🄲 🄷 🄰 🄿 🅃 🄴 🅁 🅂 🄴 🄼 🄱 🄸 🄻 🄰 🄽

3K 156 15
                                    

🅷 🅰 🅿 🅿 🆈 🆁 🅴 🅰 🅳 🅸 🅽 🅶

🅰🆄🆃🅷🅾🆁 🅿🅾🆅

Sakit, itulah yang dirasakan oleh Yoga, kepalanya benar-benar sangat pusing akibat jambakan pak Wirawan yang sangat kasar. Yoga sekarang terbaring lemah ditempat tidur. Sedangkan diluar, pak Ridho mulai bangkit, ia harus menyelamatkan Yoga. Pak Ridho berjalan tertatih menuju kamar tersebut.

Pak Wirawan mulai melucuti Yoga, Yoga dengan sisa tenaganya, menendang kejantanan pak Wirawan, yang membuat pak Wirawan kesakitan. Melihat pak Wirawan yang kesakitan, Yoga bangkit dari tempat tidur, dan mencoba untuk berjalan menuju pintu.

"Mau lari kemana kau manis?". Tanya pak Wirawan, dan lagi-lagi menjambak rambut Yoga, "kau tidak bisa lari dariku." Ujar pak Wirawan, dan membanting tubuh Yoga kekasur.

Saat pak Wirawan akan mencium bibir Yoga, pintu kamar itu terbuka dengan kasar. Pak Wirawan dan Yoga sempat terkejut, pak Wirawan menatap kearah pintu, dan membulatkan matanya, saat melihat pak Ridho berdiri didepan pintu, sambil menatap tajam kearah pak Wirawan.

Yoga mencoba untuk bangkit, namun, dengan kasarnya, pak Wirawan menarik tangan Yoga. Pak Ridho langsung naik pitam melihat kekasihnya diperlakukan seperti itu.

"Stop!, Jika anda melukai kekasih saya, saya akam melaporkan anda kekantor polisi, dan mencabut semua saham saya yang ada diperusahaan ini!!!". Ujar pak Ridho, dan berjalan maju kearah pak Wirawan.

Bugh

Bugh

Pak Ridho memukul wajah pak Wirawan dengan sangat keras. Pak Wirawan memegang hidungnya yang berdarah akibat pukulan pak Ridho. Pak Ridho membawa Yoga kedalam pelukannya, dan memakaikan baju Yoga.

"Kamu jangan takut, saya akan melindungi kamu." Ujar pak Ridho dengan lembut, dan membawa Yoga keluar dari ruangan pak Wirawan.

'Tunggu pembalasanku pak Wirawan!'. Ujar pak Ridho dalam hati.

Semua karyawan terkejut melihat wajah pak Ridho yang penuh lebam, dan juga Yoga yang acak-acakan. Pak Ridho menatap datar kearah karyawan tersebut.

"Ekhm!!!, mulai hari ini, saya tidak ada kerjasama dengan perusahaan ini, dan saya juga mencabut semua saham yang ada diperusahaan ini!!". Ujar pak Ridho, yang membuat para karyawan terkejut.

Setelah mengucapkan itu, pak Ridho dan Yoga keluar dari perusahaan itu, pak Ridho dan Yoga masuk kedalam mobil. Pak Ridho menatap kearah Yoga, yang sedari tadi hanya terdiam.

"Baby, apa pria brengsek itu menyentuhmu?". Tanya pak Ridho, dan Yoga hanya menggelengkan kepalanya.

"Kepala kamu pasti pusing akibat jambakan pria brengsek itu kan?". Tanya pak Ridho, dan lagi-lagi Yoga hanya menganggukan kepalanya.

Pak Ridho membawa Yoga kedalam pelukanya, pak Ridho sangat menyesal, karenanya, Yoga menjadi seperti ini. Pak Ridho menyeringai, mungkin, membongkar kebusukan pak Wirawan, akan membuat hatinya puas.

"Sudah jangan nangis, kamu jelek kalau nangis." Ujar pak Ridho, yang membuat Yoga cemberut. Pak Ridho hanya terkekeh kecil melihat Yoga cemberut. Pak Ridho melajukan mobilnya menuju perusahaan.

Menaklukan Pak Ridho [ END ]Where stories live. Discover now