Perkenalan

17 13 21
                                    


Hai, ini karya imajinasi ke-4 aku. Mungkin masih banyak kata/kalimat yang bertele-tele. Kalo ada kalimat/kata yang typo bilang aja ke aku.

Selamat membaca, semoga enjoy dengan ceritanya!

.
.
.
.

Hari sudah sangat malam, tapi di suatu tempat masih terdapat berbagai macam anak muda. Mereka ingin menyaksikan pertandingan balap liar antara Fast dan Zoe. Mereka penasaran siapakah yang akan menang dipertandingan ini, karena dua-duanya sama-sama hebat dalam balapan motor.

Deru suara motor terdengar kencang, Fast dan Zoe bersiap-siap untuk mendengar aba-aba. Seorang wanita berjalan ketengah jalan, lalu mengangkat tangan kanannya sambil memegang kain untuk dilempar sebagai tanda pertandingan dimulai.

"Siap semuanya?" Seru wanita itu, dibalas teriakan para penonton.

"Oke! There..Two..One go!!"

Deru suara motor yang digas kencang langsung terdengar. Sorakan para penonton terdengar riuh kencang, mereka menunggu dengan penasaran siapa yang akan melewati garis finish duluan.

Zoe memimpin paling depan. Fast langsung menaikan gas nya dan melaju meninggalkan Zoe dibelakang. Dibalik helm fullface, mata Fast menatap garis finish yang sudah dekat. Dia menaikkan gas nya lagi sampai melewati garis finish, disusul oleh Zoe yang kalah.

Teriak dan tepuk tangan dari pendukung Fast terdengar riuh. Fast menepikan motornya lalu membuka helm fullfacenya tanpa membuka masker yang sedari tadi ia pakai. Ya selama ini Fast dikenal pembalap liar misterius, dia tidak pernah menunjukkan wajahnya kepada orang-orang. Nama Fast sebenarnya ia dapatkan dari para pendukungnya, Ia tidak pernah memberi tau siapa nama aslinya.

"Selamat ya bro lu menang lagi kali ini." Ucap Bayu. Ia langsung memberikan uang yang bernominal besar kepada Fast karena memenangkan pertandingan.

Fast mengambil uang itu "Hmm makasi bro." Ucap Fast. "Gue cabut dulu." Kata Fast memakai helm fullfacenya dan menyalahkan motornya.

"Ga mampir dulu bro?" Tanya Bayu.

"Ngga." Dia langsung melajukan motornya kencang menuju rumahnya.

Sesampainya di rumah yang minimalis dia memarkirkan motornya, lalu membuka helm fullfacenya. Dia turun dari motor langsung membuka pintu rumah memakai kunci cadangan yang selalu ia bawa.

Dia berjalan menuju kamar Bunda dan Adik perempuannya. Setelah melihat Bunda dan Adiknya sudah tertidur lelap ia berjalan menuju kamarnya lalu melepaskan jaket dan masker. Dan setelah itu dia membaringkan tubuhnya di kasur minimalis.

Ia menatap atap kamar lalu menghela nafasnya berat. Dia mematikan lampu tidur lalu segera memejamkan matanya.

******

"Abang, bangun udah pagi." Ketok Bunda Arka yang bernama Maya.

Arka yang mendengar seruan dan ketokkan pintu langsung terbangun dari tidurnya. "Iya Bun." Katanya, dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Cepetan langsung mandi ya." Seru Maya.

"Iya."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 15, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Story Of Arka StruggleWhere stories live. Discover now