Prolog

72 14 0
                                    

Sakura Haruno menarik napas dalam-dalam. Terus mengulang hingga gemetar yang dirasanya perlahan mengilang. Kemudian, langkahnya yang sejenak tertahan kini kembali memadu penuh gamang.

Wanita itu menyusuri jalanan sepi, seperti hatinya.

Ia sadar, malam ini adalah awal segalanya. Perubahan rutinitas, suasana, peran, bahkan perasaan. Inilah konsekuensi yang harus ia hadapi –setidaknya itulah satu-satunya hal yang menjadi tumpuannya kini.

Ketika kamu menabur benih, maka apapun kondisi buahnya harus kamu terima. Manis, asam, pahit yang terkandung di dalamnya adalah konsekuensi dari segala hal yang kamu beri padanya. Sebuah benih akan tumbuh sesuai dengan perawatan yang ia terima. Sakura Haruno sadar, inilah buah dari benih yang selama ini ia tanam dan pupuk dengan komposisi kebohongan.

Ia tak peduli pada kondisi dirinya yang tampak menyedihkan. Ia tak peduli pada genangan air yang menganak sungai pada pipi seputih pualamnya. Ia tak perduli pada kekacauan surai yang biasa tersampir rapih di bahunya. Satu-satunya yang ia perdulikan kini hanyalah seseorang yang ia tinggalkan dalam rentang sekian jarak di belakang punggungnya. Yang dari terakhir matanya tangkap, tengah berdiri terpaku memandang kepergiannya.

Selama dua puluh dua tahun hidupnya. Ini lah, konsekuensi terberat yang ia rasakan.

Di bawah langit cakrawala yang perlahan terbias jingga, hembusan angin yang kian terasa menusuk kulit terbukanya, juga deruman kendaraan yang sesekali melewati tanpa peduli kondisi kacaunya.

Sakura Haruno membiarkan dirinya melebur pada deretan pengandaian yang terus diteriakkan hatinya. Merongrong jiwanya yang perlahan meluruh seperti terbawa angin fatamorgana, juga pada binar hijau matanya yang kian meredup termakan rapuh dan lelehan airmata.

Wanita itu terus berjalan, meninggalkan segala hal pada dia yang pernah menjadi miliknya.

Pikirannya terus melontar hal menyebalkan yang coba ia terima.

Bahwa sedari awal, inilah konsekuensinya.

...


Note:

Helloww, adakah yang tau akuh? Hehe:(

Akhirnya, setelah menelantarkan tiga anak rengginang yang kucoba lanjutkan tumbuh kembangnya, aku kembali menambah utang cerita.

Iseng-iseng coba genre baru xixixi mumpung wattpad sepi juga khan.

Cerita ini temanya mainstream ya ala-ala drama gitu hehew. Konten dewasanya untuk jaga-jaga aja sih karena aku suka hilap kalo dah bayangin sasuke :v tenang aku dah gede kok aman awowkwkwkk.

Jan lupa feedbacknya yakkkk kalo ini gada yang suka, hm yaudah, masi aku lanjut seh krn aku sedang butuh pengalihan

My world's been hectic seems electric kalo kata Rose

Xixixi

Dah ah bacot.

ConsequencesDonde viven las historias. Descúbrelo ahora