The songs for this chapter:
Avril Lavigne - When You're Gone
Bruno Mars - It Will Rain
---
Perlahan Zoe membuka surat itu. Ingin sekali dia berteriak pada jantungnya untuk tetap tenang. Dan saat dia melihat tulisan ini. Tulisan yang amat sangat dikenalinya, kerongkongannya tercekat. Seakan ada batu yang menonjol di tenggorokannya.
Bradford, March 30th 2009
Dear Zoe,
Dengar, aku tahu kau akan marah saat tahu tentang hal ini. Maka dari itu, aku meminta maaf sebelumnya.
Ini semua tidak seperti yang aku kira. Maksudku--ku kira kita akan selalu bersama, tapi ternyata itu tidak seperti yang ku harapkan. Semalam ayahku berkata kami harus pindah dari Bradford dan aku sempat menolak, tapi ayahku tetap memaksa kami untuk tetap pindah.
Aku tidak tahu bagaimana nasib persahabatan kita. Tapi aku harap, kita akan selalu bersahabat seperti ini selamanya. Aku tahu kau kecewa. Aku pun begitu. Tapi aku mohon, jangan terlalu larut dalam kekecewaan ini. Aku mau kau menjalani hidupmu tanpa aku yang biasanya selalu mendampingimu. Aku mau suatu saat nanti kita akan bertemu disaat yang tepat. Disaat aku sudah bisa melihatmu sukses. Disaat aku yang sudah bisa melihatmu bahagia. Aku yakin suatu saat nanti kita akan bertemu, Zoe. Entah kapan. Tuhan pasti mengabulkan doa kita walau kita tidak menyadarinya.
YOU ARE READING
Promise
FanfictionBook 1. "Please, just don't make a promise you can't keep." Promise (Zayn Malik Fanfiction) 2015 © fairy-stardust