Kalau begitu aku ikut, aku ingin main ke rumahmu

438 61 0
                                    

Kriingg!!

Bel pulang sudah berbunyi. Semua guru yang mengajarpun menghentikan pembelajaran dan menyuruh semua siswa berberes dan segera pulang.

"Baiklah pelajaran hari ini sampai disini, kalian berbereslah dan segera pulang, oh untuk Jaehyun kau bisa kemari sebentar?"

Guru yang sedang mengajar di kelas Jaehyun, memanggil Jaehyun.

'Hei ada apa? Kenapa dia dipanggil?'

'Mungkin dia melakukan kesalahan seperti kau tidak tahu saja dengannya.'

Jaehyun tidak menggubris semua bisikan bisikan siswa lain di setiap langkah kakinya mendekati meja guru.

"Ada apa Pak?" - Jaehyun.

"Tadi saat pelajaran Bapak lihat kamu kebanyakan melamun, dan tadi juga Bapak sempat melihat kamu tertidur tidak seperti kamu biasanya. Ada apa? Kamu punya masalah? Atau pelajaran Bapak terlalu membosankan untukmu?"

"Ahh itu tidak, hahh maafkan saya pak akhir akhir ini saya kurang tidur."

"Begitukah? Kalau itu masalahnya Bapak sarankan saat jam 9 malam kamu harus meminum susu hangat."

"Ahh iya Pak."

"Bapak mengatakan ini bukan karena ada apa apa, tapi Bapak dan guru yang lain khawatir karena setelah naik ke kelas 2 nilaimu menurun drastis, tidak seperti di kelas sebelumnya. Kami hanya menyayangkan hal itu Jaehyun. Karena kamu saat itu selalu meraih posisi pertama, tapi sekarang kamu berada di posisi kelima sedangkan adikmu Sungchanlah yang berada di posisi pertama. Apa kamu sengaja mengalah karena dia?"

"Itu.."

'Aku ketahuan hehe.' - Jaehyun.

"Bapak mengerti, daripada begitu bukankah lebih baik kalian bersaing dengan sehat? Tidak sembunyi sembunyi seperti ini, takutnya nanti setelah Sungchan tahu kamu mengalah untuknya dia akan kecewa dan mengira semua nilainya selama ini bukan karena usahanya melainkan karena kakaknya sendiri yang mengalah."

"Ahh saya tidak memikirkannya sampai kesana."

'Bapak benar, bodoh sekali aku tidak memikirkannya sampai kesana' - Jaehyun.

"Pikirkanlah, karena sangat disayangkan jika prestasimu hanya dipendam."

"Iya terima kasih Pak." - Jaehyun.

"Sama sama, kalau begitu kamu boleh pulang. Semoga sisa harimu hari ini menyenangkan Jaehyun ssi."

"Iya Pak." - Jaehyun.

Jaehyun tersenyum cerah setelah mendengar bahwa guru gurunya memperhatikan dirinya dan juga Sungchan, itu membuatnya senang dan semua pikiran buruk tentang guru gurunya luntur seketika.

'Aku tidak percaya aku dianggap ada dan dibutuhkan, aku senang sekali.' - Jaehyun.

-

"Hei!" - Johnny.

Johnny datang dan langsung memeluk Jaehyun dari belakang. Jaehyun yang masih belum terbiasa dengan perlakuan tiba tiba Johnny, masih suka terkejut.

"Astaga hyung! Kau mengagetkanku!" - Jaehyun.

"Hehe maafkan aku, tapi ada apa ini? Kau terlihat ceria." - Johnny.

"Oh itu karena guru mengkhawatirkanku dan Sungchan." - Jaehyun.

Wajah Jaehyun terlihat sedikit memerah, begitu juga dengan telinganya.

"Eoh? Mengkhawatirkan kenapa?" - Johnny.

"Yaa beliau khawatir karena prestasi kami berdua." - Jaehyun.

"Hah sudah kuduga. Tapi kau sesenang ini ya?" - Johnny.

"Ya aku jadi merasa dibutuhkan oleh sekolah hyung." - Jaehyun.

"Begitukah?" - Johnny.

"Iya. Ohiya hyung kau tak benar benar tak apa? Berpacaran denganku membuat reputasimu jadi ikut jelek." - Jaehyun.

"Aku tidak peduli selama aku bersamamu." - Johnny.

"Hahh aku jadi terbiasa dengan perkataanmu. Ohiya hubungan ini mau sampai kapan? Kulihat Doyoung sudah tidak mendekatimu lagi, itu artinya kau sudah tidak membutuhkanku kan?" - Jaehyun.

"Apa maksudmu? Aku masih sangat membutuhkanmu." - Johnny.

Johnny memblok jalan Jaehyun dan membuat Jaehyun otomatis menghentikan langkah kakinya.

"Apa?" - Jaehyun.

"Hai Johnny hyung!"

"Oh hai!" - Johnny.

Beberapa siswa yang berpapasan dengan mereka menyapa Johnny.

"Eh? Hyung kenal dengan mereka?" - Jaehyun

"Tidak, aku hanya menyapa balik." - Johnny.

"Hm sepertinya kau jadi semakin terkenal ya hyung." - Jaehyun.

"Dan seperti yang kau lihat, aku masih membutuhkanmu kan? Masih banyak orang yang seperti Doyoung yang ingin dekat denganku." - Johnny.

"Hm mari kita pikirkan ulang nanti hyung." - Jaehyun.

"Oke baiklah aku tidak memaksa." - Johnny.

Srek!

Hap!

Johnny mengeluarkan lolipop dari sakunya, tapi saat dia sudah membuka lolipop itu, Jaehyun tiba tiba saja menyambar lolipop tersebut.

"Hei itu permenku!" - Johnny.

"Memangnya kenapa? Bukankah punya hyung juga punyaku?" - Jaehyun.

Jaehyun tersenyum miring kearah Johnny.

"Heii kau mulai nakal ya." - Johnny.

"Ahaha aku tidak nakal." - Jaehyun.

"Kesini kau!" - Johnny.

Hap!

Johnny menangkap Jaehyun dan menghisap gemas pipi Jaehyun.

"Ahh hyung sakit!" - Jaehyun.

"Balasan karena kamu memakan permenku." - Johnny.

"Tapi kenapa pipiku?" - Jaehyun.

Jaehyun cemberut dan mengelus pelan pipinya yang memerah akibat Johnny yang menghisapnya dengan kuat.

"Karena pipimu ini menggemaskan dan sangat manis." - Johnny.

Johnny lagi lagi menyerang pipi Jaehyun, namun kali ini tidak mengisapnya namun mencubitnya kuat.

"Ahh hyung kau menyeramkan!" - Jaehyun.

"Tapi kau suka kan?" - Johnny.

"Ahh apa sih! Menjauh dariku hyung!" - Jaehyun.

"Tidak mau!" - Johnny.

"Ahh aku harus pulang, Sungchan pasti sudah menungguku." - Jaehyun.

"Kalau begitu aku ikut, aku ingin main ke rumahmu." - Johnny.

Right! || JohnJaeWhere stories live. Discover now