Chapter 15 : The Destroy of Timerlock's Diamond Shoes

25 12 0
                                        

     Juyeon Lee menyadari bahwa tubuhnya mulai merasakan kesakitan, tangannya perlahan mulai menghilang, ia menyadari bahwa satu - satunya Aeter Num miliknya yang tersisa adalah sepatu yang dikenakan Hyojung.

     Sir Youngjo masih tidak percaya dengan kepergian Dongju, ia berlutut ke arah Juyeon, memohon untuk memberhentikan ini semua.

     "Lepaskan, monyet!! Aku tidak tertipu muslihat yang kau buat!!" geram Juyeon.
     "Juyeon! Hentikan ini, tolong! Kau sudah puas kan membunuh dia!" ujar Sir Seoho.
     "DIAMMM!! Belum, aku belum puas!! KAU MEMBELA KESALAHAN, SEOHO!! Nekrosoul!!" Juyeon Lee menyerang Sir Seoho, ia terlompat dan jatuh, ia terbaring lemah. Para rakyat Britherland terkejut dan mereka mundur beberapa langkah.
     "Seoho!! Seoho!!! Tidak!! Tidakk!! Bangun Seoho!!"
     "Aku percaya kepadamu, Youngjo! Akui perbuatannya, akui demi kita."
     "Seoho!! Jangan..." Sir Youngjo menangis di hadapan Sir Seoho yang sekarat. Tak lama, Sir Seoho pergi untuk selamanya.
     "Juyeon Lee!! Tolong, hentikan ini!!! Kau merasa tersakiti oleh mereka berdua!?!? Jangan mencelakai semua orang! Aku tahu kau ingin membalaskan dendam-mu ke mereka berdua, tapi, tolong! Jangan menghancurkan seisi Britherland!! Masa lalu telah berlalu, masa lalu mengajarkan kita untuk mengikhlaskan apa yang terjadi!! Kau boleh marah kepada mereka berdua, tapi, kau jangan marah kepada kita semua!!" marah Yuki.
     "Kau tahu apa yang membuatku marah kepada kalian semua?! Itu karena kalian membela dua orang bodoh ini, kalian sama saja sebagai perundung bagi ku!! Dan kau, peri muda cantik tapi bodoh bernama Yuki! Kau tidak tahu apa - apa tentang diriku dan mereka berdua! Jika kau ingin tahu, lihat sana ke Memory Ball milik si bodoh ini yang terus menerus menangis dihadapanku!"
     "Juyeon, tolong, hentikan!! Ok, kau mau pengakuan? Akan ku akui dihadapan semuanya. Juyeon, kita pernah mengucapkan janji untuk berteman, kau adalah teman pertamaku, tapi, itu berubah karena kau selalu dicintai oleh semua guru di Assembled. Aku merencanakan untuk merundungmu bersama Seoho, Dongheon, dan pengikutmu Sangyeon, bukan Dongheon. Kau telah melihatnya? Kau mengira bahwa di taman belakang adalah aku suruhan Dongheon? Itu salah, itu keinginanku sendiri. Tolong, semoga ini tidak terlambat, maafkan aku, Dongheon, Seoho, dan Sangyeon." Sir Youngjo lalu tunduk kepada Juyeon Lee diikuti oleh Sir Seoho. Sangyeon pengikut Juyeon juga ikut tunduk untuk kedua kalinya.

     Para rakyat Britherland dibuat terkejut dengan pengakuan Sir Youngjo, terutama kepada Madam Byulyi yang dimana menjadi saksi saat mereka sedang melakukan perundungan.

     Juyeon terdiam, ia memejamkan matanya, kemudian menyuruh Sir Youngjo untuk bangun, ia berkata, "hanya kata - kata itu yang ingin kudengarkan, Youngjo! Hanya itu!" Ia kemudian menundukkan kepalanya dan menangis. Mereka berpelukan satu sama lain.

     Lalu, suatu keajaiban datang, Dongju dan Keonhee datang bersama. Juyeon Lee terkejut dengan kedatangan dirinya bersama Keonhee. Tanpa pikir panjang, Dongju menyerang kaki Hyojung, kedua sepatu berlian itu kemudian terlempar ke atas, Dongju langsung terbang, mengeluarkan pedang yang ia bawa, dan menghancurkan sepatu berlian itu. Teriakan keras dari kehancuran sepatu itu sangatlah kencang.

     Juyeon Lee yang masih berpelukan bersama Sir Youngjo melihat Aeter Num terakhirnya yang telah hancur, langsung menyerang Sir Youngjo, "Nekrosoul!!" Sir Youngjo terlompat jauh, lalu, jatuh dihadapan Sir Seoho yang telah meninggal, dan Sir Youngjo dengan cepat pergi meninggalkan dunia ini.

     Dongju melihat kematian kedua guru dekatnya, ia menutup matanya, amarahnya keluar, hingga cahaya hitam dalam dirinya dan symvolo miliknya muncul secara perlahan. Lalu, ia membuka matanya dan matanya berubah menjadi merah menandakan ia sangat marah. Seluruh rakyat Britherland mulai berlarian ke arah Madam Byulyi, para pemimpin yang diikat, bebas dan menuju ke Madam Byulyi.

     "Apa yang terjadi dengan Dongju?" tanya Hwanwoong.
     "Symvolo dia adalah Hydra yang dimana jika amarah nya sangat besar dapat membunuh orang yang ada di sekitarnya."
     "APA?!" teriak Yuki.

     Cahaya hitam dalam diri Dongju kemudian menyebar dengan cepat bagaikan kilat. Seluruh The Mortality lenyap begitu saja, terkecuali Keonhee, Hyunjin, dan Yeonho yang ikut bersama segerombolan rakyat Britherland. Sir Youngjo dan Sir Seoho yang terbaring juga ikut lenyap. Para pemimpin dari seluruh Britherland dengan cepat membentuk perisai untuk melindungi rakyatnya. Dongju memperhatikan Juyeon Lee masih hidup.

     "Symvolo kita sama, Dongju, amarahmu yang membuat kematian tidak mempan bagiku."
     "LUPAKAN!!"
     "Mari kita berduel! Death Fairy!"
     "Na Stama!"
     "Death Fairy!"
     "Na Stama!"
     "YAA!!"
     "Na Stama!"

     Yuki yang melihat Dongju berjuang sendirian merasa ingin membantu. Tetapi, ia melihat Jaehee seperti ingin mengeluarkan sihirnya.

     "Megala Magia!!" Sihir Dongju sangatlah besar dan hanya sedikit yang menggunakan sihir yang ia ucapkan. Tetapi, Juyeon berhasil menghindar.
     "Kau tidak bisa mengalahkanku! HAHAHAHA!! Ughhh!!" Juyeon tiba - tiba membuka matanya lebar, ia kemudian terjatuh lemas. Dengan cepat, Dongju menengok kebelakang dan memperhatikan Jaehee menyerang Juyeon Lee, amarahnya kembali reda, dan cahaya hitam dari dalam dirinya menghilang.

     Juyeon Lee terjatuh dan tubuhnya menghilang satu persatu bagaikan potongan kertas yang berterbangan. Para pemimpin yang mengeluarkan perisai, menghentikannya. Yuki, Hwanwoong, dan Eunseong berlari menuju ke Dongju sambil memeluk erat satu sama lain.

-----

Dongju Son 5 : Aeter Num [END]Where stories live. Discover now