di aquarium besar yang ada di Ibu kota ini. Bawa dua anak kecil ini ternyata cukup melelahkan karena mereka sedang aktif-aktifnya bund, untung ada mbak si penyelamat kalau nggak gue udah gila karena keriwehan ini. Satu bocah lagi heboh ngeliat ikan hiu yang sedang berenang dengan indah nya. Untung yang satu lagi masih anteng di gandengan gue liat kura-kura. Tidak ingin melewatkan moment, gue ambil beberapa foto dan memvideokan adek dengan tingkah-tingkah lucunya. Gue tersenyum melihat hasil-hasilnya dan gue post beberapa di story sosial media gue.

"Wah udah jam 2 aja nih. Waktunya makan ya mbak? Keasyikan nggak liat jam nih, untung tadi sambil nyemil" kata gue yang menyadari kami terlalu asyik melihat ikan ikan ini hingga lupa waktu.

"Kita udahan yuk makan, udah siang. Abang adek kita makan yaa, besok-besok lagi kita liat ikannya yaa" Kata gue

"Nonono onty, nooo. Mau fish" kata abang. Adek yang belum terlalu mengerti hanya diam aja mungkin udah kelaperan juga jadi dia pasrah.

"iyaa nanti kita liat fish lagi yaaa tapi makan dulu. Okay? Disana nanti ada fish lagi banyak. Abang katanya mau main kite kan?" bujuk gue

"Okayyy. Abang mau main kite" kata abang dengan susunan kata yang acak adul

"yuk let's go" kata gue sambil gandeng ponakan gue yang paling besar. Kami mau makan di restaurant pinggir laut. Masih satu area dengan aquarium ini. Tempat makan yang selalu menjadi favorit kalau lagi di taman hiburan ini.

Setelah memesan makanan dan kenyang, ponakan gue udah kenyang, mbak-mbaknya juga dan ponakan gue udah mulai nggak bisa diem lagi karena sudah keisi lagi energinya akhirnya gue bawa ke pinggir pantai. Gue belikan layang-layang sesuai dengan janji gue. Satu orang satu dan mereka happy sekali bermain bersama-sama. Abang adek dan mbaknya. Gue mengawasi mereka dari dekat sambil mengabadikan moment tersebut. Memfoto, memvideo dan kita berfoto bersama-sama juga.

.

Langit sudah berubah menjadi orange menandakan matahari akan kembali ke tempat persembunyiannya. Kami sudah di dalam mobil untuk kembali ke rumah. Sembari menunggu abang adek yang lagi di gantikan bajunya agar lebih nyaman gue melihat lihat lagi foto dan video keseruan kami hari ini. Beberapa yang bagus gue upload di story dan beberapa gue masih tandai untuk di post. Tapi nanti aja upload nya deh pikir gue. Biasa cewek.

Ting

Sebuah notifikasi masuk.

"Onty udah selesai abang adek ganti bajunya" kata mbak Tika, salah satu mbak

"ohh okay mbak. Yukk kita pulang" Gue simpan hp tanpa liat dari siapa notif tersebut dan fokus menyetir.

Setelah mengantar ponakan, gue langsung pamit ke abang gue dan istrinya. Abang merajuk meminta gue untuk tetap tinggal karena biasanya weekend gue memang nginep dirumah abang gue ini biar gue deket sama ponakan-ponakan gue. Tapi gue lagi pengen sendirian aja weekend ini, mumpung apartemen lagi kosong. Fyi aja gue punya dua abang. Dengan berat hati melihat tangisan drama dan kesedihan dari si abang, gue pulang.

Gabrielle's POV

Serunyaaa.. jadi ini acara weekend lo?

Message yang gue kirim dari tadi belum di bales sama dia. Melihat story dia hari ini sangat menyenangkan dan ternyata ini alasan dia nolak gue kemarin. Message gue belum di bales sampe gue hampir naik panggung. Yap gue hari ini lagi di bandung, manggung lagi. Sebelum naik panggung, gue cek lagi HP gue mungkin dia sudah membalas dan ternyata belum. Yasudahlah.

Mas GuitaristWhere stories live. Discover now