10.

416 101 15
                                        

Zilan 'falling in love'
____________________________

"Kita teman bahagia"
~ Jaz ~

****


"Nitip hadiah buat bara"

"Dihh.. kenapa gak ngasih sendiri aja??"

"Kan besok aku ke bandung. Mas cakra maunya berangkat pagi. Biar sampeknya bisa sore, gak kemaleman"

"Oh.. jadi mas cakra uda disini??"

"Uda. Tapi lagi keluar juga, katanya mau ketemu temennya"

Dania mengangguk. Kemudian keduanya kembali melangkah menjelajahi mall yang baru mereka datangi.

"Terus kamu mau beli apa buat bara??"

"Rencananya gitar. Langsung ke tokonya aja yuk" wulan menarik dania buat ikut dengannya. Wulan memang sebelumnya sudah survei lebih dulu ke toko itu.

Keduanya pun masuk kedalam toko alat musik itu. Wulan lantas melepas rangkulannya pada lengan dania, begitu dia melihat gitar yang mencuri perhatiannya.

"Kok kepikiran beliin bara gitar? Aku gak tau kalau bara tertarik sama hal kayak gini"

"Bara bisa semuanya. Melukis, menggambar, basket, futsal, bowling, main gitar juga, ehh.. tapi dia juga jago nyanyi lho. Suaranya bagus"

Dania menatap wulan curiga "Bisa sampai tau semuanya. Masa kalian berdua cuma temen?"

"Hah??"

"Jadi bingung sendiri aku. Antara kamu sama bara, terus kamu sama pak zidan"

"Lho?? Kok jadi ada pak zidan?? Apaan si??"

"Berarti bara??"

"Apanya??"

"Cowo yang kamu suka lah"

"Dihh. Ngaco. Gak ada stopnya kamu nanya begituan. Sampek capek jawabnya" ucap wulan. Kemudian dia memanggil pegawai disana untuk mengetes gitar yang akhirnya menjadi pilihannya.

"Semua masih baru ya mba. Kita ada garansi untuk tukar senar. Garansinya 3 bulan" ucap pegawainya sambil membungkus gitar yang telah wulan bayar.

"Iya mas"

"Oke mba. Ini gitarnya. Terima kasih sudah berbelanja di toko kami"

"Terima kasih kembali mas" balas wulan tak kalah ramah dengan pegawainya.

***
Setelah mendapatkan hadiah untuk bara. Wulan mengajak dania untuk makan dulu. Dan mereka masuk kedalam salah satu restoran cepat saji di dalam mall itu.

"Biar aku pesan ya.. kamu seperti biasa kan??" Tanya wulan yang sudah meletakkan barangnya di samping kursi yang akan mereka duduki.

"Tambah kentang goreng ya, sama eskrimnya" pesan dania.

Wulan mengangguk "titip barang. Aku pesan dulu"

"Oke" balas dania yang langsung memainkan ponselnya begitu wulan pergi untuk mengantri.

Antrian ternyata cukup panjang. Ada sekitar 7 orang didepan wulan. Dan biasanya wulan menghilangkan kejenuhan dengan memainkan ponsel, tapi sayangnya dia meninggalkan ponselnya di tas. Dan malas untuk balik lagi, karena berarti dia harus mengulang antrian.

Wulan pun akhirnya hanya dapat melihat sekitarnya. Sampai akhirnya dia melihat seorang pria yang sangat dia kenal.

"Mas cakra deh itu" gumam wulan masih memperhatikan pria yang baru saja keluar dari cafe disamping tempatnya makan.

[03] Zilan 'Falling in Love'Where stories live. Discover now