caught | 12

447 44 5
                                    

gw nulis apaan sih.

hebat banget yang ngikutin dari awal ampe akhir,sumpah.

itu tuh yang vote ama komen,gila makasih banget ;*v*;

[gabisa buat emot,bacanya make nada senang ya!]

.

.

.

.

"peek a boo~"

.

.

.

petir menggelegar diluar.

hujan juga bau pertikor yang sama-samar menyeruak masuk kedalam kamar yang menampilkan 2 orang yang saling memeluk itu,kulit pucat mikasa nampak berkilau ketika cahaya petir menyambar dengan nafasnya yang tenang.

sayang sekali,akting Levi terlalu bagus untuk mengelabui gadis cantik itu- merasakan tangannya yang mulai pulih ke sedia kala,ia meraih ponsel lipat yang diberikan mikasa kala itu. sebenarnya langkah yang kecil namun itu bisa membuat kejatuhan dalam semalam.

"gadis ini lugu juga ya-" guman Levi diam-diam tengah menekan tombol yang perlahan menyusun angka-angka,sebelum akhirnya menekan tombol 'panggil'.

ini akan sangat menarik.

.

.

.

"halo Eren"

ujar seorang pria berambut blonde (untuk memperjelas ,itu eropa) bersetelan menyambut sang ketua dari perusahaan juga fraksi mereka- dengan langkah yang cukup tegas memasuki ruangan.

Terdapat para petinggi- zeke dengan yelena, porco dan pieck, reiner dan bertholdt juga gabi dan falco turut hadir di rapat istimewa itu. Mari jangan lupakan floch disana.

"Mereka berhasil mendapatkan Mikasa Ackerman" ujar serius yelena yang berdiri di samping kursi zeke- mata-mata tertuju padanya sebagaimana gabi yang senang sementara falco yang terlihat tertekan.

"Apa yang mereka dapatkan dari dia?" Ujar dengan Eren bertumpu pada tangannya sementara yelena mulai berdiri disamping projektor yang menampilkan powerpoint yang telah diisi database untuk rapat kali itu.

"Salah satu barangnya- coat yang diidentifikasikan sebagai salah satu barang bukti bagaimana ia terbunuh" ujar yelena menampilkan foto coat Mikasa dengan analisa disampingnya- gabi terlihat sangat bangga sementara falco mengerutkan keningnya.

"Oh jadi kalian berhasil membunuhnya?" Ujar Eren langsung menatap 2 pre-remaja dengan seragam rapih mereka bangkit dari duduk mereka dipojokan, gabi dengan ekspresi bangga dan falco yang berekspresi datar.

"Kemungkinan besar kalian membunuh perempuan itu sangat kecil- apa benar?" Ujar Eren memastikan lagi- mencoba membaca kedua bocah itu sementara gabi dengan bersemangat menjawab pertanyaan itu.

Wedding Contrac [On Going]Where stories live. Discover now