Jangan lupa tinggalkan jejak ❤️
Happy Reading
***
"Apa gue coba download aja ya?"
"Tapi … ah udah lah, coba download aja dulu," monolog Diffa kepada dirinya sendiri.
Butuh waktu beberapa menit untuk mendownload aplikasi tersebut, sembari menunggu Diffa membuka aplikasi Instagram dan melihat banyak postingan foto baru di sana.
"Eh, si Farent update foto?"
"Dih, sok keren banget," cibir Diffa perlahan.
Meskipun mulutnya mencibir, namun matanya tetap memandang ke arah foto Farent dan dia tidak mengalihkan pandangannya bahkan berkedip sedikit pun. Karena terlalu fokus, tanpa sadar jarinya mentap dua kali foto tersebut
"Sial, kenapa bisa ke like sih?"
"Dah lah, mending gua mandi udah mau mahgrib juga," ucapnya kepada diri sendiri yang kemudian berjalan menyiapkan baju yang akan dia pakai nanti dan mengambil handuk yang dia gantung di belakang pintu.
Setelah itu, dia berjalan menuju ke kamar mandi dengan perasaan jengkel karena jarinya yang tak sengaja men-Like postingan Farent di Instagram tadi.
Sementara itu, Farent yang sedang bermain gitar di kamarnya tersenyum simpul setelah melihat notif yang masuk di handphone nya tadi.
"Cie ketahuan kan lo, stalking Instagram gue."
"Kangen lo, sama gue? gue juga," ucap Farent sendu.
Saat Farent sedang asik melamun dan mengingat kenangannya dengan Diffa, tiba-tiba semua itu terbuyarkan karena ulah sang adik.
"ABANG!" ucap Rean sambil membuka pintu kamar Farent.
"Apaan sih, Dek. Teriak-teriak. Lo kira gue budek?" gerutu Farent yang merasa kesal karena teriakan Rean tadi.
"Nggak papa si, cuman seneng aja habis telfonan ama cewek yang gue temuin di telegram tadi," ujar Rean dengan mata berbinar dan senyum tipis di bibirnya.
"Udah, gitu doang? Nggak jelas banget Lo, lagian biasa aja kalik, orang telponan doang heboh banget," respon Farent
"Dih, iri lu sama gue? makanya download telegram biar bisa ketemu sama orang-orang baru."
"Ribet, di sekitar gue aja ada banyak orang baru," jawab Farent yang kemudian melanjutkan aktivitasnya tadi.
"Dih, punya Abang gini banget, udah kudet, jomblo, KERAS KEPALA lagi," ucap Rean yang asik mendumel sambil berjalan keluar kamar Farent.
"Terus, hina gua aja terus, gue masih bisa denger ya lo ngomong apa," teriak Farent.
"Bodo," balas Rean sambil membuka pintu kamarnya.
"Dih, emang seseru itu ya telegram?"
"Tapi boleh juga si, biar gue nggak kepikiran sama si Diffa terus."
"Coba download deh, siapa tau ketemu sama Marion Jola," ucap Farent pada dirinya sendiri.
"Dih, begayaan Marion Jola. Mana mungkin Marion Jola mau sama Lo." -Author
"Kalau lu tulis dia mau sama gue sih bisa aja Thor."-Farent
"Enggak dulu, makasih sama-sama."-Author
Setelah aplikasi bernama telegram tadi terdownlod di handphone nya, Farent segera berjalan menuju ke kamar sang adik untuk meminta bantuan.
"Adekku sayang, Adekku yang paling bontot. Ajarin Abang dong, gimana caranya main nih aplikasi yang kamu sebutin tadi," rayu Farent.
"Telegram?"
"Tadi aja katanya, ribit di sikitir giwi iji idi binyik iring biri, eh sekarang malah minta di ajarin. Pfft," cibir Rean.
"Bacot, lo. Mau ngajarin kagak? Kalau enggak mau, yaudah gak usah," ucap Farent dengan nada kesal.
"Emosian banget si jadi manusia, siniin handphone lo," pinta Rean.
"Nih," jawab Farent sambil memberikan ponselnya.
Setelah beberapa menit akhirnya Rean selesai mengajari abangnya tersebut bagaimana caranya Log in dan bermain bot yang mereka bicarakan tersebut.
"Akhirnya, paham kan?" tanya Rean.
"Makasih," balas Farent.
"Nanti kalau ada yang nggak paham tanya ke gue," pinta Rean.
"Hm," jawab Farent yang kemudian berjalan pergi meninggalkan kamar Rean.
Tetapi, baru saja memegang kenop pintu. Tangan Farent di pegang oleh Reano.
"Karena gue udah ajarin lo, beliin gue kuota ya, Bang." pinta Rean sambil memasang pupy eyes.
"Ogah ah, gue aja bentar lagi abis. Minta ke Mami aja," ucap Farent membuat Reano memanyunkan bibirnya.
"Nama bot nya Anonymous chat," ucap Reano kesal dan langsung masuk ke dalam kamarnya.
Sementara itu, Diffa yang sudah selesai mandi berpakaian, dan berdandan sederhana meskipun tidak kemana-mana memutuskan untuk membuka ponselnya.
"Wah, udah ke download ternyata, coba login deh," ucapnya pada diri sendiri
"Diffa, turun dulu makan malam," teriak Della dari ruang makan.
"Iya, Bun." jawab Diffa.
"Yaudah, login nanti aja deh," ucapnya pada diri sendiri yang kemudian berjalan keluar kamar dan langsung menuju ke ruang makan.
***
Acieee mau main Telegram tuh Farent.
Ikuti terus kisahnya ya :)
See you next part 👋🏻
BINABASA MO ANG
Diffarent
Teen Fiction"Wih, ketemu lagi sama nih cewek songong." "Emangnya dosa, kalau gue suka sama lo?" **** Bersatu atau melepaskan? Dulu emang musuhan, tapi ga ada yang tau kan kalo akhirnya bisa jadi cinta, belum tentu jugaa...
