🄲 🄷 🄰 🄿 🅃 🄴 🅁 🄴 🄽 🄰 🄼

4.7K 203 24
                                    

🅷 🅰 🅿 🅿 🆈 🆁 🅴 🅰 🅳 🅸 🅽 🅶

🅰🆄🆃🅷🅾🆁 🅿🅾🆅

Pagi hari, Yoga bagun dari tidurnya, dan menatap kearah pak Ridho yang sedang tidur dengan nyenyak. Yoga mencium singkat bibir pak Ridho, dan berjalan kearah kamar mandi.

Selesai cuci muka dan gosok gigi, Yoga berjalan kearah dapur, untuk menyiapkan sarapan. Yoga membuka kulkas, dan hanya menemukan telur, dan juga bumbu yang lainnya.

"Hm, gue buat nasi goreng saja." Ujar Yoga, dan mengambil bahan yang diperlukan, "punya apartemen mewah, tapi isi kulkasnya aja mau habis." Ujar Yoga, sambil mengulek bumbu tersebut.

Sedangkan dikamar, pak Ridho mulai membuka matanya, dan melirik kesebelahnya, ternyata Yoga sudah tidak ada. Saat pak Ridho beranjak dari tempat tidurnya, ia mencium aroma masakan yang sangat menggugah selera.

Tanpa pikir panjang, pak Ridho berjalan kearah dapur, dan menemukan Yoga yang sedang masak sarapan. Pak Ridho berjalan kearah Yoga, dan memeluk Yoga dari belakang.

"Kamu sudah bangun yank?". Tanya Yoga, dan pak Ridho hanya berdehem saja.

"Ya sudah sayang, saya mau kekamar mandi dulu!". Ujar pak Ridho, sambil mencium pipi Yoga.

Setelah beberapa menit, akhirnya, masakan Yoga sudah matang, dan sudah tersaji di meja makan. Pak Ridho dengan semangat memakan masakan Yoga. Baginya, masakan Yoga tidak ada tandingannya.

"Sayang, nanti kita pergi ke pasar dulu, soalnya bahan dapur sudah habis semua!". Ujar Yoga, dan pak Ridho hanya menganggukan kepalanya.

Selesai sarapan, mereka bersiap-siap untuk pergi kepasar. Mereka memutuskan untuk memakai baju couple.

"Sayang, cepetan!!". Teriak Yoga, dan pak Ridho langsung berjalan keluar kamar.

Yoga membulatkan matanya, pak Ridho dua kali lebih tampan, kalau memakai baju santai seperti ini.

"Kamu ganteng banget!". Ujar Yoga dengan senyum manisnya.

"Iya saya tau, ya sudah, katanya mau pergi kepasar!". Ujar pak Ridho, dan langsung menggandeng Yoga keluar dari apartemen.

Saat pak Ridho sedang mengunci pintu apartemen, ada sebuah suara yang membuat mereka berdua menoleh kebelakang. Yoga tidak tau, siapa pria manis yang berdiri tidak jauh, darinya. Sedangkan pak Ridho, langsung menatap datar kearah pria manis tersebut.

Sandy berjalan kearah mereka berdua, dengan senyum manisnya, dan langsung memeluk tubuh pak Ridho. Dan pak Ridho dengan kasarnya, melepas pelukan yang tidak nyaman itu.

"Mau apa lagi, saya sudah bilang, saya tidak pernah jatuh cinta sedikit pun sama kamu!". Ujar pak Ridho dengan datar.

"Ya, aku tau, tapi kau juga harus ingat, aku adalah Sandy Atmaja, putra dari Wirawan Atmaja dan juga Herlina Putri Atmaja. Aku bisa meminta ayahku untuk mencabut saham diperusahaanmu!". Ujar Sandy dengan senyum liciknya.

Pak Ridho maju satu langkah, dan mendekatkan wajahnya ke wajah Sandy, "hm, ingatlah Sandy, apa kau juga lupa, saya lah yang sudah menanam saham besar diperusahaan ayahmu, bahkan saham yang ditanamkan ayahmu diperusahaan saya, kalah jauh nominalnya dengan yang saya tanamkan diperusahaanmu, atau saya bisa saja mencabut saham itu!". Ujar pak Ridho, sambil menyeringai, yang membuat Sandy kesal.

Menaklukan Pak Ridho [ END ]Where stories live. Discover now