8-

48 6 0
                                    

Satu bulan lamanya, tetapi keadaan Zulva masih sama saja dari kemarin. Belum sadarkan diri. Semua orang yg ada disana khawatir, begitu juga dengan teman dan sahabatnya di sekolah. Dimana Zulva berada?, tidak ada kabar sama sekali, banyak sekali pesan masuk lewat Whatsapp di handphone nya Zulva sampai sampai Abangnya risih mendengarnya dan di bukalah satu-satu tanpa enggan membalasnya.

Jari-jari ditangan Zulva mulai bergerak, dan matanya mulai mengerjab-ngerjab menandakan dia sudah sadar. seseorang yg menggenggamnya pun merasakan gerak, ya.. dia adalah Mama.
Mama melihat putri bungsunya yg sedang berjuang untuk sembuh.
"Sayang, kamu udah bangun?" Tanyanya masih dengan menggenggam tangan putrinya itu dan menciumnya.
Zulva menggelengkan kepalanya dan menarik tangannya dari genggaman mamanya serta enggan menjawab pertanyaan mamanya itu.
"Are you okay, baby?" Tanya mamanya lirih.
Zulva enggan menjawab, dia hanya menggelengkan kepala seraya berkata tidak.
Mamanya pun memanggilkan dokter supaya putrinya dapat di periksa.

...

Semua orang ada disana, tak terkecuali. Kakak, abang, papa dan mama ada di sana.
"Pu-lang" rengeknya.
"Adek mau pulang?" Tanya abangnya, Zulva hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Putri mama jangan pulang dulu, nanti ngedrop gimana?" Balas mamanya.
Zulva yg mendengarnya hanya diam.
"Papa, pengen bicara sama Zulva. Boleh gak?" Tanya papanya dan Zulva hanya mengangguk.
Mama, kakak dan abang yg mengetahui suasana itu langsung keluar meninggalkan papa dan Zulva.
"Kenapa Zulva jauhin mama?" Tanya papanya lembut.
Zulva menggelengkan kepalanya"nanti dedek bahaya, kalau dekat dengan Zulva. Zulva gak mau lihat mama nangis lagi karena kehilangan dedek" jawabnya lirih.
"Zulva gak boleh gitu, kalau Zulva jauhin Mama. Mama makin sedih lihatnya"
"Zulva harus janji yah, sama Papa kalau Zulva gak akan jauhin mama lagi".
Zulva, dia hanya menggelengkan kepala.
"Papa, Zulva mau pulang. Zulva gak mau disini!" Rengeknya lagi.
"Adek yg sabarya.. makanya cepet sembuh".

⚘⚘⚘

2 minggu telah berlalu. Dan sekarang waktunya Zulva bersiap-siap pulang dari rumah sakit. Ahh... rasanya sangat melegakan setelah berdiam diri di rumah sakit yg penuh dengan obat-obatan ini.
Setelah mereka selesai merapikan barang2 mereka pun keluar dan menuju parkiran.
Disaat ingin keluar tangan Zulva di cekal oleh mamanya
"Adek disini aja sama mama, nungguin abang, kakak, sama papa. Ntar papa jemput kok" ucapnya yg hanya di angguki putrinya itu.
Setelah mobil mereka menjemput, lalu kedua ibu dan anak tersebut masuk ke mobil dan pulang.

⚘⚘⚘

Sesampainya di pekarangan rumah, Zulva langsung membuka pintu rumahnya dan masuk ke kamar bersama barang-barang yg dibawa nya itu.
Sesampainya di kamar, ia pun langsung merebahkan tubuhnya di atas kasurnya.
"Ahh,, lama sekali gue ga bobo disini" gumannya.
Setelah lama dia rebahan di kasurnya, tiba-tiba ia bosan.
Ia pun beranjak dari kasurnya dan turun ke bawah guna menonton tv di ruang keluarga. Disana semua orang berkumpul. Zulva pun memilih dudk di samping papanya daripada di samping kedua kakaknya.
"Papa, besok Zulva boleh sekolah ya?!" Tanyanya pada papanya.
"Kenapa udah pengen cepet2 sekolah. Padahal kan kamu baru pulang dari rumah sakit?!" Jawab papanya.
"Adek takut ketinggalan pelajaran pah, soalnya kan adek udh kelas 9. Lagipula kan kemaren-kemaren adek ga masuk gara-gara sakit" rengeknya.
"Kalo itu sih kamu tanya mama aja. Papa nggak tau".
Zulva terdiam. Enggan membalasnya.
"Adek besok boleh sekolah kok. Tapi,, adek berangkatnya sama mama" jelas mamanya.
"Hmm.." .

🌺🌺🌺

ZulvanisaaWo Geschichten leben. Entdecke jetzt