9. 'Maaf'

5K 564 30
                                    

Double up nih....jangan lupa vote dan komentar ya💚🤗

Kan kalian baik(◍•ᴗ•◍)

Belom direvisi eheq~

...
-Happy Reading-

#ESOK NYA. . .

Dengan berat hati Mark menekan ikon panggil pada nomor kontak milik Jeno.
Panggilan pun masuk dan Mark memulai pembicaraan nya.
Bagaimanapun resiko nya, ia harus memberitahu mereka.
.
.
.•.
.
.

Renjun menggenggam tangan pucat milik pria yang kini terbaring tak sadarkan diri di atas brankar rumah sakit tersebut.
Ia tatap sendu wajah dengan mata tertutup itu sembari menitik kan banyak air mata.

Huang Renjun, pria itu merasa sangat bersalah.
Karena dirinyalah Jisung jadi seperti ini.
Bibir tipisnya tak berhenti merapalkan kata maaf sembari terisak pilu.

"Mianhae Jisungie, jeongmal mianhae hiks"

"Seharusnya kamu tak menyelamatkan hyung, maaf selalu membuat kalian kerepotan hiks, mianhae"

"Hyung gagal menjaga kalian lagi"

*Ceklek!

Renjun segera menoleh ke balakang lalu mengusap air matanya.
Dilihat nya Mark yang membawa kantung keresek berwarna putih.

"Uljima, Renjun-ah" Mark mengusap punggung yang lebih muda, namun Renjun hanya tersenyum tipis.

"Cha! Makan lah, kau belum makan apapun dari tadi malam" Renjun menggeleng, dia benar-benar tak punya selera makan.

"Renjun-ah. . ." Dengan terpaksa Renjun mengangguk kan kepala nya, Mark tersenyum lebar lalu memberikan makanan yang tadi sempat manager Jung belikan untuk Renjun.

"Makan lah yang banyak, agar saat Jisung bangun, dia akan senang karena melihat wajah mu yang kembali segar"

Renjun terkekeh "nee"

"Yasudah, hyung keluar dulu sebentar ya?" Setelah menerima anggukan dari Renjun, Mark berdiri lalu melangkah keluar ruangan.

Saat sampai di luar ruangan, tepat nya di ruang tunggu VVIP, berdirilah manager Jung disana.
Mark mendekat.

"Bagaimana hyung? Apa orang tua Jisung tak marah?" Pria paruh baya itu menghela nafas.

"Mereka sempat marah besar tadi, tapi mereka mencoba untuk mengerti dan membiarkan agensi menyelesaikan nya dengan otak dingin. Selama Jisung masih bisa sadar kembali, mereka tak akan menghakimi"

"Syukurlah" Mark bersyukur dengan kebaikan hati keluarga Jisung.
Mereka mau menyelesaikan semua nya dengan otak dingin.

"Jisung harus dirawat inap seminggu, lalu butuh waktu penyembuhan selama satu bulan.
Dan itu mengharuskan NCT Dream tidak aktif untuk sementara"

"Aku mengerti, kita harus menyembunyikan semua, agar penggemar dan media tidak tahu tentang ini semua"
.
.
.•.
.
.

"Ajhuma, ajhussi, Mianhamnida hiks" Tubuh bergetar Renjun luruh ke lantai, memeluk erat kaki wanita yang melahirkan Jisung. Ibunda Jisung.

Wanita itu menggeleng pelan dengan senyum sendu.
Ia berjongkok menyamakan tinggi badan nya dengan Renjun.

"Renjun-ah, dengarkan bibi.
Itu bukan sepenuhnya salahmu, itu kesalahan kami juga karena lalali mengawasi Jiyeoon.
Seharusnya sebagai keluarga kami lebih memperhatikan Jiyeoon agar tak berbuat hingga fatal begini. Jangan salahkan dirimu nak, tak apa" Nyonya Park mengulas senyum tulusnya, membuat Renjun menghangat.
Berterima kasih pada Tuhan yang memihak nya kali ini.

