bagian 21

3.1K 345 38
                                    

Happy reading yeorobun 💚
Nih aku publis ke-3.

•••

Mobil ambulance yang membawa satria dan jae tiba di sebuah rumah sakit dan untungnya rumah sakit itu milik keluarganya sendiri.

Petugas yang berjaga di UGD pun membantu mengeluarkan korban tersebut. Woojin yang baru keluar dari ruang operasi langsung mendekat kearah korban tersebut saat melihat jae yang sudah berlumuran darah membatu memandang kearah petugas yang membawa adiknya.

Woojin terdiam saat melihat adiknya berlumuran darah tak sadarkan diri dibantu dengan beberapa alat medis yang melekat di hidungnya. Dunia benar-benar seolah berhenti

"Bawa keruang operasi,sekarang!" Teriak woojin pada petugas. Setelah itu dia mendekat kearah jae dan memeluknya sesaat seolah menyakinkan semuanya baik-baik saja.

3 jam sudah berlalu, jae terdiam didepan ruang operasi seorang diri dengan penampilan yang begitu kacau dan bekas darah dimana mana, bahkan di tanganya masih terdapat bekas darah satria.

Riuk gema langkah semakin mendekat,namun ia abaikan. Pandanganya masih tertunduk menatap tangan yang terdapat bekas darah adiknya.

"Abang..." Panggil lirih seorang. Jae mengangkat kepalanya dan langsung bertubrukan dengan mata mommynya. Jae terdiam namun air matanya tak dapat tertahankan.

"Abang ga papa kan?,adek?" Tanyanya sambil menangis dipelukan jae.

"Maafin Abang mommy, Abang... Abang.." ucap jae terpotong tak mampu melanjutkan ucapannya. Sungguh jae benar-benar jauh dari kata baik.

Mommynya masih terus menangis di dekapannya jae. Jae menatap Daddynya yang tak kalah kacau, sikembar yang sedang menangis berpelukan dan Joo Hwan yang sudah babak belur dihajar Daddynya.

Mommynya sudah beralih dipelukan Daddynya untuk ditenangkan. Tubuh jae luruh di lantai kepalanya tertunduk sambil terisak. Joo Hwan menarik jae dipelukanya, ia tau adiknya sedang tak baik, ia tau posisinya seorang anak pertama harus bisa menguatkan adik adiknya meskipun dirinya tak kalah hancur.

"Abang... Adek... Darah..." Racau jae dalam pelukan Joo Hwan

"Adek baik baik aja. Percaya sama woo-jin" ucapnya menenangkan.

8 jam berlalu dan kini operasi satria telah berlalu ditambah lagi dengan hemofilia yang diidap satria.

Sedangkan didalam suasana begitu tegang, bagaimana tidak yang mereka tangani adalah keluarga pemilik rumah sakit ini.

Woojin terduduk Sambil menangis setelah menyelesaikan operasi adiknya, sedangkan dokter lain melanjutkan perawatan seperti menutup bekas operasi.

Setelah semuanya selesai dan woojin kembali tenang ia melangkahkan menuju keluarganya untuk memberi kabar adiknya. Pintu terbuka menampakan woojin dengan penampilan tak kalah kacau, bagaimanapun ia yang menangani adiknya di dalam.

"Bagaimana adek, sayang adik bagaimana?" Tanya mommynya

Woojin menitihkan air mata sambil tersenyum
"Adek selamat tapi kritis" ucapnya yang membuat mereka tersenyum lega namun sedih bersamaan.

Daddynya memeluk woojin sambil berbisik "Abang kuat, terimakasih telah bantu adek buat bertahan disisi kita" hal itu membuat tangis woojin semakin terasa pilu.

Satria sudah dipindahkan diruang rawatnya dan kantong darah pun masih harus terus mengalir ke dalam tubuh satria sehari sekali.

Seluruh keluarga berkumpul diruang tersebut kecuali Daddy,jae dan Joo hwan.  kakek neneknya yang di China tiba beberapa saat yang lalu pun langsung menemui cucu mereka yang telah ditemukan, tak lupa sebelumnya anak dan menantunya dimarahi habis-habisan karna telah merahasiakan satria.

Sedangkan ke-3 lelaki itu sedang mengurus kecelakaan yang ternyata itu berencana. Truk tersebut sengaja menabrak satria dan ternyata dalang dibalik itu semua adalah Tae Shin yang sedang jadi tahanan negara tak lupa pemuda yang selalu jae luangkan waktunya untuk menemui pemuda itupun ikut andil dalam kecelakaan ini.

Ia adalah Jinyoung, orang tersetianya Tae Shin atau sebut saja kaki tangan. Ia berada di kubu Tae Shin dimulai saat penolakan kerja sama antar perusahaan Nick dan Tae Shin group, ia mengelabuhi jae untuk membuat sekutu dan menghasut agar keluarga itu menjauhi satria bahkan membencinya.

Kini kedua orang tersebut menjadi tahanan pribadi diruang bawah tanah milik Nick-daddy.

Jae melampiaskan kekecewaannya dan ke kesalanya pada kedua korban tersebut,melukis di atas pahanya,menggores sana sini,mengulitinya serta memberikan perasan jeruk dan menaburkan garam pada lukanya. Sungguh jae benar-benar seperti psikopat,tanganya begitu lihat bermain pisau, kicauan korbannya memohon menjadikan lagu menaikan mood untuknya

Sedangkan Nick dan Joo Hwan menikmati kegiatan jae, setelah jae merasa cukup baikan ia menyingkir dan memberikan ruang untuk Nick melancarkan aksinya. Tanpa pikir panjang ia mengarahkan pistol dan langsung mengarah pada kepala korban. Keduanya mendapat tembakan pada kepala dan dada mereka.

Merekapun meninggalkan mayat tersebut dan langsung menuju ruangan adik mereka.

Sekarang yang mereka rasakan hanyalah penyesalan.
Penyesalan karna telah mengabaikan si bungsu.
Penyesalan karna telah gagal menjaga kesayangan mereka.
Penyesalan karna terlalu sibuk dengan kerja mereka.


***

Next part bakal ada satria dan bapak Abraham tercintak.
Keep wait dedek satria everyone 💚

Tbc.

SATRIA PANDHEGA SASKARAWhere stories live. Discover now