18-

40 6 0
                                    

"Mumpung semuanya sudah ngumpul disini..." Oma membuka percakapan.

"Emang kenapa bu" tanya papa. Merasa ada sesuatu yg mengganjal pikirannya dari tadi.

Mama pun sudah tidak menangis lagi, hanya saja matanya masih membengkak.

"Saya akan bawa Zulva ke rumah saya. Tidak ada penolakan!!" Titah Oma.

"Gak mau! Zulva gak mau ikut oma! Zulva mau sama mama!!"

"Bu, jangan bawa Zulva, Ariy mohon bu" mohon mama

"Zulva tidak akan saya biarkan tinggal di sini. Karena dia nanti akan terus sakit-sakitan" jawab oma marah.

"Nggak mau oma!! Zulva nggak mau ikut oma!!"

"Kenapa nggak mau. Ini itu demi kebaikan kamu"

"Pokoknya Zulva nggak mau"

"Kamu harus mau!! Ayo!" Ucap Oma penuh amarah sambil menarik tangan Zulva penuh paksa'an dan berjalan keluar.

Selama tangannya di tarik, Zulva sudah ingin melepaskannya. Tpi cekalannya sangat kuat sehingga ia tidak bisa apa-apa.

Oma dan Zulva masuk ke dalam mobil yg di dalam nya sudah ada supir.

"Oma lepasin hiks... Zulva mau sama Mama hiks... Zulva mau tinggal sama mama.. Zulva nggak mau tinggal sama Oma hiks..."

"Kenapa kamu nggak mau tinggal sama oma" Zulva menggeleng masih tetap menangis sambil sesekali sesenggukan.

____

Sesampainya di rumah yg bercat putih biru. Rumah oma. Seketika ada seseorang yg membuka pintu utama rumah, dia adalah Tante Mira.

"Tante,, tolongin zulva tante. Zulva gamau tinggal di sini. Zulva pengen tinggal sama mama aja" ucapnya sambil lari menuju tantenya.

"Emang Zulva tinggal disini?" Tanya tante bingung sekilas ia menatap wajah keponakannya lalu menatap seorang wanita paruh baya yg baru turun dari mobil.

"Mama yang suruh Zulva tinggal disini" ucap wanita paruh baya yg di ketahui sebagai ibu dari tante Mira dan mamanya.

Di sisi lain tempat..

"Pa, Jemput Zulva sekarang pa" yg berbicara adalah mama.

"Mama. Sekarang mama jangan nangis lagi. Abang akan bawa Adek pulang abang janji" ucapnya lalu segera ia menaiki motornnya dan keluar dari pekarangan rumah menuju rumah Omanya.

___

Sesampainya Zahfa di depan rumah Oma-nya.

"Oma, please,, jangan bawa adek. Kasihan mama. Dia baru aja kehilangan Kak Zulvi. Seharusnya oma sebagai seorang ibu itu merasakan bagaimana kehilangan seorang anak yg di kandungnya selama 9 bulan dan kehilangan" ucap Zahfa ketika turun dari motornya.

Oma diam sedikit lama. Ada rasa sakit di hatinya ketika cucu laki-lakinya berkata seperti itu.

"Oma hanya nggak mau lagi cucu oma kenapa-napa sayang. Tolong mengertilah apa yg oma lakukan" oma bersuara.

"Baiklah oma. Zahfa akan kasih waktu oma 1 hari. Supaya oma bisa berpikir apa yg seharusnya oma lakuin"

"Zahfa pamit pulang dulu. Assalamualaikum" pamitnya.

____

"Assalamualaikum" ucap Zahfa ketika masuk rumahnya.

"Waalaikum salam" jawab papa dan mama bebarengan.

"Dimana adek kamu" tanya mama.

"Maaf ma. Zahfa gak bisa bawa adek pulang" jawabnya sedih.

"Ini ada surat dari rumah sakit" ucapnya sambil memberikan secarik surat yg ia terima tadi sebelum masuk rumah, kepada sang mama.

Degg...

Hatinya begitu sakit ketika membaca surat tersebut. Serasa tubuhnya di penuhi beban yg sangat berat ketika ia mendapati Surat tersebut berisi tentang tes penyakit yg di derita Zulva. Putri yg sangat ia sayangi mempunyai penyakit 'Kanker Darah'.

"Zulva.." ucapnya lirih

_____

ZulvanisaaWhere stories live. Discover now