Chapter 9 : The Destroy of Radheel's Gold Coin

19 11 0
                                        

     Dongju, Yuki, Hwanwoong, dan Eunseong sampai di Negeri Penyihir. Mereka merasa tidak dapat bernafas karena dari Negeri Duyung.

     "Y-yuki! Hi-hilang-kan, ma-mantra si-hir be-bernafas i-ni!" ujar Dongju.
     "Breathe Join!" Sihir bernafas di darat membuat mereka kembali bernafas seperti biasanya.
     "Jadi, Aeter Num apa lagi yang akan kita musnahkan?" tanya Hwanwoong.
     "Hanya tersisa kalung, selendang, dan koin. Kita akan mengambil kalung itu!"
     "Dongju, bisakah kita tidur sebentar meskipun di siang hari ini? Kita tidur lusa lalu saat di rumah Jeyou, aku sangatlah lelah," keluh Yuki.
     "Aku juga lelah, kita kunjungi Jeyou lagi saja."
     "Ayo! Sekalian kita kunjungi Kangmin."
     "Tapi, bisakah kita berjalan? Sepertinya sayapku..."
     "Baiklah, ayo! Demi teman."

     Mereka berempat berjalan bersama menuju ke rumah Jeyou yang tak jauh dari perbatasan antara 3 negeri. Mereka sampai di kediaman rumah Jeyou, tapi rumah itu hancur berkeping - keping.

     "Di-dimana mereka? Mengapa rumahnya tidak ada?" tanya Yuki.
     "Aku juga tidak tahu."
     "Apakah Sakura dan Dayoung tidak melihat ini?" tanya Hwanwoong.
     "Kita tanyakan kepada mereka."
     "Hai! Sepertinya kalian mencari kami?" Sakura dan Dayoung tiba - tiba muncul di hadapan mereka. Mereka berempat terkejut dengan kehadiran mereka berdua.
     "Panjang umur kalian ada disini, dimana Jeyou?"
     "Dan mengapa rumahnya begini?" tambah Yuki.
     "Ya tuhan! Mengapa rumahnya hancur lebur?" ungkap Sakura.
     "Itulah, kalian tahu dimana dia?"
     "Sebenarnya kami tidak tahu dimana dia, tapi semalam rumahnya masih ada dan dia berbincang bersama Kangmin."
     "Lalu? Apa yang terjadi?"
     "Kami ikut bergabung bersama dan kita saling bercerita satu sama lain, kami juga turut berduka cita kepada Kangmin."
     "Benar, kami bahkan tidak pernah bertemu dengan Jiyeon Kim," tambah Dayoung.
     "Hmmm, Yuki! Kita lanjut cari dia nanti malam saja, ya."
     "Bagaimana dengan Aeter Num?"
     "Aku akan susun rencana. Ngomong - ngomong, bolehkan kami numpang di rumah salah satu dari kalian?"
     "Salah satu? Kami tinggal berdua."
     "Oh?! Iya kah? Baiklah bolehkah kami numpang di rumah kalian?"
     "Tentu, ayo!"

-----

     "Ayo, masuk! Jangan sungkan - sungkan!" ujar Dayoung.
     "Kalian tidak tinggal bersama orang tua kalian?"
     "Tidak, mereka mengizinkan kami untuk membangun rumah bersama," ucap Sakura.
     "Sepertinya aku akan tidur di sofa ini," ujar Hwanwoong yang kemudian ia terbaring lemas di sofa itu, "Ahhh!! Enaknya!!"
     "Yuki dan Eunseong! Kalian bisa menempati tempat tidur kami di atas!"
     "Terima kasih, Dongju! Kami ke atas dulu!" ucap Yuki.
     "Ok, ok, tidur yang nyenyak!"
     "Kalian bertiga, aku mau tidur sebentar, ya!" ujar Hwanwoong.
     "Ok, ok, tidur yang nyenyak juga kau!"
     "Kau tidak tidur, Dongju?" tanya Sakura.
     "Aku mau menyusun sebuah rencana, apakah Queen Doyeon memberitahu kalian tentang perang?"
     "Ahh!! Iya, mengapa tiba - tiba ada perang? Seluruh negeri penyihir takut dengan itu."
     "Apakah kalian mau ikut bersamaku?"
     "Kemana?" tanya Dayoung.
     "Nanti, seluruh The Mortality akan berperang ke seluruh Britherland. Tetapi, kita akan pergi ke Villain Feuloor yang berada jauh di negeri kita."
     "Villain? Dimana itu?"
     "Itu berada di luar Britherland."
     "Dongju, tapi kami takut," ucap Sakura.
     "Tenanglah, Yuki, Eunseong, dan Hwanwoong akan ikut bersama kita. Aku membutuhkan kalian karena kalian-lah yang dekat dengan Soobin."
     "Kami sudah tidak dekat dengan dia!"
     "Ya, dia egois!" jelas Dayoung.
     "Pliss, demi Britherland."
     "Baiklah, kami akan ikut," ucap Sakura.
     "Baguslah."
     "Jadi, apa tugas kami?"

-----

     Malam tiba, para pemimpin dari 4 negeri berkumpul di sebuah Gunung Britherland bersama dengan prajurit mereka masing - masing, para Departemen, para guru, dan seluruh rakyat yang lain.

Dongju Son 5 : Aeter Num [END]Where stories live. Discover now