"Khamsahamnida Ajjhuma, Ajjushi. Saya janji akan menjaga Jisung setelah ini" Nyonya dan tuan Park tersenyum.

"Nee, uljimayo Renjun-ah.
Kami juga berterima kasih karena kau telah menjaga Jisung selama ini, merawat nya saat dia sakit, dan selalu menertib kan nya agar tak jadi namja pemalas.
Jisung selalu bercerita tentang bagaimana kamu merawatnya dengan baik saat pulang ke rumah, dan itu sudah sangat membuat ajjhuma dan ajjhushi senang"

Renjun kembali menghangat, sangat terharu karena selama ini Jisung benar-benar tak membencinya. Apakah member lain juga begitu? Entahlah, hanya penulis yang tahu 🐒.

"Yasudah, kami pamit ya? Ajjhuma titip Jisungie" Ujar nyonya Park.

Renjun mengiyakan lalu membungkuk memberi salam perpisahan.

Renjun kembali duduk di samping brankar tempat Jisung terbaring.

Menggenggam tangan pucat itu, seraya merapal sebuah kalimat.

"Terima kasih"
.
.
.•.
.
.
Jeno, Haechan, Jaemin, dan Chelne berlarian di koridor rumah sakit.
Tujuan nya saat ini hanya ruang rawat milik si bungsu.
Dengan perasaan kalap, mereka bergega menuju ruang VVIP tersebut.

Namun sebelum masuk, Mark dan manager Jung mencegah mereka untuk masuk bersama-sama.

"Hanya dua orang yang diperbolehkan masuk. Kalian harus giliran OK?" Ujar manager Jung.

"Kalau begitu biar aku dan Jaemin duluan" Ujar Jeno, namun Mark segera menyela nya.

"Di dalam ada Renjun, kalian masuk salah satu dulu, setelah itu berdua"

"Kalau begitu biar aku saja" Ujar Jaemin dengan nada rendah.
Mereka semua segera mengangguk mengiyakan.

Jaemin mulai membuka dan memasuki ruangan tersebut.
Dilihatnya Renjun yang tengah menggenggami tangan pucat Jisung.

Renjun yabg sadar dengan keberadaan Jaemin pun segera berdiri dan hendak menghampiri.

"Jaemin-ah, aku bi—"

*Bugh!

Satu bogeman penuh Jaemin layang kan tepat di rahang kanan pria Huang tersebut, membuatnya oleng ke lantai.

"Sialan! Apa yang kau lakukan pada Jisung huh?! Kau membuatnya terluka!!!" Bentak Jaemin dengan suara yang sedikit ditekan. Bagaimana pun Jaemin tak ingin membuay pasien ataupun orang diluar terusik karena ini rumah sakit.

"Mianhae Jaemin-ah hiks" Entah sudah berapa kali Renjun menangis seharian ini. Renjun sampai lelah terisak. Tapi bagaimana pun, siksa dunia ini belum berakhir.

"Kenapa kau selalu membuat kami dalam masalah? Kenapa?!" Jaemin tak menyadari bahwa ia sudah hampir menitik kan air mata.
Renjun yang melihat nya pun ikut merasa sakit.

"Uljima" Jaemin membeku. Kenapa ia menyuruh Jaemin untuk tidak menangis? Sedangkan dirinya sudah banjir linangan air mata.

"Maaf membuatmu menangis Jaemin-ah, maaf" Tanpa bersuara Jaemin berjalan keluar ruangan, tak memperdulikan Renjun yang terisak pilu.

'Tuhan, setidak nya jangan biarkan mereka menangis, meskipun aku yang harus menangis berdarah-darah'

TBC

Seneng gak double update?🙂

Untuk merayakan ulang tahun bang Injun, aku kasih kalian hadiah double up hehe:)

Stay healthy and semangat terus buat aktifitasnya^^ semoga dilancarkan:)

Jangan lupa tekan ikon
Bintang:>

Makasih, sayang kalian💚

Makasih, sayang kalian💚

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku mleyottt~

Uri Renjun ✔Where stories live. Discover now