bagian 8

4.8K 396 4
                                    

Hari ini tepat 5 hari satria berdiam diri dikamar inapnya. Dan sudah dari tadi merengek kembali kerumahnya.

"Ayolah kak gue udh bosen disini,lagian udah sehat juga,pada betah apa gimana disini. Herman" ujar satria pada joo hyuk.

memang hanya joo hyuk yang menemani satria diruanganya.
"kamu ngomong sama daddy aja dek" ucapnya

"ya mana daddynya" ucap satria ngegas

"Daddy baru dari kantor dek, ini lagi jemput mommy" ucapnya

"kakak ga kekantor aja sih. Ngapain disini coba?" Tanya satria

"males tau ga sih kekantor, enak disini. Iya gak?" Ucapnya sambil memandang satria centil.

satria yang melihatnya pun menampakan raut muka jijik.

"makanya kakak dan lainya punya kegiatan lain buat self healing masing-masing" ucap joo hyuk.

"maksudnya?" Tanya satria bingung.

"kita punya perusahaan itu sebuah tanggung jawab,keharusan. Kita juga manusia, punya titik dimana psikis kita butuh sesuatu yang lain dari biasanya. Kaya kakak larinya ke aktor, joo hyun jadi girl band, kak jae dengan organisasinya. kalo ada yang tanya cape atau gak, jelas cape tapi kalo dinikmati hasilnya nanti nyenengin diri. Paham?" tanya joo hyuk.

"organisasi?" Tanya ulang satria.

"kak jae punya organisasi terbesar di negara ini,kerja sama dengan negara juga. Makanya jangan bandel,dia bisa angkat senjata sama siapa aja yang nentang dia. Hati-hati baby" ucapnya sambil tersenyum jail.

Pintu terbuka menampakan sepasang suami istri diikuti seorang pengawal yang membawa beberapa box makanan.

"anak mommy kenapa?" Tanyanya saat melihat raut muka kesal satria.

"mommy,satria mau pulang. Ga mau disini" ujarnya

"makan dulu habis itu tanya daddy boleh apa gak?" Ujar mommy sambil mengelus putranya

"mom satria udah sembuh. satria mau pulang ih gak mau makan" bantah satria.

"Makan dulu, nanti siang baru pulang" ucap Daddy yang membuat satria tersenyum lebar.

-*-

Sebuah mobil berhenti disebuah bangunan megah diikuti beberapa mobil pengawalnya.

"Welcome at home baby" ucap mommy diiringi sambutan hormat dari para pekerja rumah

"Istirahat boy" ucap Daddy padanya.

"Balikin dulu ponsel satria dad" pintanya.

"Di kamar. Makanya ayok ke kamar" ucap Daddy lalu mengendong satria.

"Apaan sih dad. Lepas ah malu sama yang lain. Sialan" ucapnya.

"Ehh mulutnya minta diiket hah" ancam Daddy.

Satria tentunya menampakan raut kesalnya sambil hati kecilnya mengumpat.
Satria telah terduduk diranjangnya,pandanganya mengamati penjuru ruangan.

Dulu,waktu awal ia tidak begitu menyadari betapa menakjubkan kamarnya,bagaimana tidak kamarnya yang luasnya luar biasa dilengkapi dengan komputer 2 layar beserta kawanya,tv dan lainya.

pintu terbuka terlihat sang mommy membawa makan siangnya sambil tersenyum.
"Makam dulu baby" ucapnya.

"satria mom not baby" ucapnya sambil kesal.

"tapi memang kamu baby kan." Ucapnya sambil tertawa.
"Udah udah dimakan dulu, nanti ga dikasih ponselnya sama Daddy"

Satria memakan makanannya sambil diam,meskipun sudah 1 Minggu ia bersama mereka namun tetap saja rasa canggung pasti ada. Jika ditanya ia rindu keluarganya yang di Indonesia atau tidak, jelas saja ia rindu.

Daddy menyodorkan sebuah ponsel, namun satria hanya memandangnya bertanya tanya.
"Katanya mau ponsel. Ini punya adek" ucapnya

"Bukan. Punya satria gak kek gitu dad" bantah satria.

"Pake ini aja. Yang itu udah buluk" ucapnya

"Sialan. Itu satria beli sendiri tau" ucapnya kesal.

"Kok bisa" tanya mommy kaget

"Ya bisa. Satria anak pertama jadi harus bisa mandiri,satria ga pengen ngerepotin bapak" ucapnya sambil tertunduk.

"Satria bolehkan ngabari bapak mom dad" ucapnya sambil matanya berkaca-kaca.

"Boleh,adek boleh nanti kalo libur kita berkunjung kesana ya" ucap Daddy padanya.

"Tuh boleh, jangan nangis dong gantengnya mommy" ucapnya sambil memeluk satria.






***
Jangan lupa vote yaa.
Stay healthy everyone.
.
.
.
Tbc.

SATRIA PANDHEGA SASKARAWhere stories live. Discover now