Perkataan itu membuat Hiro tidak berkutik. Ia hanya diam.
" Bukan aku mau mencampuri kehidupan rumah tangga Emu, Aniki! Tapi aku merasa sangat iba dengan nasib putri kecil mereka yang selalu diabaikan bahkan disiksa oleh Emu ketika dia bertengkar dengan Tetsuya. Mau sampai kapan Emu seperti itu pada putrinya? "
Pertanyaan itu tak menemukan jawaban karena memang tidak ada satupun yang bisa dilakukan oleh Hiro untuk membantu mantan kekasihnya itu.
............
Siang itu terlihat seorang wanita keluar dari mobilnya setelah mengunci mobil dan melangkahkan kaki menuju rumah sederhana yang selalu kelihatan sepi itu.
" Emu-kun.... Emu... " Tanpa basa-basi lagi wanita itu yang merupakan madu Emu, Saiko Yaotome yang sekarang telah berubah menjadi Saiko Iwanaga menuruti marga suaminya berteriak dimuka pintu rumah Emu yang terbuka. Emu keluar dari dalam dan berdiri dipintu memandang tajam kearah wanita itu.
" Kenapa malah diam disitu. Kemari cepat? "
Tanpa banyak bicara Emu berjalan mendekati wanita itu. Namun saat hampir dengan jarak 2 meter Saiko menyuruh Emu berhenti.
" Sudah cukup disitu saja. " langkah Emu untuk maju akhirnya terhenti dan Saiko seakan tidak sudi bertatapan dengan Emu segera memalingkan mukanya.
" Ku bicara apa dengan Tetsuya semalam? Kau suruh suamiku itu menjaga anakmu itu kenapa? Agar kau bisa kembali berpangkuan dokter muda itu dan menggatal lagi dengannya? His tak tahu malu! " sindir Saiko pedas. Membuat Emu memalingkan mukanya berusaha menahan amarah yang memenuhi hatinya. Sementara Ayumi hanya memandang kearah mereka dari atas jendela kamarnya dengan hati yang sedih.
" Kalau memang Tetsuya tidak mau pun menjaga Ayumi, aku juga tidak mempermasalahkannya. Tidak perlu Ne-san sibuk-sibuk datang untuk memberitahu hal penolakan itu. Yang perlu Ne-san tahu cukuplah bahwa aku tidak pernah tertarik dengan harta kalian itu bahkan sejak dari dulu lagi. Ayumi itu lahir adalah karena keinginan suami Ne-san sendiri kan yang ingin keturunan dan Ne-san tak bisa mengabulkannya karena Ne-san mandul. Lalu kenapa Ne-san menolak kehadiran Ayumi ke tengah keluarga kalian setelah dia lahir? Ne-san kira aku mencintai suami Ne-san itu? Aku tidak pernah mencintainya. Dan Ne-san harusnya tahu itu! " Emu kesal dengan tuduhan Saiko.
" Habis itu kalau memang tidak mencintainya kenapa kau malah kawin dengannya? " Saiko tak kalah kesal masih terus memojokan Emu.
" Ne-san lupa? Atau pura-pura lupa kenapa aku harus menikah dengan Tetsuya? Siapa yang membuat aku hamil kalau bukan suami Ne-san yang bajingan itu? " kata Emu sinis.
" Itu salahmu sendiri. Kau menjebak suamiku waktu itu dan dia tidak menyangka kalau kau bisa hamil dan akhirnya terpaksa menikahimu demi menutupi aib keluargamu itu! "
" Kalau dia terpaksa kenapa sampai sekarang dia tidak juga mau melepaskan aku? Kenapa dia tidak mau membawa Ayumi padahal dia begitu mengingin anak sebelumnya? Kenapa?? " kata Emu setengah menjerit. Kesal dia selalu jadi pihak yang dipersalahkan terus. Padahal dia juga korban disini. Tapi Saiko seolah menganggap dialah yang teraniaya dan menderita akibat pernikahan itu.
" Aaku... iitu... aku tidak tahu apa-apa mngenai hal itu! " Saiko berusaha menghindari desakan pertanyaan Emu. Yang membuat Emu jadi tersenyum sinis.
" Tapi Ne-san aku mohon kau mau menjaga Ayumi karena aku sudah tidak mungkin untuk menjaganya lagi. Ne-san onegai! Aku sangat membutuhkan bantuanmu! " Emu kemudian merendahkan dirinya memohon sambil memegang tangan wanita itu. Semua itu dilakukannya demi Ayumi. Anak itu berhak untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik dari ayahnya.
YOU ARE READING
Fragile (End)
Fanfictioncover by@DPrakasanti summary Walau siapapun aku dan siapapun orang yang telah melahirkan aku, aku akan tetap menyayanginya. aku tau dia rapuh. aku tau dia terluka dan tertekan. Tapi dia adalah ibuku. ibu yang berbeda dari ibu-ibu lainnya didunia ini...
chapter 4
Start from the beginning
