Dua-2

50 27 30
                                    

"Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatu, perkenalkan nama saya Srilastri. Panggil aja bu Sri. Saya mengajar mapel Matematika wajib di kelas 10 ipa-5 ini" ucap seorang wanita paruh baya dengan kacamata dan jilbab menjulur di tubuhnya memperkenalkan dirinya

"Wa'alaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh" jawab seisi kelas termasuk gue

"Karna ini pertemuan pertama kita di kelas, Bisa kalian perkenalkan diri kalian masing masing ke depan?" tanyanya. Semua siswa mengangguk.

Sial! Ini adalah salah satu momen yang paling gua gak suka setiap masuk tahun ajaran baru

"Ok kita mulai dari absen pertama ya, " ujarnya menelisik daftar nama siswa di buku absen yang ia pegang. Gatau kenapa gua yakin banget 99,99% nama gua yang pertama. Udah gua yakin, pasti gua!

"Arvan Azril" panggil Bu Sri. Nahkan! Bener dugaan gua.

Kalo aja waktu bayi gua langsung bisa ngomong, gua mau nawar sama orang tua gua biar gak ngasih nama dari inisial A, gua mau nama dari inisial Y, W , kalian tahu sendiri hampir semua orang yang berinisial A dapet nomor urut awalan di absen kelas

Sebenernya gua males banget kedepan. Dengan terpaksa si gua berjalan gontai ke depan untuk memperkenalkan diri.

Padahal nanti juga kenal sendiri gak usah kenalan kaya gini.

Dan ... Sekarang gua udah di depan. Bingung, ngomong apa. Oke deh gua mulai sripada cuma diem plenga plengo kaya gini

"Assalamualaikum, perkenalkan nama saya Arvan Azril. Cukup sekian wassalamualaikum"

Baru aja satu langkah dari tempat gua berdiri. Bu Sri megang tangan gua. Duh apaan lagi si ...

"Masa cuma gitu, umur? hoby? cita-cita? Ayo lanjut " ucap Bu Sri menepuk bahu gua. Ribet banget sumpah.

"Umur 16 tahun, 10 bulan lagi genap tujuh belas tahun. Hoby main gitar, nyanyi sama futsal. Kebetulan buat kalian yang suka futsal boleh ikut team saya... Udah bu?" Tanya gua sambil menoleh ke arah Bu Sri

"Cita-ci... ta..." gua menjeda kalimat gua. Sumpah gua paling bingung kalo bahas cita-cita

"Ayo cita-cita kamu apa?" tanya Bu Sri lagi. Sumpah gua bingung apaan cita-cita gua

"Jadi kepala rumah tangga yang baik buat keluarga" dengan mantap gua jawab itu

"Masya allah" ujar bu sri, siswa yang lain tampak menahan tawanya mendengar cita-cita gua. Gada yang salahkan? Cita-cita gua keren cuy

"Cukup sekian wassalamu'alaikum" Gua langsung kembali ke tempat duduk gua dengan so kalem

"Hayy" sapa cewe yang yang duduk di depan, menoleh ke arah gua menjulurkan tangan kanannya.

"Kenalinn nama gua Putri, lu boleh panggil gua princes" Serunya

"Arvan" jawab gua menerima uluran tangannya

"Btw, ada yang kurang pas tadi ku kenalan" ujarnya

"Apaan?" tanya gua

"Status?" tanyanya mengangkat kedua alisnya yang tebal. Mmm gua faham magsud dia

"Status?" gua mengulang lagi pertanyaannya, dia mengaguk kemudian

"Pelajar" jawab gua

"Haha lucu banget siii" dia menutup mulutnya sambil tertawa pelan

"Nanti istirahat kantin bareng, gua traktir anggap aja teraktiran pertama kita temenan" ujarnya di ikuti mata kanannya yang berkedip. Lalu ia kembali fokus kedepan menyimak perkenalan siswa/siswi selanjutnya

