daylife |1

1.6K 95 4
                                    

"Levi Ackerman, 1st place of 'the most handsome bachelor' of the year"

Judul besar dengan font classic menghiasi cover terdepan dari majalah bergengsi juga iklan-iklan yang beredar dimana-mana yang menampilkan wajah pucat tanpa senyum-nya dipajang besar-bear dengan pose ala-ala model international yang mengikat pandangan para perempuan saat ini,bagaimana tidak- levi ackerman yang diusia 27 tahun kini sudah hampir mengambil alih posisi CEO dari mr. Kenny ackerman yang merupakan paman dari levi sendiri.

Walau seperti itu,memang cukup banyak yang berpikir levi bisa berada diposisi itu karena ia adalah penerus Ackerman c.o. yang sekarang merupakan industri yang hampir memasuki semua bidang di tahun ini dan sangat berkembang pesat dikarenakan kedudukan levi yang menggantikan Kenny yang membuatnya bisa memperluas cakupan kerja mereka serta membuat strategi-strategi baru Bersama kawan-kawan nya juga.

Kini pria itu tengah menyesap kopi nya sembari menonton senja tenggelam juga alunan music klassik mengisi ruangan kantor yang bernuansa modern juga tidak begitu banyak furniture mewah hanya saja dia memang menempatkan apa yang dia butuhkan dibanding harus mementingkan sebagus apa kantornya,makanya kantornya terkesan kecil.ponselnya menunjukan sebuah notifikasi dari sebuah nomor yang nampaknya ia kenal.

.

"aku duluan ya Mikasa,hati-hati dijalan" ujar mina menutup pintu kantor dari perempuan yang terlihat baru saja menyelesaikan dokumen terakhirnya padahal ia hanya melakukan riset untuk pekerjaan lainnya,Mikasa mengangguk sebelum kembali ke laptopnya lagi. Melihat keadaan sudah sepi dan kini ia memutuskan untuk mulai mengikat rambutnya dan segera bersiap untuk pekerjaan selanjutnya.

Jujur saja apa yang dilakukan Mikasa di kantor penerbitan disalah satu perusahaan percetakan yang terkemuka hanyalah pekerjaan sampingan atau penyamaran belaka disebelah kehidupan nya yang lain,menjadi seorang pembunuh bayaran.bisa dilihat Mikasa menutupi biaya hidupnya yang sepertinya cukup mahal dengan berkerja sebagai pembunuh bayaran yang telaten sedari remaja.

Mikasa memang Nampak netral dan tenang atau mungkin sedikit (banyak) dingin dan sekilas Nampak seperti gadis normal yang berkerja di salah satu bagian editorial percetakan yang mungkin terlihat merepotkan juga memakan waktu banyak dengan gaji standar,Mikasa memang tidak menonjol. Sebuah penyamaran sempurna bagi pembunuh licik sepertinya.

Mikasa kini berjalan menuju sebuah tempat yang dijanjikan kliennya dengan cukup santai sembari menikmati hiruk pikuk kota yang ramai juga dipenuhi iklan-iklan muncul di TV-TV besar, matanya tak sengaja tertuju pada sebuah iklan majalah ternama menunjukan wajah seorang pria berwajah dingin yang tengah berpose.

"DUK!" senggol mikasa terhadap seseorang yang tidak begitu tertangkap objeknnya "ah maaf" ujar mikasa pada salah satu pria pendek bermantel hitam yang matanya tampak menyala dari kejauhan "hati-hati" ujarnya dan melesat pergi,meninggalkan kerumunan. Sementara mikasa terdiam sesaat dan kembali berjalan menuju tujuan semulanya.

.

"hei levi,jalan kaki?" ujar pria blonde bertubuh menjulang yang duduk disalah satu meja di restoran mewah Bersama dengan gadis kacamata berkemeja juga rekannya yang Nampak tenang,laki-laki berbadan cebol itu menduduki salah satu kursi tanpa memedulikan pertanyaan Erwin,pada saat yang bersamaan hange menerima panggilan dari seseorang dan hange menatap levi mengisyaratkan sesuatu dan dengan cepat levi membalas "aku menghindari anne,jangan bilang aku disini" ujar nya menyesap minuman nya.

hange mengangguk dan membiarkan ponselnya bergetar dibawah kantungnya lagi,"jadi? ada apa kali ini?" ujar levi lagi menyesap kopi yang sempat ia beli tadi, "kurasa fraksi jaeger mulai bergerak lagi" ujar erwin yang disertai beberapa artikel dari koran yang dikumpulkan ke atas meja. levi mengambilnya dan membaca koran-koran pelanggaran juga pembunuhan tingkat sedang itu.

sebagai seorang terpandang, levi harus atau lebih tepatnya terpaksa melakukan hal bodoh seperti menjadi teman kencan dari para wanita yang gila uang atau sejenis selebriti untuk sensasi tersendiri namun setiap kali dia melakukannya dia tidak pernah merasakan apa itu sensasi cinta sebenarnya. seperti benar-benar berkencan dengan perasaan.

.

suasana restoran mewah ini tampak cukup ramai namun sayangnya ia kesini bukan untuk makan atau bersantai apalagi berkencan dengan para laki-laki hidung belang yang kaya atau duda kaya, sangat menjijikan bagi mikasa untuk melakukan nya dan merasa klien nya memesan tempat khusus kali ini-- ia berjalan mengikuti salah satu pelayan yang mengisyaratkan untuk mengikutinya.

mikasa berjalan diantara kerumunan orang-orang yang mulai beranjak dari tempatnya,tanpa memedulikan sekitar mikasa kini tak sengaja menabrak seseorang bersurai hitam dengan jasnya kini menatapnya sedikit kesal "oi,matamu hilang huh?" ujar nya sarkasme dan berjalan menjauh sementara mikasa hanya mengernyit dan melanjutkan perjalanan nya menuju klien nya,

.

.

"huh?sepertinya aku sempat melihatnya.."

.

tbc-

-----------------------------------------------------

revisi. 

sebenernya kemaren udh dibuat,lupa ngepost aja.

maaf ya gengs 😢
si authornya revisi bae,padahal kalian udh baca panjang-panjang nunggu lama-lama eh si author revisi.

makasih banget kepada penduduk yang meninggalkan vote and komen nya🌹💖

gapapa biar ✨levi✨ada kerjaan buat bersiin💅 nya gengs~💖
(kan kalian ninggalin jejak :3)
/geplak-by levi
.
levi: "kurang ajar, bayar honor gw ajg"
author: "sabar OB- eh livai kemaren ultah juga. masih kurang tuh THR"
/debat

.

sakit geng digeplak kang bersih- maksudku levi gans (untung gw ga bonyok) 👀

yaudah tungguin aku ya,nanti aku balik lagi bawa asupan 🎂💖

Wedding Contrac [On Going]Where stories live. Discover now