- Me or Him (3) -

Mulai dari awal
                                    

*Jacob Whitesides - Words

Emily menatapku dengan wajah tercengang. Akhirnya aku beranjak dari kursi tadi dan mendatanginya.

"I love you, Emily Katelyn Brown." ujarku seraya memberikan sebuket mawar pink kepadanya.

Dia menerima buket itu dengan tatapan yang masih sama.

"Gue mau ini jadi hari yang paling berkesan buat lo. Gue mau kalau lo tau semua perasaan gue ke lo." ujarku lagi.

"Dari awal kita ketemu, gue udah sering isengin lo. Itu karen gue suka liat lo ngambek. Buat gue lo itu manis dan kalo lo ngambek lo itu makin manis. Lo tau kan cewek cantik itu kalah sama cewek manis? Apa lagi lo. Lo itu manis plus cantik. Jadi ya gue suka sama lo dari awal kita ketemu. Lama-lama gue jadi sayang sama lo." ucapku panjang lebar.

Aku memencet tombol remote yang menghubungkan ke arus lampu di tempat yang ku pakai saat bernyanyi tadi. Sesuai rencana, lampu itu menyala dan membentuk sebuah tulisan BE MINE EMILY? PLEASE SAY YES.

Ku lihat Emily yang menutup mulutnya dengan tangan kirinya, dia terlihat shock dan tidak percaya.

-Emily's POV-

"Alex." ucapku pelan nyaris berbisik tetapi masih terdengar olehnya.

Aku langsung menghambur ke pelukannya dan mulai meneteskan air mata.

"Hey, kenapa nangis?" tanyanya.

"Ini tangis bahagia. Masa gak bisa bedain sih?" ujarku sambil tersenyum.

Dia menyeka air mata yang masih membasahi wajahku dan tersenyum hangat. Astaga, sebenarnya apa yang salah denganku? Kemarin Nico baru saja melakukan hal yang sama, dan sekarang Alex. Sampai sekarang pun aku belum tau pasti siapa yang akan ku pilih. Sulit disaat dirimu harus memilih diantara dua orang yang mengutarakan seluruh perasaannya padamu. Itulah yang terjadi pada diriku saat ini. Kepalaku dipenuhi oleh pertanyaan ini terus-menerus. Alex atau Nico?

"Hahaha. Gue tau kok. Jadi gue diterima atau ditolak nih?" tanyanya.

Aku sudah tidak tahu lagi apa yang akan ku katakan kepadanya. Bukan karena masih kaget akan semua pengakuan yang romantis ini, tetapi karena diriku bingung memutuskan jawaban yang tepat.

Seriously, I need me-time right now. I need to think. Long thinking.

"Uhm, gue belum bisa jawab, Lex." hanya kalimat itu saja yang terlontar dari mulutku saat ini.

Alex terdiam sesaat, tetapi kemudian dia kembali tersenyum hangat.

"Gue akan nunggu lo, Em. Tapi gue pengen lo inget-inget ini. Dimana pun lo berada, kapan pun lo lagi kesepian atau butuh somebody to hear what you feel, remember to call me. I will go find you and stay right beside you. Anytime. Remember all that, okay?"

Oh God, apa ini sisi lain Alex yang belum aku ketahui selama aku mengenalnya? Sisinya yang lembut dan hangat ini benar-benar membuatku nyaman berada didekatnya. Andaikan saja aku tahu bagaimana cara mengutarakan perasaanku kepadanya. Tunggu, apa aku menyukainya?

Aku mengangguk mengiyakan perkataannya. Dia menggandeng tanganku dan mengajakku untuk pulang karena waktu sudah malam. Di perjalanan pulang tidak ada pembicaraan yang berlangsung, kami hanya terdiam didalam ruangan yang hanya diisi dengan suara lagu dari radio mobilnya. Sesampainnya didepan rumahku, Alex angkat bicara.

"Udah sampe nih. Good night, Emily. Thanks for today." katanya pelan dengan sebuah senyuman.

"Good night too, Alex." balasku.

Saat aku berbalik dan mulai melangkah menuju pintu rumahku, Alex menarikku ke dekapannya. Cuaca di malam hari memang dingin, tetapi didalam dekapannya diriku merasa hangat. Kehangatan yang sangat membuatku nyaman.

"Gue sayang sama lo, Em." ujarnya yang kemudian melepaskan diriku dari dekapannya.

"Udah lo masuk aja, dingin diluar." ujarnya lagi.

Aku mengangguk dan beranjak masuk ke dalam rumah. Dari jendela aku melihat mobilnya yang masih berada didepan rumahku dan tak lama mobil itu pun pergi.

Sekarang adalah pilihan dimana aku harus memilih antara mereka berdua. Dengan segera aku masuk ke dalam kamarku dan berpikir sendirian.

Aku mengambil gadgetku dan ku ketikkan pesan kepada seseorang. Lebih tepatnya jawaban, bukan pesan.

Emily: So sorry, I think we should be just best friends. Can we?

Alex: No problemo :) Now, get a sleep. You must be so tired right?

Emily: Yeah, totally. Good night, Alex.

Alex: Good night, girl.

Yap, dan disitulah akhir dari jawabanku. Aku hanya perlu memikirkan bagaimana caranya untuk menghadapi hari esok. Hari dimana aku akan bertemu Alex sebagai best friend nya. Lebih baik begitu bukan?

-----

TBC.

Cek mulmed yuk buat dengerin Alex (a.k.a Jacob) nyanyi! :)

Hai hai hai! Apa kabar semua?
Maaf banget updatenya lama yaws. Gimana? Udah tau kan kan Emily jadinya sama siapa?
IF YOU READ MY STORY PLEASE VOTE AND COMMENTS (:

See ya!
xx

Beautiful MomentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang