3. Welcome to Haikyuu

4.3K 566 54
                                    

Typo? Banyak kok

Happy Reading...

_________

Bagai adegan di film. Kejadian itu terjadi begitu jelas di depan mata mereka. Bagaimana tubuh itu terpental hingga jatuh ke jalan. Semuanya terjadi begitu perlahan.

"HADJI"

Kohana berlari menghampiri Hadji. Tubuhnya membeku melihat sosok tergeletak di depan matanya. Ia segera menelfon ambulan.

Kohana mengangkat Hadji, memberikan pertolongan pertama. Air matanya sudah turun daritadi.

"Ah Kohana kenapa kau menangis"lirih Hadji. Ia berusaha terus membuka matanya.

"Diamlah bodoh"Kohana terisak. Ia tau kalau Hadji berusaha terus membuka matanya. Ia sadar jika temannya itu sedang berusaha bertahan hidup.

"Dasar cengeng"senyum Hadji membuat Kohana semakin menangis.

"Hadji-san hiks maafkan aku ini semua salahku"ujar Naoto. Ia sangat terkejut ketika ada orang yang mendorongnya. Begitu Ia berbalik, matanya melihat pamannya berada di tengah jalan.

Suara sirine ambulan terdengar. Secepatnya membantu korban. Tergesa-gesa menuju rumah sakit agar bisa menyelamatkan pasiennya yang sekarat.

"Hadji kumohon bertahanlah"Kohana terisak. Ia tak tahan melihat temannya di dalam kondisi yang tragis. Ia tak ingin kehilangan temannya.

"Hadji-san kumohon bertahanlah hiks"raung Naoto. Dirinya merasa ini semua terjadi karna dirinya. Dirinya yang melukai pamannya.

"Naoto-chan. Ini semua bukan salahmu, ini semua takdir. Jangan merasa bersalah, itu akan membuat paman sedih"lirih Hadji, Ia berusaha tersenyum. Naoto mengangguk pelan dan semakin terisak.

Lelah. Matanya ingin tertutup. Terasa ingin tidur sebentar, walaupun tak tahu nantinya akan bangun kapan.

"Hadji kumohon tetap buka matamu"Kohana gelisah. Ia melihat Hadji yang perlahan menutup matanya.

Hadji tersenyum. Ia menatap langit-langit ambulan dan perlahan menutup matanya.

Sesampainya di rumah sakit, semua orang tergesa-gesa melakukan tugasnya. Berusaha yang terbaik agar sang pasien selamat.

Tubuh Hadji digiring memasuki ruang UGD. Kohana memeluk Naoto menunggu di depan ruangan. Ia tahu kalau anak kecil itu pasti terkejut melihat kejadian di depan matanya. Aiko duduk di samping Naoto. Mengusap kepalanya berusaha menenangkan.

"Tenanglah Naoto, semua akan baik-baik saja"Kohana berusaha menenangkan Naoto.

Ceklek

Pintu terbuka menampilkan sang dokter yang telah berusaha keras membantu pasiennya. Kohana langsung menghampiri dokter.

"Bagaimana kondisi Hadji dok?"

"Maaf"


Yoshida Hadji. Meninggal 25 Oktober, pukul 5 pm.

__________


Hadji membuka matanya. Gelap. Ia memutar kepalanya melihat sekeliling namun semua tetap saja gelap.

Ceklek

"Ah jadi aku sudah mati"ujar Hadji menatap sesuatu di depannya. Malaikat maut, Ia jadi yakin kalau dia sudah mati.

"Iya kau sudah mati"

"Dan kau seorang malaikat kan?"

"Sepertinya aku sangat terkenal di dunia manusia sampai kau sudah mengenaliku"

Same Dimension | HAIKYUUWhere stories live. Discover now