Haha dasar anak anak

571 71 2
                                    

Johnny menyeringai bersamaan keluarnya aura menyeramkan dari tubuhnya.

"Aku tidak mau mengotori tanganku lagi nih." - Johnny.

"Kenapa kamu melakukan hal itu padanya?" - Johnny.

Johnny masih dalam posisinya menakan Mino ke dinding.

"Seharusnya aku bertanya seperti itu, kenapa kamu membelanya?! Kamu bahkan berpacaran dengannya, dia itu berbahaya? Dia psikopat! Oh bukan hanya itu dia itu pandai menggoda loh! Kau pasti sudah terperangkap karena dia menggodamu kan?! Kamu itu murid pindahan yang tidak tahu apa apa! Dia bahkan hampir membunuh sahabatku! Dia memang cantik tapi dia agak gila... " - Mino.

Belum sempat Mino menyelesaikan kalimatnya, Johnny menyeret Mino dan membawanya menuju kolam.

"Hei! Kau mau membawaku kemana?!" - Mino.

'Astaga dia kuat sekali.' - Mino.

"Kau terlalu berisik, mulutmu harus dimasuki sesuatu." - Johnny.

Byur!

"Johnny hyung!" - Jaehyun.

Johnny melempar tubuh Mino kedalam kolam. Diapun tertawa kecil.

"Hehe dia bukan pandai menggoda, tapi sampah sepertimu lah yang gampang tergoda." - Johnny.

"Mino hyung! Kamu baik baik saja? Kolamnya tidak dalam kok!" - Doyoung.

Doyoung mendekati kolam untuk melihat keadaan Mino.

'Dia terlalu malu untuk keluar.' - Doyoung.

'Heh macam macam dengan kekasihku? Kau harus melewati aku dulu.' - Johnny.

Johnny tersenyum puas, lalu ada sebuah tangan menyentuh tangan besarnya. Itu tangan Jaehyun, Johnny melirik kearah Jaehyun.

"Ayo pulang, ini sudah terlalu larut." - Jaehyun.

Johnny mengiyakan perkataan Jaehyun, diapun melepas mantelnya dan memberikannya pada Jaehyun sebelum mereka meninggalkan tempat tersebut.

"Benar dugaanku akan ada sesuatu yang terjadi malam ini kan?" - Junhoe.

"Mau bagaimana lagi? Ini akan terlalu canggung jika kit menghampirinya sekarang." - Bobby.

"Yasudah biarkan Johnny hyung bersama Jaehyun dulu, kita akan bicarakan ini besok dengan Johnny hyung." - Junhoe.

"Wow aku tidak tahu Johnny itu orang yang hebat."

"Ya dia tidak terlihat seperti itu saat dia berkumpul dengan teman teman bodohnya."

"Oh iya bukankah Johnny satu sekolah dengan Mingyu sebelumnya?"

"Ya kudengar Johnny pindah kesini tidak lama setelah Mingyu juga pindah, kurasa Mingyu tidak tahu alasan kenapa Johnny pindah."

"Coba kita tanya Mingyu dulu. Hei Mingyu apa kau tahu alasan Johnny pindah ke sekolah kita?"

"Mingyu?"

Mingyu hanya diam dengan wajah yang pucat pasi seperti habis bertemu hantu.

"Hei kau kenapa?"

"Mungkin dia syok Jaehyun sudah jadian dengan Johnny."

-

"Terima kasih sudah mengantarku, Johnny hyung. Hyung hati hati pulangnya karena ini sudah sangat larut, oh iya ini mantelmu, terima kasih sudah meminjamkannya." - Jaehyun.

Jaehyun melepas mantel milik Johnny lalu memberikannya pada Johnny tanpa melihat kearahnya.

"Uhm maaf aku sudah mengacaukannya, aku ini type orang yang spontan dan aku tidak suka melihat dia melakukan seperti itu padamu." - Johnny.

'Dia tidak mau melihatku.' - Johnny.

"Gara gara aku, kau pasti akan semakin dibenci orang orang. Maafkan aku Jaehyun, aku masih belum bisa mengendalikan sifat burukku." - Johnny.

Jaehyun melirik sebentar kearah Johnny.

"Kenapa hyung minta maaf? Seharusnya aku berterima kasih.." - Jaehyun.

"Tidak! Karena seharusnya aku yang berterima kasih, terima kasih sudah menghentikanku. Jika bukan karenamu mengajakku pulang, mungkin aku bisa saja melakukan hal yang lebih jauh dari itu. Jadi kumohon jangan marah padaku." - Johnny.

'Kenapa juga aku harus marah padanya.' - Jaehyun.

"J-Jaehyun maaf aku bertanya seperti ini, tapi kenapa mereka menyebutmu psikopat? Eum kalau kau tidak mau menjawabnya tidak apa apa." - Johnny.

Johnny menyentuh tengkuk belakangnya merasa tidak enak pada Jaehyun. Jaehyun menatap Johnny lekat sebelum membuka suaranya untuk menjawab pertanyaan Johnny.

"Dengan tanganku sendiri, aku hampir membunuh seseorang, yang dikatakan orang orang benar, aku ini gila. Jadi hyung, seharusnya kau takut padaku." - Jaehyun

Jaehyun mengatakan itu sambil tersenyum kecil, namun dia terkejut setelahnya saat Johnny tiba tiba saja memeluknya.

"Ya, aku takut sekali." - Johnny.

"J-Johnny hyung?" - Jaehyun.

"Sebentar, hanya sebentar saja seperti ini." - Johnny.

"U-ugh baiklah." - Jaehyun.

Jaehyun diam, dia tidak tahu harus melakukan apa, tapi entah kenapa tangannya bergerak sendiri dan mengelus punggung lebar Johnny. Johnny semakin mengeratkan pelukannya saat dia merasakan elusan lembut Jaehyun. Tapi itu tidak bertahan lama, karena suara Sungchan memecah suasana baik mereka.

"HA!" - Sungchan.

Jaehyun yang mendengar suara Sungchan dengan reflek melepas pelukan mereka dan tidak sengaja mendorong Johnny kuat.

"Kenapa kamu ada disini?! Jadi kamu yang menculik Jaehyun hyung?" - Sungchan.

"Hei nak, tidurmu nyenyak?" - Johnny.

"N-nak?! Enak saja! Aku bukan anakmu! Kenapa kamu tahu aku baru bangun tidur? Kau memata mataiku ya? Menjauh darinya! Tidak ada kontak fisik!" - Sungchan.

Sungchan meraih Jaehyun dan menyembunyikannya dia balik punggu besarnya.

"Kalau begitu gantikan dia, biarkan aku memelukmu. Pelukanku nyaman loh, aku tidak akan melepaskannya." - Johnny.

Johnny merentangkan kedua tangannya seperti ingin menerima pelukan.

"A-apa?! Lebih baik aku dikejar angsa daripada dipeluk olehmu!" - Sungchan.

"Aku cuma bercanda, payah. Tidur sana, tidak baik bagimu berkeliaran di jam segini, nak." - Johnny.

Johnny menjulurkan lidahnya bermaksud mengejek Sungchan.

"Ughh menyebalkan!" - Sungchan.

Sungchan menyeret Jaehyun masuk kedalam meninggalkan Johnny dan menutup pintu pagarnya dengan keras. Johnny yanh diperlakukan seperti itu hanya mengangkat bahunya lalu memasuki mobilnya, dan pergi menuju rumahnya.

"Haha dasar anak anak." - Johnny.



Right! || JohnJaeWhere stories live. Discover now