15-

46 5 1
                                    

Cklekk...

Terbukalah pintu kamar gadis yg sudah terlelap dalam tidurnya di kasur king Size miliknya. Sang mama yang melihat putrinya tertidur pulas itupun tersenyum dan menutup pintunya kembali dan turun ke bawah untuk melanjutkan pekerjaan rumahnya yg sempat tertunda tadi.

____

Malam hari telah tiba, semua anggota di kediaman Yudhandra telah bersiap siap untuk melaksanakan makan malam. Kecuali Kak Zulvi dan Zulva.
Kak Zulvi dia tinggal di asrama kampusnya.
Sedangkan Zulva?, entah gadis itu sudah bangun atau tidak dari tidurnya.

"Pa, Bang. Makan dulu aja, Mama mau manggil Adek dulu" ujar mamanya lalu naik ke atas untuk membangunkan putri bungsu nya.

Sesampainya di kamar Zulva,
"Dek bangun, waktunya makan. Adek dari pulang sekolah belum makan. Nggak laper? Udah sekarang bangun" ucap mamanya dengan suara lembut.

Tak kunjung putrinya bangun ia pun terpaksa menggoyang-goyangkan tubuh putrinya itu. Saat ia sedang menyentuh badan putrinya itu, ternyata badan nya sangat panas dan dilihatnya mukanya begitu pucat.

"Sayang bangun" panggilnya masih dengan memegang tangan putrinya itu.

Tak kunjung ada jawaban, mamanya pun keluar dari kamar dan memanggil papa dan Abang dengan berteriak.

"Ada apa ma?" Tanya Papa setelah sampai di kamar

"Zulva badannya panas pa, hiks..." ucap mama sambil menangis

Papa pun langsung mengangkat tubuh Zulva dan menggendongnya ala Brydal Style  dan  membawanya ke rumah sakit.

____

Setibanya di rumah sakit,, Zulva pun di periksa di ruang ICU. Setelah di periksa, kemudian ia di pindahkan ke ruang VVIP.
Kata dokter ia baik-baik saja, hanya saja terlalu banyak pikiran jadinya Ngedrop seperti sekarang ini.

Yang di hawatirkan itu ketika Zulva tidak bangun-bangun padahal ini sudah 6 hari-hampir 1 minggu dan hari ulang tahunnya.

"Dek, kamu nggak capek apa tidur terus? Bangun dong, ntar abang traktir Eskrim sama Seblak" monolog nya sambil menatap adiknya yg terbaring lemas di brankar rumah sakit.

"Dek, kamu nggak kasihan apa sama papa, mama sama Abang?"

"Dek, bangun dong. Ntar Abang ajak jalan jalan deh" ucapnya sambil memegangi tangan adiknya yg tertempel infus.

"Udah, bang jangan sedih. Zulva pasti bangun kok. Dia kan cewek kuat" ucap Zahdi sambil menepuk pundak bang Zahfa dari belakang.

"Eh lo. Sejak kapan lo ada di sini?" Tanyanya kaget saat Zahdi menepuk bahunya.

"Baru aja kok Bang"

"Lo disini dulu jaga adek gue. Gue mau keluar sebentar. Awas lo apa-apain berlian gue" ucapnya melenggang pergi.

Zahdi pun duduk di samping brankar Zulva.
"Hai, Zulva. Ini hari ke-6 lo nggak bangun-bangun. Lo nggak kasihan apa sama gue yang selalu nungguin lo bangun"

"Ayo dong cepet bangun. Bentar lagi ultah lo juga. Masa' di hari ulang tahun lo. Lo malah nggak bangun-bangun sih?"

"Lo udah ketinggalan ujian nih. Lo mau apa sampe lo nggak lulus gara-gara nggak ikut ujian" Beo-nya.

"Kalo lo bangun gue beliin makanan yg pedes-pedes deh. Lo kan suka makanan yg pedes-pedes" kekehnya.

"Udah dulu yah sahabat gue yang paling cantik, berlian gue yg paling indah. Gue harus pulang dulu soalnya besok masih ada ujian. Doain gue yah, supaya nilai gue bagus. Dan lo juga harus bangun. Ntar kita bisa lulus bareng" ucapnya sambil beranjak dari duduknya dan berbalik keluar.
Di saat ia membuka pintu, ia bertabrakan dengan perempuan paruh baya yang tak lain mamanya Zulva.

"Eh, Zahdi. Apa kabarnya nak?" Sapanya ramah.

"Alhamdulillah baik tante" jawabnya tak kalah ramah.

"Gimana ujian nya, lancar nggak? Doain Zulva cepet sadar ya, supaya kalian bisa ujian bareng"

"Selalu tante"

"Yaudah kalo gitu Zahdi pulang dulu ya tante, takut di cariin mama. Hehe"

"Loh, emangnya kamu tadi ke sini belum izin sama mama kamu?"

"Udah tante. Yaudah Zahdi pulang dulu. Assalamualaikum" ucapnya sambil mencium punggung tangan kanan mama Zulva.

____

ZulvanisaaHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin