21. let's play

141K 17.7K 1.3K
                                    

"Kamu gapapa?" Tanya Givan.

Givan yang mau ke Indomaret dekat situ melihat Luna yang berlarian di jalan jadi dia menghampiri Luna, tapi saat sampai di dekat Luna dia melihat mobil yang berniat mencelakai Luna. Jadi dia menarik Luna dengan kuat. Mereka terhindar dari tabrakan mobil tapi tetap saja mereka berguling-guling di jalanan. Saking kuatnya tarikan Givan.

"Hiks hiks l-lutut Luna sa-kiit hiks hiks" tangis Luna memegang lututnya yang berdarah, lengan Luna juga lecet tapi lebih parah lututnnya yang mengeluarkan banyak darah.

"Ke rumah sakit" ucap Aron saat sampai didepan mereka. Dia melihat lutut Luna yang lukanya cukup lebar dan kepala Givan yang berdarah karna sempat terbentur pembatas jalan.

"Mobil?" Tanya Aron menggendong Luna. Givan menunjuk mobilnya yang tidak jauh dari sana. Dia mengenal Aron, Sahabat abangnya.

"A-abang hiks hiks sakiit hiks" adu Luna saat digendong Aron

"Tahan" jawab Aron lalu membawa Luna ke mobil Givan diikuti oleh Givan. Sepanjang Jalan mobil hanya diisi tangisan Luna.

Sesampainya dirumah sakit Givan dan Luna segera diobati. Sebenarnya luka Luna tidak parah! Tapi Luna yang menangis kejer membuat Dokter dan perawat yang mengobatinya ikut panik. Sudah seperti menangani bocah luka. Sedangkan Givan kepalanya mendapat 3 jahitan karna lukanya cukup dalam.

"Sedan hitam plat***** Cari!" Ucap Aron pada orang yang ditelfonnya dengan tegas. Dia gak akan membiarkan orang yang berniat mencelakai adiknya bebas!

Givan pun sama dia menyuruh orangnya untuk mencari pelakunya dia juga sempat melihat kalau yang mengendarai mobil seorang perempuan. Tapi dia gatau jelas wajahnya gimana.

Setelah diobati Aron membawa Luna pulang dengan diantar Givan. Motor Aron? Sudah diambil orang suruhannya.

Diruang tamu ada si Kembar dan Nilam dkk plus Zia. Mereka melihat Luna yang digendong Aron sedang tertidur karna kelelahan menangis. Mereka tidak berani menghujat Luna karna takut dengan Aron.

Sedangkan Aron menatap seseorang disana dengan seringai dinginnya

'Mau main?' Batin Aron menyeringai kejam lalu membawa Luna ke kakamarnya

Zia merasa merinding melihat tatapan Aron. tapi setelah mengingat sesuatu dia mengepalkan tangannya geram

'Sialan!!' Batinnya

"Zia kamu kenapa?" Tanya Nilam

"Aku gapapa. Tapi sepertinya aku harus pulang, Ini udah malam" jawab Zia penuh drama

"Yah kamu masih mengingat waktu! Tidak seperti jalang kecil itu!" Jawab Feby pedas. Zia hanya tersenyum devil melihat Feby yang bisa dia hasut kembali.

"Mau kita antar?" Tanya Gista

"Eh gaperlu kak, aku bawa mobil kok. Kalau gitu aku pamit yah?" Kata Zia lalu pergi setelah berpamitan pada mereka dengan sok manisnya

Sedangkan di lantai dua lebih tepatnya kamar Aron. Terlihat Aron menatap tajam seseorang yang memasuki sedan hitam dari balik jendela.

"Let's play" ucap aron dengan seringai mengerikan miliknya

~~~~~~~~

"LUNA!! ASTAGA!! Kenapa ini lutut lo diperban!! Jalan lo juga pincang!! Haduuhhh kulit mulus lo!! Kenapa jadi lecet-lecet begini!!!" Cerocos Fani dengan heboh tapi terlihat sangat khawatir. Saat mereka melihat Luna datang ke sekolah dengan pincang dan lutut diperban mereka langsung khawatir dan menghampiri Luna

"Berisik lo kacang panir!!" Semprot Cia mendengar ocehan Fani yang tepat disebelah telinganya

"Luna kenapa?" Tanya Lexa. Seketika Luna menekuk wajahnya sedih lalu menceritakan kejadian semalam kepada 3 sahabatnya itu

"Jadi ada yang berniat mencelakai lo?" Tanya Cia. Luna hanya mengangguk

"Sepertinya gw tau siapa dalangnya!!" Kata Lexa lalu melirik kearah Fani dan Cia yang juga meliriknya. Lalu mereka mengeluarkan Smirk mereka

"Let's play!" Kata mereka pelan

"Kalian mau main apa?! Luna ikuutt~" rengek Luna cemberut. Seketika mereka semua tertawa melihat keluguan Luna.

Sedangkan disisi lain Givan juga menceritakan kejadian semalam kepada Nanda dkk. Bukannya mau rumpi tapi mereka yang maksa mau tau setelah lihat jidat Givan diperban. Nanda, Nardo dan Savi mengeluarkan seringai mereka setelah mendengar cerita Givan

"Let's play bitch!" Kata mereka kompak. Givan hanya memutar matanya malas melihat mereka

Sedangkan seseorang yang sedang mereka bicarakan sedang sedang menatap Cermin toilet sekolah dengan tajam


"Gw harus cari cara agar jalang sialan itu dibenci semua orang!! Hanya gw!! Mereka hanya harus mandang gw!!" Kata Orang itu tersenyum jahat pada bayangannya sendiri di cermin, dia adalah Zia si ular bermuka 2.

VILLAIN or PROTAGONIS [Selesai]Where stories live. Discover now