17-

37 5 0
                                    


Brakk..

Tubuhnya terpental sampai ke trotoar dengan darah yg mengalir begitu banyak.

"Kakak!!" Teriaknya dari tepi jalan. Ia berlari tak memperdulikan orang orang yg berkomentar tentangnya.

"Hiks.. kakak. Kakak bangun..Hiks" tangisnya pecah begitu saja saat ia sampai di tempat kakaknya kecelakaan.

Akhh...
Tiba-tiba dadanya sakit. Pandangan pun mulai gelap. Ia pingsan.

2 hari kemudian...

Seorang gadis tengah mengerjab erjabkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam retinanya. Ia mendengar suara tangisan yg asing lagi baginya. Perlahan-lahan ia membuka matanya dan melihat seseorang duduk di sofa dekat ranjangnya sambil menangis.

"Mama kenapa nangis?" Dia adalah Zulva.

"Mama! Jawab Adek, kenapa mama nangis" tanyanya pada mamanya. Tak rela jika air mata mamanya terbuang begitu saja.

Mamanya pun menghampiri putrinya dan mengusap air matanya.

"Mama nggak papa" ucap wanita paruh baya yang kini berstatus sebagai seorang ibu.

"Kakak Zulvi dimana?" Tanyanya lembut pada sang mama.

"Kakak ada kok. Gimana keadaan kamu? Dada kamu masih sakit ngga?" Jawab mamanya.

"Gimana keadaan kakak ma?"

"Kakak baik, sangat baik"

"Zulva pengen ketemu kakak ma"

"Nanti aja yah sa__" ucapnya terjeda ketika ada seseorang yg membuka pintu sangat keras.

Brakk!

Yang membuka pintunya adalah Oma Yanti.

*Oma yanti adalah ibunya Bu Ariy sekaligus ibu mertua bagi Pak Yudha. Oma Yanti sangat menyayangi cucunya, yaitu Zulva, Zulvi dan Zahdi. Lain lagi dia sangan benci pada Bu Ariy, karena alasan tertentu. Meskipun Bu Ariy adalah anak kandungnya. Lain lagi dengan tante Mira. Tante mira adalah adik tirinya Bu Ariy sekaligus anak tirinya Oma Yanti. Meskipun begitu, tante Mira orang yang saangat baik. Kelewat baik malah.

"Cucu oma kamu nggak papa kan?" Tanya Oma Yanti khawatir.

"Gak papa oma" jawabnya dengan tersenyum.

"Kamu! Bisa jaga cucu saya nggak sih. Satu cucu saya sudah meninggal dan sakarang kamu buat cucu saya sakit seperti ini!!" Ucapnya sambil menunjuk-nunjuk mama.

Degg...

Setetes kristal bening jatuh begitu saja tanpa aba-aba di pelupuk mata.

"Mak-sud O-ma apa?"

"Kakak kamu meninggal!. Dan itu semua gara-gara mama kamu. Mama kamu nggak pecus jaga saudara kamu"

"Oma Cukup!!" Teriak bang Zahfa yang baru masuk di ruangan serba putih itu.

"Oma jangan ngomong seperti itu. Seharusnya oma itu__" ucapnya terjeda

"Apa! Oma harus apa!. Oma nggak mau cucu-cucu oma kenapa-napa".

"Kakak.. Hiks..." ucap Zulva sambil memukul dadanya tak henti.

Dengan sergap, mama langsung memeluk Tubuh Zulva supaya ia tidak memukul-mukul dadanya lagi.

"Lepas! Hiks,, lepas! Kakak meninggal gara-gara Zulva. Hiks.. Zulva yg salah Oma, bukan mama. Zulva yang salah Hiks.. Zulva yg salah.." ucapnya masih dengan menangis.

1 Minggu kemudian...

Keadaan Zulva masih tetap sama. Ia hanya terus menangis sejak kepergian kakaknya Zulvi. Oma Yanti ia masih menginap di rumah anaknya. Yah Zulva sudah pulang dari 5 hari yang lalu.

Ketika ia menangis, seseoran menghampirinya. Dia adalah Oma Yanti.

"Cucu oma yg paling cantik. Jangan nangis lagi ya. Kalo kamu nangis, nanti disana kakak malah sedih lihat kamu nangis terus"

Ia pun seketika berhenti menangis dan menatap Oma-nya dengan tatapan nanar.

"Jangan nangis lagi ya sayang" ucap Oma-nya sambil mengusap air mata cucunya.

"Ayo, sekarang kita keluar" ajak oma-nya yang hanya di angguki oleh cucu kesayangannya.

Sesampainya di bawah, semua orang duduk di sofa dekat dengan tv. Zulva yang melihat mamanya yg masih menangis dengan mata yang bengkak.

"Mama, jangan nangis lagi" ucap Zulva yg berlari dan langsung memeluk mamanya yg duduk di sofa dekat Bang Zahfa dan Papa.

"Putri cantik papa udah nggak sedih lagi kan? Jangan terlalu sedih-sedih sayang, kasihan kakaknya" ucap papa nya menasehati putri semata wayangnya itu.

____

Hai guys,, kangen update lagi nggak?  Author minta maaf ya, soalnya nggak bisa update terlalu sering. Soalnya Author sekarang ada banyak ujian. Selalu dukung author ya👐. Dan jangan lupa follow akun instagram nya Author @Zulva_Ariyudha .

See youu....

ZulvanisaaWhere stories live. Discover now