9.Who's sister Edgar?...

55 37 19
                                    

Hallo Athalia is back

📍Voment nya beb

Gaes sorry banget author baru bisa up, kmrn² disibukkan dgn tugas ༎ຶ‿༎ຶ

🌻 Happy Reading 🌻

◕◕◕

Ditaman kota saat ini Geng PALUSKA sedang berkumpul, mereka akan berdiskusi merencanakan sesuatu, dimana anggota PALUSKA sedang merokok, ada yang minum alkohol juga ada yang ngevape, dan duduk di bangku besi tersedia di taman itu.

"Apa rencana selanjutnya, Gar?" tanya Mike salah satu anggota inti PALUSKA.

Edgar selaku anggota PALUSKA, ia sedang merokok sambil menimang pertanyaan yang dilontarkan Mike, tiga menit kemudian Edgar menjawab. "Gua pikir-pikir sekarang cari titik kelemahan si Revan, itu yang bisa buat BLACKCARLOS hancur." jelasnya sambil menghisap rokok yang digenggam nya.

"Gua denger-denger si Revan punya Cewek, kalik aja Cewek itu kelemahan nya." salah satu anggota PALUSKA membuka suara.

"Bagus! Selidiki Cewek nya, kalo udah pasti, bawa kedepan gua." kata Edgar menyeringai.

"BLACKCARLOS juga kayak nya si udah tau, kalo kita yang ngeroyok salah satu anak SASKARA dan mungkin BLACKCARLOS bales dendam ke kita." sanggah Mike.

Ya, maksud anak yang dikroyok itu Yudha calon anggota BLACKCARLOS yang akan menepati Anggota inti BLACKCARLOS.

"Mantap lah, jadi perang lagi kita." celetuk salah satu Anggota yang lain diiringi tawa.

Tak lama itu deringan ponsel Edgar berbunyi, dilihat Bunda nya yang menelpon, pasti sang Bunda sedang kangen jika menelpon seperti ini.

"Anak Bunda mah beda." sindir Mike diakhiri kekehan, Edgar yang mendengar menatap tajam si empu.

Edgar langsung mengangkat telpon dari Bunda nya, ya Edgar diluar dikenal arogan, tapi tidak di dalam, apalagi bersama Bunda nya Ibu yang melahirkan, Edgar akan bersifat lembut satu hal yang harus kalian tau Edgar punya sifat arogan itu karena masa lalu nya, yang membuat ia tak ingin hidup, dan juga Bunda nya yang hampir gila, namun Edgar berjanji pada dirinya sendiri ia akan merawat Bunda nya dan menyayangi seperti dulu dimana Bunda nya merawat ia tanpa seorang Ayah.

"Hallo Bun ada apa?"

"Gar pulang dulu ya, Bunda kangen sama kamu." kata sang Bunda dari sebrang sana.

"Iya Bun, Edgar pulang sekarang." jawab Edgar langsung mematikan sambungan sepihak.

"Gar kemana Lu? Buru-buru amat." tanya Mike saat melihat Edgar memakai jaket kulit nya tak lupa memakai helm full face nya.

"Ada urusan, gua tinggal dulu." jawab Edgar langsung meninggalkan anak PALUSKA ditaman, Edgar langsung mengendarai motornya dengan kecepatan sedang, tak lama itu Edgar sampai dirumah berukuran lumayan besar, ya itu rumah hasil kerja keras dia dan juga Bunda nya, rumah sebesar itu hanya diisi Bunda nya, satu pembantu dan juga dua Bodyguard untuk menjaga Bunda nya, dan Edgar jarang pulang laki-laki itu sering tidur di markas PALUSKA atau di Apartemen Mike, pulang-pulang jika Bunda nya kangen.

Edgar langsung memasuki rumah nya dilihat Bunda nya sedang duduk disofa sambil menonton televisi.

"Assalamualaikum Bun."

"Wa'alaikumsalam, Gar Bunda kangen sama kamu." ungkap Natali Bunda Edgar, sambil memeluk Edgar erat.

"Edgar juga."jawab nya. "Bunda sehat-sehat aja kan?" tanya Edgar disela-sela pelukan nya.

Natali mengangguk. "Sehat Gar, kamu juga kan." jawab nya sambil melepas pelukan.

"Sehat Bun, loh harus nya Bunda seneng dong Edgar pulang, kenapa Bunda sedih?"

"Gar Bunda kangen sama Adik mu." ucap Natali sambil melihat kearah Televisi dimana disana ada adegan satu keluarga yang sangat harmonis.

"Adik." beo Edgar.

Natali mengangguk. "Iya Adik, kamu."

"Emang Edgar punya Adik bund?" tanya Edgar sebab laki-laki itu tak pernah mengetahui asal-usul tentang Adik-nya, yang Edgar tahu Edgar hanya anak satu-satunya Natali bunda-nya dan juga Ayah-nya yang sudah meninggalkan-nya sejak kecil.

"Iya, mungkin kamu harus tau ini semua Gar, Bunda terakhir lihat Adik mu waktu dia lahir dan Adik kamu langsung dibawa pergi ayah." jelas Natali. "Pasti Adik mu sudah besar seperti kamu Gar, Bunda kangen sama Adik mu, tolong cari Adik mu Gar, bawa ke Bunda, Bunda mau peluk dia." lanjut Natali sambil merintik-kan air mata.

Andai saja dunia bisa di putar ulang, pasti keadaan tidak akan seperti ini.

Edgar langsung memeluk Natali erat untuk memberikan ketenangan. "Bunda jangan nangis, Edgar janji bakal cari Adik Edgar sampai ketemu dan bawa Adik pulang kesini kumpul bareng kita, Bun jangan nangis lagi ya." Edgar sudah mengepalkan tangannya, laki-laki itu tak tega melihat Bunda-nya seperti ini, jika saja saat Adik nya lahir Edgar sudah besar menjadi dewasa seperti ini, pasti Edgar tak akan membiarkan Adik nya dibawa Ayah nya itu.

Natali melepaskan pelukan nya. "Gar, Bunda mohon temukan Adik mu ya." Edgar mengangguk.

"Edgar janji Bun, sekarang Bunda tidur ini udah malam."

"Yaudah Bunda ke-kamar." ucap nya langsung diangguki Edgar.

Setelah tak kelihatan lagi punggung sang Bunda, Edgar langsung memanggil Bodyguard nya, untuk mencari tau dimana keberadaan keluarga baru Adik nya.

"Ada yang bisa saya bantu Bos?" tanya salah satu Bodyguard itu.

"Tolong kamu lacak keberadaan keluarga baru Adik saya sampai ketemu. Kalo perlu cari juga data kelahiran Adik saya disemua rumah sakit Jakarta ini, anak perempuan dari Natali Triana yang lahir 17 tahun yang lalu" jelas nya. "jika menemukan celah sedikit beri kabar saya, paham!"

Kedua Bodyguard itu mengangguk paham. "Paham Bos!"

◕◕◕

-to be continued-

Heyyo sp yo adik Edgar?...

This chapter scenes Edgar all 😶

Makasih buat kalian yang udah baca!!! ( ◜‿◝ )

Jejak nya lah 😭

Salam hangat reader's 👋

See u next chap 😗

By: A M B A R
Ig: @ctandh_

A & A (ON GOING)Where stories live. Discover now