Medical Robin Hood | Lisa X Sehun

Medical Robin Hood - 33

Siwon terheran melihat sang anak yang akhir-akhir ini lebih sering bekutat dengan dokumen perusahaan yang menaungi jaringan rumah sakit miliknya.

"Sejujurnya Papa heran dengan keputusan kamu yang tiba-tiba tertarik untuk menjadi direktur perusahaan. Papa selama ini udah bujuk-bujuk kamu, tapi nggak pernah berhasil. Lalu dua minggu yang lalu kamu tiba-tiba datang dan menyetujui untuk menjadi direktur. Apa yang kamu rencanakan sebetulnya?" tanya Siwon heran.

"Nothing, hanya mencoba untuk lebih bertanggung jawab mungkin?" balas Sehun cuek.

"Selama ini kamu nggak mau disangkutpautkan dengan perusahaan, kamu hanya mau menyumbang ide-ide dan bekerja di balik layar untuk membangun rumah sakit tipe umum dan juga mencari dan mendistribusikan pendonoran organ yang memang cukup brilian untuk kemajuan perusahaan. It's weird."

"But, it's makes you happy right?"

"Of course. It's looks like you started to change after doing the service at that bad hospitals. Then I will consider you to do more service at our hospital."

"Don't even try," sahut Sehun dengan mata memicing. "Kalau pun aku mau pengabdian lagi, ya hanya akan aku lakukan di rumah sakit itu."

Siwon menatap sang anak yang masih tenggelam dalam dokumennya. Kemudian ia mengkilas balik sekiranya apa yang bisa membuat sang anak berubah setelah melakukan pengabdian di rumah sakit pinggiran kota seperti kemarin. Kemudian dirinya tiba-tiba teringat dengan seorang dokter perempuan yang sempat digosipkan dengan sang anak karena skandal kecelakaannya waktu itu.

"Kamu udah temuin perempuan yang Mama bilang belum?"

"Belum, dan nggak akan."

"Mama terus-terusan bilang ke Papa soal ini, seengaknya temui aja dulu sekali."

"Nope, nggak berminat."

"Hun, please..."

"I have someone that I love, Pa. I'll introduce her to you soon."

***

Pagi ini Lisa dikejutkan dengan kehadiran Sehun di rumahnya tanpa pemberitahuan apa pun sebelumnya. Ia sedang bersama sang Ayah meninjau kemajuan pembuatan furniture untuk cabang terbaru Rumah Sakit Royal Raffles. Ia salah tingkah sendiri karena masih mengenakan piyama miliknya dan juga belum mandi.

"Mandi dulu sana," tegur Sorn yang sedang berkunjung ke rumah orang tuanya, rencananya ia akan menginap selama satu minggu. Di tangannya terdapat dua gelas teh manis dan kudapan kecil khas jajanan pasar yang biasa nenek beli. Sementara Bibi Jingga yang melihat hal itu menyunggingkan bibirnya, terlihat tidak suka dengan kehadiran Sehun di sana.

Setelah Lisa mandi dan bersiap ia kemudian menemukan Sehun sedang berbincang dengan Chen Le di ruang tengah, keduanya sepertinya sedang berbincang hangat sambil sesekali tertawa.

"Noh Kak Lisa nya udah selesai mandi, Bang." Chen Le menunjuk ke arah Lisa begitu mendengar suara pintu kamar yang terbuka.

Sehun mengangguk dan menepuk punggung Chen Le pelan. "Abang ke sana dulu," ujarnya.

Lisa kebingungan melihat Sehun yang menghampirinya. Anggota keluarganya yang memperhatikan gerak-gerik mereka membuat Lisa cukup gugup. Akhirnya Lisa menarik Sehun turun ke dapur agar pembicaraan mereka tidak terdengar.

"Ada apa, tumben kamu ke sini nggak ngabarin aku dulu?" tanyanya dengan waswas.

"Hari ini free nggak? Aku mau ajak kamu ke suatu tempat."

"Ke mana?"

"Rumahku," jawab Sehun.

"Kamu serius?" Lisa terkerjut dan menatap Sehun dengan tidak yakin.