Terima kasih sudah lahir dan menemaniku

830 84 1
                                    

"Kamu darimana saja? Kenapa baru pulang?" - Jaehyun.

"Tadi aku berteduh di perpustakaan kota, karena aku terlalu sibuk dengan beberapa buku yang kubaca aku tidak sadar langit sudah menjadi gelap." - Sungchan.

"Astaga, yasudahlah. Ini minum susumu." - Jaehyun.

"Terima kasih hyung." - Sungchan.

Sungchan yang sudah bersih setelah mandi dan menerima susu hangat dari Jaehyun, mendudukkan dirinya di sofa ruang keluarga tepatnya di depan tv dan disamping Jaehyun.

"Hyung, sepertinya lensa mataku sobek lagi." - Sungchan.

"Apa? Bagaimana bisa?" - Jaehyun.

"Tadi saat aku ingin melepasnya dan tidak sengaja malah merobeknya." - Sungchan.

"Hahh ini sudah yang keberapa kalinya? Lalu apa masih ada cadangan?" - Jaehyun.

"Sepertinya itu yang terakhir hyung." - Sungchan.

"Hm baiklah sepertinya terpaksa kau besok harus memakai kacamata dulu." - Jaehyun.

"Eh aku tidak mau!" - Sungchan.

"Kenapa?" - Jaehyun

"Memakai kacamata membuatku terlihat culun, lagipula itu akan menyusahkanku saat aku memakai helm nanti." - Sungchan.

"Lalu kau mau bagaimana? Hahh sudahlah lagi pula kau akan tetap terlihat tampan, percaya saja pada hyung. Kalau kau susah saat memakai helm, kau ikut saja denganku saat berangkat sekolah." - Jaehyun.

"Hahh yasudahlah terpaksa seperti itu." - Sungchan.

"Tenang saja, besok sepulang sekolah kita pergi ke optik dan memesan lensa untukmu." - Jaehyun.

"Iya hyung." - Sungchan.

Hening menyapa keduanya, mereka berdua fokus dengan makan malam yang baru saja datang beberapa menit yang lalu. Hanya suara mereka saat makan saja yang memenuhi ruangan itu. Tapi tidak lama, Sungchan mengeluarkan suaranya dan bertanya.

"Apa Daddy dan Papa tidak akan pulang lagi?" - Sungchan.

"Begitulah." - Jaehyun.

"Huft! Menyebalkan, padahal Daddy sudah berjanji akhir pekan ini akan bermain golf denganku." - Sungchan.

"Mau bagaimana lagi? Mereka sibuk. Kau bisa bermain denganku nanti." - Jaehyun.

"Tidak mau, hyung kan payah dalam bidang golf." - Sungchan.

"Kalau begitu kita main basket saja bagaimana?" - Jaehyun.

"Aku juga tidak mau, hyunh terlalu hebat dalam bidang basket." - Sungchan.

"Hahh lalu kamu maunya apa?" - Jaehyun.

"Aku ingin Daddy dan Papa bisa lebih lama tinggal bersama kita. Tidak sehari atau dua hari saja." - Sungchan.

"Sungchan.." - Jaehyun.

"Apa aku anak nakal, hyung?" - Sungchan.

"Tidak! Siapa yang bilang begitu?" - Jaehyun.

"Tidak ada." - Sungchan.

"Lalu kenapa kamu bilang begitu?" - Jaehyun.

"Entahlah, tiba tiba saja itu terlontar dari mulutku." - Sungchan.

Jaehyun memandang Sungchan dengan perasaan sedih, bagaimana tidak? Diumurnya yang masih belia seperti ini, Sungchan malah sering ditinggal kedua orang tuanya dan dititipkan pada kakaknya yang bahkan tidak begitu baik memahami tentang dunia. Yahh walaupun kadang, kakak sepupu mereka yang kembar itu terkadang datang ke rumah untuk menemani mereka. Tapi yang mereka butuhkan bukan itu, yang mereka butuhkan adalah kehadiran sosok sosok orang tua yang selama ini mereka hormati.

"Maafkan aku." - Jaehyun.

Sungchan yang tadi sempat teralihkan fokusnya ke makanan kini kembali menatap Jaehyun saat Jaehyun tiba tiba saja mengatakan sebuah permintaan maaf.

"Kenapa hyung minta maaf?" - Sungchan.

"Entahlah untuk mewakili Daddy dan Papa mungkin?" - Jaehyun.

"Hahh hyung tidak perlu minta maaf, hyung tidak salah." - Sungchan.

"Hanya saja aku merasa bersalah padamu karena tidak bisa menjadi kakak yang sempurna untukmu." - Jaehyun.

"Tidak ada kata sempurna pada sosok manusia seperti kita hyung, tidak ada." - Sungchan.

"Hahh benar, bodohnya aku. Sungchan kemarilah aku ingin memelukmu." - Jaehyun.

"Apasih, kenapa tiba tiba jadi dramatis?" - Sungchan.

"Memangnya tidak boleh aku memelukmu? Adikku sendiri? Hm?" - Jaehyun.

"Hahh tentu saja boleh. Kapanpun hyung mau." - Sungchan.

Sungchanpun mendekati Jaehyun dan mulai memeluk Jaehyun dan mendekapnya kedalam dadanya yang bidang dan lebih besar dari Jaehyun. Jaehyun tersenyum lebar dan merasakan kehangatan dari pelukan Sungchan, dia menikmatinya dan dia menyukainya.

"Sungchanie." - Jaehyun.

"Ya hyung?" - Sungchan.

"Terima kasih sudah lahir dan menemaniku." - Jaehyun.

Right! || JohnJaeWhere stories live. Discover now