"Astagfirullah" gua mengedipkan mata gua berulang-ulang dengan cepat. Kayanya cewe yang satu ini aga berani genitin cowo duluan

Dia cantik. tipe cewe feminim juga, mulai dari bando pink rambut lurus terurai sebahu dan sedikit polesan make up gak berlebihan di wajahnya

Tapi tunggu, gua muji dia bukan berarti gua tertarik. Gua mengakui dia cantik dari sisi pandang gua sebagai cowo normal yang suka liat cewe cantik. Tapi bukan suka dari garis pandang mata keranjang

•••

Bel istirahat berbunyi, perut gua udah mulai berbunyi. Lupa gua gak sarapan tadi pagi. Gua keluar kelas berniat buat nyamperin Gina, kali aja dia bawa makanan. Ya walaupun di kaya cowo tapi urusan buat makanan bekal sekolah selalu tersedia di tasnya dari zaman SMP

"Ehhh tunggu" seseorang di belakang menarik baju gua. Gua menoleh ke arahnya, cewe tadi.

"Ada apa?" tanya gua

"Ke kantin bareng jadi?" tanyanya, padahal tadi pagi gua gak iya-in

"Mmm lain kali aja deh ya, dahh" gua kembali melanjutkan langkah gua yang berniat samperin Gina, tapi Putri narik lagi baju gua. Ya ampun ... Apasi mau ni cewe

"Istirahat ke dua?" tanyanya lagi, kalo gak gua iya in pasti ni cewe bakalan terus ngomong. Gua mengangkat jempol gua sambil tersenyum

"Okee" dia ikut mengangkat jempolnya

"Yaudah gua duluan ya dahhh" jawab gua buru-buru pergi dari sana

"Dahhh" jawabnya melambaikan tangannya

Gua mencari keberadaan Gina, pasti dia lagi molor di pojokan. Dan salah, dia lagi ngobrol sama cowo yang penampilannya aga urakan. Udah biasa Gina emang suka gabung sama anak cowo. Seperti yang gua bilang, dia cewe setengah cowo.

"Woy!" Gua langsung samperin dia ke tempat duduknya

"Woy" jawab dia langsung tos gaya ndalan kita berdua

"Hallo bro! Kenalin gua Adit" cowo yang di pinggirnya tadi mengulurkan tangannya. Seperti biasa gua nerima uluran tangannya

"Arvan, kelas sebelah" jawab gua, dia mangguk-mangguk

"Gua laper ni, bagi makanan dong" gua langsung to the point minta makanan

"Kebiasaan lu!" Gina ngeluarin kotak makanan biru yang isinya nasi goreng di tasnya. Rasanya kaya masakan emak gua, enak.

"Thanks brother" jawab gua langsung melahap makanan dia

"Abisin aja, gua udah makan tadi" titah Gina, alhamdulilah ...

"Lah? Ini masi utuh" melihat kotak nasi tadi masi utuh

"Gua bawa dua, sengaja inget lu suka minta makan" jawab gino

Gua mengangkat jempol gua

"Lu mau bro?" tawar gua sama Adit

"Lu aja abisin" jawabnya, dan gua ngankat jempol lagi

"BTW, nanti pulang sekolah nongkrong bentar. Lu pada mau ikut? Adit kembli bertanya

"nongkrong dimna?" tanya Gina

"Gua si ayo aja, lagian belum mau buru-buru balik ke rumah ada tante gua berisik, kerjaannya karoke aja di rumah" jawab gua

"Haha! Kalian ikut aja nanti liat sendiri" Adit menepuk bahu gua

"Lu mau ikut?" tanya Gina ke gua

"Ikut ajalah, lu tenang ada gua yang jagain" jawab gua

"Kebalik! Gua yang jagain lu!" semprot Gina


•••

UPDET LAGI NIIII!
JANGAN LUPA VOTE DAN COMEN YAA^^
TINGGALKAN JEJAK😍

Your A ChoiceWhere stories live. Discover now